Sukses Menanam dan Membuahkan Tabulampot Jeruk

Tabulampot merupakan salah satu metode budidaya tanaman yang cukup populer pada masa-masa sekarang ini seiring dengan makin sempitnya lahan yang dapat digunakan untuk menanam tanaman buah. Menggunakan teknik budidaya tabulampot atau menanam tanaman buah dalam pot tidak membutuhkan lahan yang luas, namun tanaman buah dapat tumbuh, berkembang, dan berbuah layaknya metode penanaman tanpa pot.

Nah, tanaman buah yang sering dibudidayakan dengan menggunakan metode tabulampot adalah jeruk. Pada zaman sekarang ini, hampir semua orang sangat menyukai buah yang kaya akan nutrisi dan kandungan air ini. Bahkan, jeruk tidak hanya bermanfaat untuk dikonsumsi, tapi daging buah dan kulitnya pun bisa juga diaplikasikan secara eksternal untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti jerawat maupun kulit kusam.

Agar tanaman jeruk nantinya dapat tumbuh, berkembang, dan berbuah secara maksimal di dalam pot, maka tentu diperlukan cara yang tepat dalam metode budidaya tabulampotnya. Berikut ulasan mengenai tata cara serta tips agar budidaya tabulampot jeruk dapat berbuah secara cepat dan maksimal.

Silahkan klik disini untuk melihat aneka bibit tanaman buah jeruk yang kami jual.

 

Varietas Jeruk Yang Sesuai Untuk Tabulampot

Berbagai varietas tanaman jeruk akan sangat cocok untuk dibudidayakan dengan cara tabulampot, sehingga tentu saja Anda bebas memilih varietas jeruk yang akan Anda budidayakan. Tentunya direkomendasikan jenis jeruk yang tidak hanya cepat berbuah, namun nantinya dapat memberikan keuntungan jika Anda jual kepada orang lain.

Berikut merupakan beberapa jenis jeruk yang akan bermanfaat untuk dibudidayakan dengan metode tabulampot.

  • Jeruk Keprok
    Jeruk keprok atau yang bisa juga disebut jeruk mandarin memiliki penampakan kulit buah yang berawarna oranye menyala. Rasa daging buahnya pun sangat manis, sehingga banyak orang di segala jenis usia akan menyukai jenis jeruk ini. Walaupun begitu, jika Anda ingin menanam jeruk jenis ini Anda harus bersabar karena jeruk keprok baru akan berbuah sekitar 3 tahun setelah Anda pertama menanam bibitnya.
  • Jeruk Siam
    Dari namanya, sudah dapat diketahui bahwa jeruk siam ini berasal dari kota Siam di Thailand. Mungkin secara sekilas penampakan jeruk ini sama dengan jeruk keprok, namun jeruk siam memiliki kulit yang jauh lebih tipis dibanding jeruk keprok. Daging buahnya juga memiliki bau yang harum dan rasa yang manis, sehingga akan disukai banyak orang. Keuntungan lain dari membudidayakan jeruk siam adalah proses berbuahnya yang lebih cepat dibanding jeruk keprok, dimana jeruk siam biasanya sudah berbuah setelah 2,5 tahun penanaman pertama.
  • Jeruk Nipis
    Pasti Anda sudah mengenal jeruk yang satu ini. Jeruk nipis memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding jeruk keprok dan jeruk siam. Daging buahnya memiliki kandungan Vitamin C yang sangat tinggi, sehingga rasanya menjadi sangat asam. Jeruk nipis ini sangat bermanfaat sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai jenis penyakit. Jeruk nipis memang sangat mudah untuk tumbuh, namun agar dapat berbuah dengan cepat dan lebat, diperlukan metode perawatan yang tepat.
  • Jeruk Manis
    Jeruk manis merupakan jenis jeruk yang paling banyak ditemukan di seluruh dunia. Tercatat, hampir 70% populasi jeruk di dunia adalah jeruk manis. Nah, jeruk ini memang sangat menguntungkan untuk dibudidayakan secara tabulampot karena daging buahnya mengandung air yang banyak dan rasanya manis. Maka tak heran jika jeruk ini kemudian juga banyak digunakan sebagai minuman atau diubah menjadi selai. Kulit buah ini memiliki warna hijau kekuning-kuningan.

Persiapan Menanam Tabulampot Jeruk

Setelah Anda memutuskan varietas jeruk manakah yang akan Anda budidayakan dengan metode tabulampot, maka langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk proses penanaman bibit tanaman jeruk. Berikut ulasan selengkapnya.

  • Pemilihan Bibit
    Pemilihan bibit jeruk dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara generatif maupun secara vegetatif. Bibit yang menggunakan cara generatif dapat diperbanyak dengan biji, sedangkan bibit dengan cara vegetatif dapat diperbanyak dengan metode cangkok atau okulasi. Nah, pemilihan bibit jeruk dengan budidaya tabulampot akan lebih bagus jika didapatkan dengan metode pencangkokan atau okulasi dibandingkan dengan menggunakan biji. Hal tersebut dikarenakan dengan menggunakan metode cangkok atau okulasi, tanaman jeruk akan semakin cepat berbuah.
  • Pemilihan Media Tanam
    Sama seperti tanaman-tanaman buah pada umumnya, jeruk juga merupakan tanaman yang menyukai tanah yang subur dan kaya akan unsur hara. Oleh karena itu, direkomendasikan menggunakan tanah kebun dan jangan lupa campurkan dengan pupuk kandang atau pupuk NPK, yaitu pupuk buatan yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium. Selain pupuk, bahan lain yang juga bermanfaat untuk Anda campurkan ke media tanam adalah sekam arang atau sekam padi karena sekam ini akan membantu proses pertumbuhan tanaman seperti layaknya pupuk kandang pada umumnya. Campurkan tanah subur, pupuk kandang, dan sekam secara sekaligus dengan rasio 1:1:1.
  • Pemilihan Pot
    Pemilihan pot tentu saja harus disesuaikan dengan tinggi tanaman jeruk yang akan Anda tanam. Biasanya untuk menanam bibit jeruk yang berusia antara 1 hingga 2 tahun, Anda setidaknya harus mempunyai pot yang terbuat dari semen dengan diameter 40 cm atau pot dari plastik yang berdiameter 50 cm dengan tinggi sekitar 60 cm. Nah, jika memilih pot dari plastik, pilihlah pot yang tidak mudah pecah dan memiliki lubang pada bagian dasarnya untuk memperlancar sirkulasi pembuangan air dan mencegah pembusukan akar jeruk.

Proses Penanaman Jeruk Dalam Pot

Apabila Anda sudah mempersiapkan segala media tanam yang diperlukan seperti yang telah dijelaskan diatas, maka selanjutnya adalah memulai proses penanaman tanaman buah jeruk ke dalam pot. Caranya pun sangat mudah, berikut langkah-langkah detailnya.

  1. Pertama, isi dasar pot dengan tumpukan batu atau bisa juga dengan pecahan genting rumah setinggi kira-kira 5 cm. Hal ini dimaksudkan agar nantinya sistem pengeluaran udara dan air di dalam pot dapat tersirkulasi dengan lancar.
  2. Kemudian, Anda dapat memasukkan media tanam yang berupa tanah subur, pupuk kandang atau pupuk NPK, dan sekam dengan rasio 1:1:1 hingga sepertiga pot terisi.
  3. Setelah itu, buka bibit jeruk dari polibag. Jika jeruk memiliki akar tunggang yang terlalu panjang, pangkas sebagian panjang akar tersebut agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman dan kemudian letakkan jeruk di tengah-tengah pot.
  4. Kemudian, Anda dapat melanjutkan untuk memasukkan media tanam yang terdiri dari tanah, pupuk, dan sekam dengan rasio 1:1:1 hingga seluruh pot terisi penuh dengan media tanam tersebut.
  5. Setelah itu, Anda dapat memulai proses perawatan jeruk.

Proses Perawatan Tanaman Jeruk

Setelah Anda melakukan penanaman, maka perlu dilakukan berbagai macam proses perawatan tanaman jeruk sehingga nantinya jeruk tersebut dapat cepat berbuah dan berkembang dengan baik. Berikut ini merupakan metode perawatan tabulampot jeruk yang dapat Anda lakukan.

  • Pemupukan
    Merawat tanaman jeruk dengan memberikan pupuk secara berkala merupakan salah satu hal yang harus Anda lakukan. Ada baiknya Anda melakukan pemupukan tanaman jeruk setiap 1 bulan sekali dengan menggunakan pupuk NPK sebanyak 25 gram per pot yang dicampur dengan 25 gram pupuk urea. Seiring bertambahnya umur tanaman jeruk, Anda dapat meningkatkan dosis pemupukan sedikit demi sedikit.
  • Penyiraman
    Pada dasarnya, tanaman jeruk tidak terlalu membutuhkan banyak air sehingga untuk proses penyiraman dapat dilakukan sebanyak sekali saja dalam kurun waktu 3 hari. Hindari proses penyiraman yang berlebihan karena hal tersebut akan membuat akar tanaman jeruk menjadi cepat membusuk dan akan merusak media tanam serta menghambat pertumbuhan jeruk.
  • Penyinaran
    Tanaman jeruk sangat senang dengan sinar matahari, sehingga sebaiknya tabulampot jeruk ini ditempatkan di area yang terkena sinar matahari secara langsung. Idealnya, tanaman jeruk membutuhkan terpaan sinar matahari langsung setidaknya sekitar 5 jam per harinya.
  • Pemangkasan
    Pemangkasan merupakan suatu proses yang diperlukan agar akar-akar tanaman jeruk yang tumbuh tidak akan merusak media tanam dan menghambat proses pertumbuhan tanaman jeruk secara keseluruhan. Selain itu, pemangkasan tentu saja diperlukan untuk mempercantik tampilan tabulampot jeruk. Anda dapat melakukan pemangkasan pada tunas yang tumbuh pada bagian batang bawah atau pada tunas yang tumbuh pada bagian ujung cabang. Jangan lupa untuk menyisakan setidaknya 3 tunas terbaik.
  • Metode Stress Air
    Ketika tabulampot jeruk sudah memasuki usia 1 atau 2 tahun, maka seharusnya buah jeruk sudah berbuah. Nah, jika Anda merasa sudah melakukan perawatan seperti diatas namun jeruk belum juga berbuah, maka lakukan metode stress air. Cara kerja metode ini adalah dengan membiarkan tanaman jeruk tidak disiram selama 4-5 hari lamanya hingga daunnya menjadi layu. Setelah 4-5 hari dan daunnya sudah layu, maka segera lakukan penyiraman dengan menambahkan pupuk NPK sebanyak 40 gram plus urea 25 gram. Metode ini perlu dilakukan karena ketika daun jeruk menjadi layu, maka tunas dan bunga akan lebih cepat tumbuh saat dilakukan penyiraman.
  • Penanggulangan Hama
    Seperti tanaman pada umumnya, pastilah akan ada hama yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman jeruk. Nah, jenis hama yang sering hinggap adalah kutu daun dan ulat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyemprotan insektisida yang memiliki kandungan Alfametrin dengan takaran 1 ml per liter air. Lakukan penyemprotan insektisida sekali saja dalam 3 hari secara rutin. Alternatif lain jika kutu daun telah menyerang bagian daun jeruk adalah dengan segera memangkas daun tersebut, lalu membakarnya dengan segera.

Proses Repotting Tanaman Jeruk

Satu lagi hal penting yang harus dilakukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman jeruk adalah dengan melakukan repotting atau pergantian pot. Repotting perlu dilakukan karena metode budidaya tabulampot memiliki lahan yang terbatas, sehingga ketika akar sudah tumbuh secara subur, hal tersebut akan merusak media tanam dan menghambat pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Untuk tanaman jeruk, idealnya repotting dilakukan saat tanaman sudah berumur 1 atau 2 tahun.

Melakukan proses repotting juga sangat mudah, dimana Anda tinggal mengeluarkan tanaman jeruk dari pot yang lama, kemudian jangan lupa pangkas akar-akar yang mengganggu namun jangan pangkas sampai habis. Sebaiknya pangkas akar sepanjang 3-5 cm dari ujung akar. Kemudian, masukkan tanaman ke pot yang baru dan isi dengan media tanam sesuai dengan cara yang telah dijelaskan dalam bahasan proses penanaman jeruk.

Nah, itulah tadi berbagai macam cara tepat membudidayakan tabulampot jeruk, sehingga tanaman jeruk dapat berkembang dengan baik dan berbuah dengan cepat. Sangat mudah bukan caranya? Oleh karena itu, segera mulai proses budidaya tabulampot jeruk sekarang juga.

Klik disini untuk melihat aneka bibit tanaman buah jeruk.

Untuk bibit tanaman buah lainnya silahkan klik disini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA