Cara Hemat Memulai Hidroponik Sederhana

Banyak yang beranggapan bahwa bertanam secara hidroponik itu mahal, padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar karna hidroponik juga bisa dilakukan dengan sederhana.

Secara umum, biaya kebutuhan bertanam hidroponik lebih dipengaruhi dari dua faktor, yaitu teknik penanaman serta pemilihan jenis media tanam itu sendiri. Menentukan teknik penanaman akan berpengaruh terhadap pemenuhan alat dan bahan lain yang dibutuhkannya. Begitu pula dengan pemilihan jenis media tanam, semakin modern media yang digunakan, maka semakin mahal pula harganya.

Ada beberapa teknik penanaman yang sering digunakan di Indonesia, antara lain teknik wick (sumbu), rakit apung, aeroponik, pasang surut, fertigasi, vertikulur, duct bucket, NFT (Nutrient Film Technique), DFT (Deep Flow Technique) dan lain sebagainya. Dari berbagai macam teknik tersebut, teknik wick/sumbu dan rakit apung adalah yang paling sederhana dan paling murah biayanya karena prinsip kerjanya lebih terhadap sifat air yang statis (tidak mengalir) sehingga tidak membutuhkan biaya untuk aliran listrik. Teknik ini juga paling banyak diterapkan oleh para pemula karena lebih mudah dalam pembuatan dan perawatannya.

Baca juga: Jenis Tanaman Buah yang Bisa Ditanam Secara Hidroponik

Untuk menekan biaya pengeluaran, tentu Anda dapat melakukan sebuah improvisasi, dengan memodifikasi teknik penanaman dan memanfaatkan semua benda yang ada disekitar, termasuk memanfaatkan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Setidaknya ada beberapa kebutuhan alat dan bahan yang harus dipenuhi dan dapat dimodifikasi sebagai alternatif penyediaannya, antara lain:

Tempat penyemaian
Di pasaran kini telah banyak yang menjual tempat penyemaian khusus yang biasa disebut tray semai (seedling tray), yaitu wadah plastik tempat menumbuhkan benih tanaman dengan harga per lembarnya sekitar Rp 14.000. Wadah ini bisa diganti dengan nampan plastik, polybag ataupun wadah plastik lain yang ada di sekitar Anda. Pastikan wadah tersebut telah diberi lubang di bagian bawahnya yang akan berguna untuk pembuangan kelebihan air. Silahkan klik disini untuk melihat aneka produk tray semai yang kami jual dan klik disini untuk aneka wadah tanam lainnya.

Bak penampung nutrisi
Terdapat berbagai macam bahan yang bisa digunakan sebagai bak penampungan nutrisi dengan bentuk dan ukuran yang disesuaikan pada jumlah nutrisi yang akan ditampung. Pada jumlah tampungan yang besar, umunya menggunakan drum plastik dan tendon air, dimana biasanya sering dipakai pada teknik air yang mengalir, seperti teknik NFT, fertigasi, duct bucket dan lain sebagainya. Pada jumlah tampungan kecil, dapat menggunakan jerigen ataupun memanfaatkan styrofoam bekas wadah buah, dimana lebih sering diterapkan pada teknik sumbu dan rakit apung.

Anda juga dapat membuat bak penampungan sendiri dari bahan kayu yang dibentuk persegi dan dilapisi plastik hitam di dalamnya agar tidak terjadi kebocoran. Pemilihan warna hitam sendiri berguna untuk meminimalisir tumbuhnya lumut di dalam bak.

Wadah tanam/pot
Wadah tanam/pot berguna sebagai tempat meletakkan dan bertumbuhnya tanaman. Dalam hidroponik sendiri sudah banyak yang menjual wadah tanam khusus yang biasa disebut Netpot, yaitu sejenis pot kecil berbahan plastik berdiameter sekitar 3-5 cm. Satu buah netpot biasanya dijual dengan kisaran harga Rp. 800 – Rp. 1000. Anda dapat menghemat pengeluaran ini dengan memanfaatkan botol/gelas bekas air mineral. Berilah lubang di setiap sisinya yang berguna untuk sirkulasi udara, keluarnya air dan perakaran tanaman. Silahkan klik disini untuk melihat aneka produk netpot yang kami jual.

Pada teknik dutch bucket, Anda dapat memanfaatkan bekas wadah es krim, kaleng cat, ember plastik atau wadah lain yang berdiameter lebih besar sebagai bak penanamannya. Teknik ini biasanya sering digunakan untuk budidaya tanaman buah dan sayuran buah, seperti tomat, melon, ketimun, cabai dan lain sebagainya.

Setelah pemilihan netpot, selanjutnya adalah membuat lubang tanam sebagai tempat meletakkan netpot itu sendiri sekaligus sebagai media aliran nutrisi. Media lubang tanam umunya menggunakan pipa paralon dan talang air, seperti yang sering digunakan pada teknik NFT dan vertikulur. Bisa juga menggunakan jerigen ataupun styrofoam, seperti pada teknik sumbu dan rakit apung. Pada media pipa paralon dan jerigen, membuat lubang tanam akan sangat efektif menggunakan bor listrik holesaw. Namun jika tidak memiliki peralatannya, Anda dapat membuat lubangnya menggunakan pisau dengan cara memanaskan bagian media yang akan dilubangi terlebih dahulu hingga menjadi lembut.

Pada media styrofoam, melubanginya dapat menggunakan tongkat kawat panas yang telah dibentuk bulatan di ujungnya sesuai ukuran netpot. Caranya cukup dengan memanaskan ujung kawat tersebut dengan lilin ataupun kompor, setelah dirasa cukup panas, langsung tempelkan dan tekan perlahan di permukaan styrofoam yang telah ditandai untuk lubang. Styrofoam akan segera meleleh dan lubang pun akan terbentuk dengan rapi. Selain itu Anda juga dapat memanfaatkan potongan botol yang telah dibentuk gerigi-gerigi tajam seperti mata gergaji di sekeliling ujungnya. Cukup putar-putarkan ujung botol yang tajam tersebut secara perlahan pada titik lubang.

Media tanam
Dalam berhidroponik, fungsi media tanam sendiri lebih untuk membantu tanaman agar tetap berdiri sekaligus membantunya dalam penyerapan nutrisi. Beberapa media tanam yang umum digunakan, antara lain sekam bakar, cocopeat, rockwool, clay/hidroton, perlite, hidrogel dan lain sebagainya. Dari beberapa macam itu, sekam bakar tergolong lebih ekonomis dan mudah ditemukan di pasaran. Namun untuk lebih menghemat, Anda juga dapat memanfaatkan batuan kerikil, pecahan genting, batu bata ataupun mencampur beberapa bahan media yang ada. Pada dasarnya pemilihan media tanam dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman ataupun ketersediaannya di lingkungan sekitar Anda. Silahkan klik disini untuk melihat aneka produk media tanam hidroponik yang kami jual.

Cara Bertanam Hidroponik Sistem Wick

Berikut salah satu cara paling sederhana untuk memulai ber-hidroponik yaitu dengan teknik wick (sumbu), menggunakan botol bekas air mineral:

  1. Siapkan botol bekas air mineral berukuran 1,5 – 2 liter.
  2. Potong bagian tengah botol secara horizontal hingga terbelah menjadi 2 bagian (bagian atas dan bagian bawah).
  3. Pada potongan bagian bawah, berikan lubang kecil berdiameter 1 cm disampingnya dengan ketinggian sekitar 5 cm dari dasar botol. Lubang ini berfungsi untuk membuang kelebihan air dan sirkulasi udara. Pada potongan bagian atas, berikan lubang di lehernya. Pada bagian tutup botolnya berikan lubang yang agak besar karena akan berfungsi untuk memasukkan sumbu.
  4. Pasang sumbu pada tutup botol. Sumbu dapat menggunakan kain flannel selebar 2-3 cm ataupun dengan sumbu kompor. Kemudian pasang kembali tutup botol.
  5. Masukkan potongan bagian atas botol secara terbalik ke potongan bagian bawah botol sehingga posisi leher botol berada di tengah-tengah. Kemudian isikan air nutrisi di botol bawah hingga setinggi lubang yang telah dibuat.
  6. Masukkan media tanam (sekam bakar + cocopeat) serta bibit tanaman ke dalam bagian atas botol, lalu siram dengan air nutrisi.
  7. Letakkan botol di tempat yang terlindung dari air hujan namun cukup mendapatkan sinar matahari.
  8. Selesai.

Perlu diketahui bahwa menggunakan botol transparan akan rentan terhadap tumbuhnya lumut karena sinar matahari yang dapat menembus botol. Untuk itu perlu dilakukan penutupan pada botol agar tidak tembus cahaya, baik dengan melakukan pengecatan ataupun memberikan plastik hitam di sekelilingnya.

Memanfaatkan barang-barang bekas tak hanya berdampak pada penekanan biaya pembuatan namun juga tentu bermanfaat dalam hal pengurangan sampah. Jangan ragu untuk segera memulai bercocok tanam secara hidroponik karena ada banyak cara yang mudah dan hemat untuk mewujudkannya. Selamat mencoba!

Silahkan klik disini untuk melihat aneka produk perlengkapan hidroponik yang kami jual, seperti netpot, nutrisi hidroponik, media tanam hidroponik, wadah tanam dan lain sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA