Cara Menanam Kangkung Hidroponik

Kangkung merupakan suatu sayuran yang memiliki berbagai macam nutrisi yang sangat menguntungkan bagi tubuh Anda. Kangkung mengandung Vitamin A, Vitamin C, karbohidrat, protein, fosfor, serat, kalsium, dan zat besi yang akan menyehatkan dan memperkuat sistem imun tubuh Anda. Selain manfaat tersebut, kangkung ternyata bisa untuk meningkatkan perekonomian Anda dikarenakan sayuran ini sangat mudah untuk dipasarkan. Selain itu, iklim di Indonesia benar-benar sangat mendukung untuk proses pembudidayaan kangkung. Lalu bagaimana jika kita ingin membudidayakan kangkung namun kita masih pemula dan juga tidak memiliki lahan yang luas? Membudidayakan kangkung secara hidroponik adalah solusinya.

Menanam kangkung hidroponik

Membudidayakan kangkung secara hidroponik memang sangat mudah diaplikasikan, bahkan bagi Anda yang masih pemula sekalipun, karena Anda tidak memperlukan peralatan-peralatan canggih ketika menggunakan metode ini. Cukup dengan menggunakan alat dan bahan sederhana yang bisa Anda dapatkan di rumah atau toko-toko pertanian, maka Anda sudah bisa membudidayakan kangkung secara hidroponik. Selain itu, membudidayakan kangkung dengan hidroponik sangat praktis, tidak membutuhkan lahan yang luas, dan juga cepat panen. Nah, apakah Anda penasaran bagaimanakah cara membudidayakan kangkung hidroponik? Berikut ulasan lengkapnya untuk Anda.

Silahkan klik disini untuk melihat aneka produk bibit tanaman kangkung yang kami jual.

Persiapan Menanam Kangkung Hidroponik

Ketika Anda ingin memulai budidaya kangkung dengan metode hiroponik, maka tentu saja terlebih dahulu Anda harus mempersiapkan alat dan juga bahannya. Nah, bahan yang diperlukan untuk menanam kangkung secara hidroponik adalah:

  • Biji kangkung dengan jumlah yang sesuai dengan yang Anda butuhkan. Jika Anda tidak mau repot, Anda bisa mendapatkan biji kangkung dengan membelinya di toko-toko pertanian.
  • Baskom ataupun pot sebanyak 2 buah. Dalam memilih baskom ataupun pot, Anda harus memilih 1 pot yang memiliki ketinggian yang pendek, serta 1 pot lainnya yang memiliki ketinggian yang tinggi.
  • Media tanam. Untuk melakukan budidaya kangkung secara hidroponik, maka media tanam yang digunakan adalah sekam. Sebenarnya Anda bisa menggunakan pasir, namun nanti prosesnya akan lebih repot karena Anda perlu mencucinya terlebih dahulu layaknya Anda mencuci beras. Selain sekam, Anda juga perlu untuk menyiapkan styrofoam ataupun gabus dengan ukuran yang disesuaikan dengan pot dan bak nantinya
  • Air. Untuk budidaya tanaman kangkung hidroponik, maka air yang digunakan adalah air ysumur. Hindari menggunakan air yang berasal dari PAM karena mengandung kaporit yang nantinya justru akan meracuni tanaman kangkung Anda.
  • Pupuk. Sebagai tanaman, tentu kangkung nantinya membutuhkan pupuk untuk mendukung perkembangan kangkung itu sendiri. Nah, pupuk yang dapat Anda siapkan adalah pupuk NPK, gandasil daun, dan pupuk cair Greentonik. Pupuk tersebut sangat mudah Anda dapatkan di berbagai toko-toko pertanian, sehingga Anda tidak perlu repot membuat pupuk sendiri.
  • Alat-alat lainnya seperti pinset yang digunakan untuk mengambil bibit kangkung yang sudah jadi, pipet yang bermanfaat untuk melubangi styrofoam, serta pisau untuk memotong styrofoam atau gabus sesuai dengan bentuk pot.

Proses Penyemaian Bibit Kangkung

Setelah Anda mempersiapkan bahan-bahan serta media tanam diatas, maka sekarang Anda siap untuk memulai proses budidaya kangkung secara hidroponik. Langkah paling pertama yang harus Anda lakukan adalah proses pembentukan bibit kangkung. Bagaimanakah prosesnya? Ikutilah langkah-langkah dibawah ini.

  • Pertama-tama, siapkan pot atau baskom yang memiliki ketinggian yang pendek.
  • Setelah itu, Anda dapat mengisi pot tersebut dengan media tanam berupa sekam yang dibasahi ataupun pasir. Ingat, jika Anda menggunakan pasir, maka Anda perlu untuk mencucinya terlebih dulu. Pengisian sekam atau pasir kedalam pot tidak perlu hingga mencapai permukaan pot.
  • Setelah itu, Anda bisa membuat petak-petak berbentuk lingkaran pada sekam yang sudah Anda masukkan ke dalam pot tersebut dengan diameter masing-masing 1 cm. Nah, berikan jarak sekitar 2 cm antar petak-petaknya.
  • Kemudian, Anda bisa menempatkan biji kangkung ke dalam petak-petak lingkaran yang telah Anda buat pada sekam. Penempatan biji kangkung dalam 1 petak tidak boleh bertumpuk-tumpuk karena akan membuat biji kangkung tidak bertumbuh secara maksimal.
  • Setelah itu, tutup biji kangkung yang sudah Anda tempatkan di petak-petak tersebut dengan sekam lagi, sehingga akhirnya biji kangkung akan tertutup sepenuhnya oleh sekam dan tidak terlihat dari permukaan pot.
  • Jika sudah, maka Anda dapat mendiamkannya selama 3 hari. Nah, jika sudah 3 hari, maka Anda dapat menempatkan pot pada tempat yang terkena sinar matahari langsung sehingga sekam dan biji akan terkena sinar matahari. Setelah 5 hari, maka biasanya tanaman kangkung akan terlihat dan tanaman itulah yang bisa Anda gunakan sebagai bibit.

Proses Penanaman Kangkung Hidroponik

  • Setelah Anda melakukan langkah diatas, maka Anda akan mendapatkan bibit kangkung. Jika sudah mendapatkan bibit, maka Anda sudah bisa memulai proses penanaman kangkung hidroponik. Berikut merupakan langkah-langkah penanaman kangkung hidroponik.
  • Pertama, siapkan pot atau baskom yang memiliki ketinggian yang tinggi.
  • Jika sudah, maka Anda bisa mulai mengisi pot atau baskom tersebut dengan menggunakan air, namun jangan sampai airnya memenuhi pot.
  • Setelah itu, ambil styrofoam atau gabus yang sudah Anda siapkan. Dengan menggunakan pisau atau cutter, potonglah styrofoam tersebut hingga bentuknya sesuai dengan pot atau baskom yang Anda siapkan tadi. Jika sudah, maka Anda bisa menggunakan pipet atau apapun itu untuk melubangi styrofoam tersebut.
  • Kemudian, taruhlah styrofoam di atas air yang terdapat di dalam pot atau baskom tersebut. Lama kelamaan nanti pasti air akan masuk ke dalam styrofoam tersebut.
  • Nah, dengan menggunakan pinset, maka Anda bisa mengambil bibit kangkung yang sudah Anda siapkan tadi. Setelah itu, masukkan bibit kangkung tersebut ke dalam lubang yang sudah Anda buat pada styrofoam di dalam pot.

Proses Perawatan Kangkung Hidroponik

Setelah Anda melakukan proses penanaman kangkung hiroponik, maka tentunya Anda perlu melakukan perawatan dan juga pemupukan, sama ketika Anda merawat tanaman-tanaman lainnya, agar kangkung hidroponik Anda bisa berkembang dengan sehat dan bisa cepat dipanen. Melakukan perawatan dan pemupukan pada tanaman kangkung hidroponik tidaklah sulit, dimana Anda hanya perlu melakukan pemupukan maupun penyinaran. Berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda.

  • Pemupukan
    Melakukan pemupukan kangkung hidroponik biasanya dilakukan dengan pupuk NPK 16:16:16, gandasil daun, dan juga pupuk cair greentonik. Jika Anda tidak mau repot, maka Anda bisa membelinya di toko-toko pertanian terdekat Anda. Nah, pemberian pupuk-pupuk tersebut pun dilakukan secara bertahap, dimana selang 5 hari setelah Anda menanam bibit kangkung pada styrofoam, maka Anda bisa melarutkan 1 sendok makan pupuk NPK ke dalam air didalam pot. Kemudian selang 10 hari, Anda bisa memasukkan 1 sendok teh pupuk gandasil dan juga pupuk greentonik ke dalam air di dalam pot atau baskom.
  • Perawatan
    Proses merawat kangkung hidroponik sangatlah sederhana dan tidak akan merepotkan Anda. Agar kangkung hidroponik dapat berkembang dengan baik, maka Anda wajib menaruh pot pada tempat yang terkena sinar matahari langsung. Kangkung membutuhkan sinar hari paling tidak 4-5 jam setiap harinya. Selain itu, jika Anda melihat bahwa air dalam pot sudah mulai berkurang, maka Anda bisa kembali menambahkan air agar kangkung tidak terhambat pertumbuhannya.

Proses Panen Kangkung Hidroponik

Biasanya, kangkung sudah bisa Anda panen ketika sudah memasukki 1-2 bulan setelah penanaman, tergantung dari bagaimana Anda melakukan perawatan dan pemupukan. Semakin bagus perawatan yang Anda lakukan, maka biasanya kangkung akan cepat dipanen, dimana dalam kurun waktu 1 bulan saja setelah dipanen Anda sudah bisa memetik hasilnya. Untuk memetik atau memanen kangkung, maka potonglah dahannya maksimal 10 cm dari bawah. Hal ini bertujuan agar nantinya setelah dipetik, kangkung bisa tumbuh kembali dan Anda bisa memanennya untuk kedua kalinya.

Nah, itulah tadi berbagai macam cara membudidayakan kangkung dengan media hidroponik. Bagaimana? Sangat mudah bukan untuk melakukannya? Selamat membudidayakan kangkung secara hidroponik dan semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

Silahkan klik disini untuk melihat aneka produk bibit tanaman kangkung yang kami jual.

Untuk aneka jenis pupuk Anda bisa cek disini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA