10 Jenis Media Tanam Organik & Anoganik untuk Budidaya Tanaman

Ketika kita membudidayakan suatu tanaman hias ataupun tabulampot di rumah, tentu kita berharap bahwa tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat. Untuk menunjang kesehatan tumbuh kembang tanaman, maka diperlukan suatu media tanam yang kaya akan unsur hara. Perlu diketahui bahwa tidak semua media tanam memiliki unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui berbagai macam jenis media tanam, baik media tanam organik maupun media tanam anorganik, yang akan sangat bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang tanaman di rumah Anda.

Jenis Media Tanam Organik

Jenis media tanam yang pertama adalah media tanam organik. Nah, yang termasuk ke dalam media tanam organik adalah media tanam yang berasal dari makhluk hidup, seperti misalnya dari bunga dan daun pada tanaman. Keunggulan dari media tanam organik adalah adanya mineral, karbondioksida, dan oksigen yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat diserap oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhannya akan unsur hara. Berikut jenis-jenis media tanam organik.

  • Arang
    Arang merupakan media tanam yang biasanya dibuat dari kayu atau batok kelapa yang dibakar. Biasanya, jenis media tanam ini akan sangat cocok diaplikasikan kepada tanaman yang membutuhkan kelembaban tinggi untuk bisa tumbuh. Hal tersebut dikarenakan arang mampu menyerap air dalam jumlah yang banyak. Ada banyak kelebihan yang akan tanaman dapatkan dengan menggunakan arang, diantaranya adalah kemampuan arang untuk menetralisir berbagai racun yang mungkin terlarut di dalam unsur hara tanaman. Selain itu, arang merupakan media tanam yang tahan lama dan tidak mudah lapuk, sehingga tidak mudah ditumbuhi jamur. Akan tetapi, sebagai media tanam, arang ini memiliki unsur hara yang sedikit sehingga biasanya pengaplikasian arang akan ditemani dengan media tanam yang lain yang kaya akan kandungan unsru hara.
  • Kompos
    Kompos merupakan media tanam yang kaya akan unsur hara karena terbuat dari berbagai sisa-sisa makhluk hidup yang sudah diuraikan oleh organisme pengurai. Ketika Anda menggunakan kompos, maka tanaman akan mendapatkan berbagai macam keuntungan, diantaranya adalah:

    • Kompos memiliki kemampuan untuk memperbaiki struktur tanah yang akan mendukung kesehatan tumbuh kembang tanaman.
    • Kompos akan sangat bermanfaat untuk memfasilitasi proses penyerapan Nitrogen, suatu unsur yang sangat diperlukan tanaman agar dapat berkembang dengan baik.
    • Kompos ini berasal dari alam, sehingga tentu saja akan sangat aman digunakan pada tanaman dan tidak akan membahayakan lingkungan sekitarnya.

    Salah satu hal yang menandakan bahwa kompos yang Anda gunakan berkualitas baik adalah warnanya yang berwarna coklat tua, kadar air yang rendah, dan juga sudah tidak berbau. Klik disini untuk melihat produk kompos yang kami jual.

  • Pupuk Kandang
    Pasti Anda sudah mengenal jenis media tanam yang satu ini bukan? Pupuk yang satu ini memanfaatkan kotoran hewan sebagai asal usulnya. Kotoran hewan memang terkenal sebagai gudangnya zat-zat hara yang akan sangat menunjang tumbuh dan kembang sebuah tanaman, dimana dalam pupuk kandang terkandung fosfor, kalium, dan juga nitrogen.Selain itu, di dalam pupuk kandang juga terkandung mikroorganisme yang membuat tanaman menjadi lebih mudah menyerap bahan organik pada media tanam. Kulaitas sebuah pupuk kandang biasanya ditentukan oleh jenis hewan, usia hewan, kondisi kesehatan hewan, metode pembuatan, dan metode penyimpanan yang dilakukan.
  • Sekam Padi
    Biasanya, jenis media tanam yang satu ini akan ditambahkan bersamaan dengan tanah dan juga pupuk kandang saat proses penanaman media tanam pada tabulampot. Sekam padi merupakan media tanam yang dihasilkan dari proses penggilingan kulit padi. Jika biasanya media tanam lain perlu disterilisasi, maka sekam padi tidak perlu disterilisasi karena bakteri di dalamnya sudah mati.Sekam padi memang akan sangat bermanfaat untuk menunjang proses tumbuh kembang tanaman karena:

    • Sekam padi akan menggemburkan tanah, sehingga akan memudahkan tanaman untuk menyerap unsur hara.
    • Sekam padi memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat-sifat fisik tanaman. Salah satu diantaranya adalah mampu memperkokoh akar tanaman, sehingga tanaman tidak akan mudah roboh.
    • Sekam padi memiliki kemampuan yang baik untuk mengikat air dan tidak mudah lapuk, sehingga tanaman tidak akan mudah berjamur.

    Satu-satunya hal yang menjadi kelemahan sekam padi adalah sedikitnya kandungan unsur hara yang terkandung di dalamnya, sehingga pengaplikasikan sekam padi perlu ditemani jenis media tanam lainnya.

  • Humus
    Humus merupakan jenis media tanam yang didapatkan dari hasil pelapukan jaringan-jaringan tumbuhan dan juga hewan yang sudah mati. Nah, dengan menggunakan humus, maka tanaman Anda akan mendapatkan manfaat:

    • Humus mampu menggemburkan tanah. Atas alasan itulah, akar dari tanaman akan semakin kokoh dan mampu menyerap unsur hara dengan lebih maksimal.
    • Humus mampu menjadi media pertukaran ion yang baik, sehingga kandungan unsur hara dapat tersimpan dengan baik.

    Namun, humus ini sangat mudah lapuk sehingga sangat rentan ditumbuhi jamur pada suhu dan kelembaban yang tinggi. Selain itu, walaupun dapat membantu penyerapan unsur hara, humus justru akan menghambat proses penyerapan air pada tanaman, sehingga pengaplikasian humus perlu ditemani media tanam yang lain, seperti tanah.

Jenis Media Tanam Anorganik

Jenis media tanam anorganik biasanya didapatkan melalui proses pelapukan bahan-bahan induk dalam bumi. Atas alasan itulah, biasanya media tanam anorganik memiliki kandungan mineral yang sangat tinggi. Selain berasal dari bahan-bahan induk dalam bumi, media tanam anorganik juga bisa dibuat secara sintetis oleh manusia. Nah, penasaran dengan berbagai macam media tanam yang termasuk ke dalam jenis media tanam anorganik? Berikut ulasannya untuk Anda.

  • Pasir
    Biasanya, media tanam yang satu ini digunakan sebagai pengganti tanah jika Anda tinggal di tempat yang memiliki tanah yang tidak subur. Pasir merupakan media tanam yang biasanya dihasilkan dari magma gunung berapi. Nah, pasir yang sangat cocok untuk Anda gunakan sebagai media tanam adalah pasir yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan. Pasir bangunan memiliki kemampuan untuk meneruskan air sehingga nantinya media tanam menjadi cepat kering dan tidak mudah ditumbuhi jamur.Yang perlu dicatat adalah, penggunaan pasir sebagai media tanam ini harus dibarengi dengan media tanam lainnya, semisal pupuk kandang dan juga kerikil, tergantung dari jenis tanaman yang akan budidayakan. Hal tersebut dikarenakan pasir cukup miskin dalam kandungan unsur hara.
  • Tanah Liat
    Tanah liat merupakan salah satu media tanam anorganik yang cukup banyak digunakan. Tanah liat biasanya memiliki pori-pori kecil dan butiran yang sangat halus, sehingga akan sangat kuat dalam mengikat air. Namun, pori-pori kecil dan butiran halus tersebut tentunya memiliki kekurangan, yaitu akan menjadikan proses penyerapan air pada tanaman menjadi lebih lama.Selain itu, akibat pori-pori tanah liat yang kecil, maka tentu saja sirkulasi udara dan air menjadi tidak maksimal. Tanah liat juga sama dengan pasir, yaitu cukup miskin unsur hara, sehingga penggunaannya harus dibarengi dengan media tanam lain yang kaya akan unsur hara, semisal pupuk kandang.
  • Spons
    Apakah Anda termasuk orang yang sangat menggemari budidaya tanaman hias? Jika iya, pasti Anda sudah familiar dengan penggunaan spons sebagai media tanam. Spons merupakan media tanam yang akan memberikan Anda keuntungan, diantaranya adalah:

    • Spons sangat ringan dan sangat fleksibel karena media tanam ini dapat dipindah-pindah sesuai dengan kehendak kita.
    • Spons memiliki sifat yang sangat bagus untuk menyerap air. Nah, hal ini tentu membuat penyerapan cairan dan air ke tanaman akan berjalan dengan lebih maksimal.

    Disamping keuntungan tersebut, tentunya spons juga memiliki kekurangan. Spons merupakan media tanam yang sangat mudah hancur, sehingga tidak akan cocok digunakan dalam jangka waktu yang lama. Anda harus mengganti spons ini secara berkala agar tanaman tidak terhambat tumbuh kembangnya.

  • Kerikil
    Kerikil merupakan salah satu media tanam yang sebenarnya memiliki banyak kemiripan dengan pasir. Nah, pada saat ini, kerikil tidak hanya dapat dihasilkan oleh induk bumi, tapi ada juga yang dibuat secara sintetis oleh manusia. Menggunakan kerikil, baik itu yang alami atau sintetis, akan memberikan berbagai keuntungan bagi tanaman Anda. Kerikil akan membuat proses sirkulasi air dan udara menjadi semakin maksimal, yang tentunya akan membuat tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik.Namun, kerikil ini sifatnya sangat mirip dengan pasir. Ya, kerikil ini cukup miskin akan unsur hara, sehingga pengaplikasian media tanam ini harus dibarengi dengan media tanam yang lain agar kebutuhan tanaman akan unsur-unsur hara dapat terpenuhi. Selain itu, kerikil ini sangat cepat basah dan sangat cepat juga untuk mengering, sehingga Anda akan direpotkan karena harus menyiramnya secara berkala dalam jangka waktu tertentu.
  • Gel
    Gel merupakan kristal polimer yang ternyata juga akan sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai media tanam. Nah, biasanya gel ini dijadikan media tanam hidroponik dan juga sebagian besar tanaman indoor. Dengan menggunakan gel sebagai media tanam, maka Anda akan mendapatkan keuntungan sebagai berikut:

    • Gel merupakan media tanam yang sangat praktis. Dengan gel, maka Anda tidak perlu repot-repot menyiram atau memberi pupuk secara berkala.
    • Gel merupakan media tanam yang sangat bagus untuk memperindah tanaman Anda karena secara estetika, gel ini akan membuat tanaman menjadi semakin menarik untuk dilihat. Gel biasanya berwarna warni sehingga membuat tanaman Anda menjadi eye-catching.

    Satu hal yang perlu dicatat adalah sebuah fakta bahwa gel tidak cocok digunakan sebagai media tanam pada tumbuhan yang memiliki sistem perakaran yang kuat. Jika Anda memaksa menggunakan gel, maka pot atau vas Anda akan pecah.

Nah, itulah tadi berbagai macam jenis media tanam yang bisa Anda gunakan untuk mendukung tumbuh kembang tanaman kesayangan Anda. Bagaimana? Jenis media tanam manakah yang ingin Anda gunakan sebagai media tanam tanaman kesayangan Anda? Satu hal yang perlu dicatat adalah setiap media tanam memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga dibutuhkan kecermatan untuk memilihnya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

Kami juga menjual aneka produk media tanam, silahkan klik disini untuk melihat katalognya.

3 thoughts on “10 Jenis Media Tanam Organik & Anoganik untuk Budidaya Tanaman

  1. Salsabila says:

    Yah…
    Cukup jelas.Tapi kayaknya ada yang kurang sih.sabuk kelapa itu termasuk media tanam dari bahan organik atau bukan.Maaf kalok misalnya komentarnya agak sedikit membuat tersinggung.🙏🙏🙏

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA