Tanaman Encok, atau Plumbago Zeylanica dalam penamaan ilmiah, merupakan tanaman obat perdu semak yang habitat aslinya berada di daerah Afrika. Tanaman ini sudah banyak dibudidayakan di Indonesia dan dikenal dalam berbagai nama seperti Godong Encok, Bama, Oporio, Kareka, Ki Encok dan lain sebagainya. Tanaman ini bisa tumbuh 1 – 2,5 meter dengan ciri khas batang kayu licin, bulat dan bercabang. Encok tumbuh dengan cara yang beragam tergantung pada spesiesnya, ada yang tumbuh tegak dan ada juga yang tumbuh dengan merambat. Karakteristik daunnya berbentuk elips dengan panjang 4 cm dan bunga kecil berwarna putih berukuran diameter rata-rata 17-33 mm. Encok tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis dan sub tropis dan di habitat terbuka seperti savana, hutan atau ladang. Namun tanaman ini juga bisa ditanam di pekarangan sebagai pagar hidup.
Di Indonesia tanaman ini dikembangkan sebagai tanaman hias, akan tetapi tidak sedikit juga yang mengembangkannya sebagai obat penyembuh beberapa penyakit ringan seperti obat sakit kepala, rematik, kurap, ekstraknya digunakan sebagai anti mikroba dan anti jamur, juga penyakit berat seperti ganguan pada saluran kencing, ginjal, batu empedu, infeksi dan lain-lain.
- Daerah yang cocok : semua dataran dengan suhu panas maupun dingin
- Ukuran diameter pot : 20-30 cm
- Tanah yang digunakan : tanah kompos atau tanah humus
- Penyinaran matahari : penyinaran matahari sepanjang hari
- Kebutuhan air : siram 1 kali dalam sehari
- Bibit tanaman : pemisahan rumpun
- Ukuran tanaman saat dikirim : 20 cm