11 Macam Media Tanaman Inert Hidroponik Beserta Gambarnya

Tanaman hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, sebagai gantinya dibutuhkan air nutrisi agar tanaman dapat tumbuh seperti pada umumnya. Selain itu tanaman hidroponik juga membutuhkan media tanam inert yang berfungsi sebagai penyangga tanaman.

Bagi Anda yang ingin memulai budidaya tanaman hidroponik sebaiknya mengenal lebih dahulu macam-macam media tanaman yang ingin digunakan, media tanam inert juga berpengaruh terhadap hasil tanaman hidroponik. Beberapa kriteria media tanam yang baik adalah sebagai berikut.

  • Mampu menyerap dan menyimpan air
  • Struktur media tanam gembur dan subur
  • Berkadar salinitas rendah atau tidak mengandung garam.
  • Keasaman media tanam harus alkalis, yakni mempunyai pH 6 hingga pH 7
  • Mengandung zat kapur atau unsur kalsium di dalamnya
  • Tidak mengandung organisme yang dapat memunculkan hama penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman

Dari penjelasan diatas, kita dapat mengetahui bahan-bahan apa saja yang memenuhi kriteria media tanaman hidroponik. Nah, untuk lebih jelas nya berikut jenis-jenis media tanam yang dapat Anda gunakan untuk keperluan budidaya tanaman hidroponik.

Silahkan klik disini untuk melihat aneka media tanaman hidroponik.

Macam-macam Media Tanaman Hidroponik

1. Arang sekam

Arang sekam adalah media tanam yang paling populer dan sering digunakan oleh para penghobi tanaman. Arang sekam tidak hanya digunakan untuk tanaman di dalam pot saja, namun juga dapat di pakai pada media tanam hidroponik.

Arang sekam berasal dari limbah penggilingan padi yang dibakar, media ini lebih steril dan bebas bakteri. Selain itu arang sekam juga cukup tahan lama dan tidak mudah terurai sehingga bisa digunakan berulang kali.

2. Rockwool

Rockwool atau disebut mineral wool memiliki bentuk seperti busa, berserabut halus dan bobot beratnya sangatlah ringan. Media tanaman ini memiliki kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah yang baik untuk mendukung perkembangan akar tanaman hidroponik.

Rockwool berasal dari batuan basalt yang dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi sehingga batu tersebut meleleh dan membentuk serat-serat halus. Saat proses produksi rockwool dicetak dengan bentuk lempengan atau balok berukuran besar. Penggunaan balok rockwool ini nantinya akan dipotong sesuai kebutuhan kita.

3. Spons

Anda pasti tahu spons, itu lho yang biasa digunakan untuk mencuci piring dan ternyata media ini bisa digunakan sebagai media tanam hidroponik, ini dikarenakan spons memiliki sifat yang dapat menyerap dan menyimpan air.

Spons memiliki pori-pori yang cukup besar untuk sarana mengalirkan air nutrisi ke akar tanaman. Jadi tanaman akan mudah mendapatkan nutrisi yang cukup dengan menggunakan media spons ini.

4. Expanded clay atau Hidroton

Expanded clay atau disebut Hidroton, media ini terbuat dari bahan dasar lempung yang dipanaskan yang dibentuk dengan ukuran 1-2,5 cm. di dalam bulatan Expanded clay terdapat pori-pori yang gunanya untuk menyerap air yang nantinya digunakan sebagai tempat nutrisi untuk tumbuhan.

hydroton

Hydroton memilik pH yang netral dan stabil. Hydroton yang dengan bentuknya bulat ini tidak akan membuat tanaman menjadi rusak. Hydroton dapat digunakan berulang kali. Anda hanya perlu mencucinya hingga bersih untuk menghilangkan kotoran dan lumut ketika ingin menggunakannya lagi.

5. Coir atau Cocopeat

Cocopeat juga sering digunakan sebagai media tanam hidroponik. Media tanam ini memiliki sifat yang dapat menyerap dan menyimpan air dalam waktu yang cukup lama. Cocopeat sangat ramah linggkungan dan juga mudah untuk mendapatkannya.

Dalam teknik hidroponik cocopeat sering dicampur dengan arang sekam dengan perbandingan 1:1, daya serap media tanam ini cukup baik dan akan berpengaruh baik untuk pertumbuhan akar tanaman hidroponik.

6. Perlite

Perlite adalah bebatuan kecil berwarna putih yang asalnya dari batu silika yang telah dipanaskan dengan suhu tinggi hingga mencair lalu dibentuk dengan ukuran yang lebih kecil. Perlite memiliki berat yang ringan bahkan hampir menyerupai gabus.

Perlite memiliki daya serap yang cukup tinggi sehingga baik untuk akar tanaman. Perlite juga memiliki pH yang netral dan aerasinya juga cukup bagus. Media tanam ini juga dapat dikombinasikan dengan media lain seperti coir (sabut kelapa) untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

8. Vermiculite

Berdasarkan sifatnya vermiculite hampir sama dengan perlite, kedua media ini dihasilkan dari batuan yang telah dipanaskan dan dicairkan. Namun vermiculite memiliki daya serap air yang jauh lebih baik dibandingkan dengan perlite.

Dari segi bentuknya vermuculite memiliki bentuk seperti karang laut. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik Anda juga bisa mengkombinasikan vermiculite dengan media tanam lainnya.

7. Batu apung (Pumice)

Pumice berasal dari letusan gunung berapi yang sudah ratusan tahun dan akhirnya membatu. Pumice ini biasanya terdapat di daerah sekitar pantai. Pumice juga dapat dikombinasikan dengan media tanam yang lain.

9. Pasir

Pasir yang dapat digunakan untuk tanaman hidroponik adalah pasir yang berasal dari pantai dan pasir dari pegunungan. Pembibitan menggunakan media ini juga dapat dilakukan dalam pot.

10. Batu Kerikil

Batu kerikil yang kecil dapat dijadikan sebagai media tanaman hidroponik juga. Namun batu kerikil hanya cocok untuk tanaman tertentu yang kebutuhan airnya tinggi dan tahan terhadap air seperti tanaman bunga atau sejenisnya.

11. Serbuk kayu atau serbuk gergaji

Penggunaan serbuk kayu sebagai media tanaman hidroponik juga untuk tanaman tertentu saja, misalnya jamur yang memerlukan kelembaban tinggi agar dapat bertahan hidup dengan baik.

Itulah beberapa macam media tanam Inert yang dapat Anda gunakan untuk budidaya tanaman dengan metode hidroponik. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Untuk lebih lengkapnya, silahkan klik disini untuk melihat media tanaman hidroponik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA