Pisang kipas pada umumnya di luar negeri dikenali sebagai traveller’s tree atau traveller’s palm, merupakan species tanaman asli dari Madagaskar sehingga kata kedua dari nama ilmiahnya adalah madagascariensis. Meski namanya disebut traveller’s palm, tanaman ini bukan termasuk kelompok tanaman palem. Di Indonesia disebut pisang kipas karena bentuk tanaman menyerupai pohon pisang, dengan daun-daun yang membentuk seperti kipas, namun bukan juga merupakan tanaman pisang-pisangan atau dari genus Musa, melainkan dari genus Ravenala (species tunggal dalam genus tersebut, dan berkerabat dengan bunga bird of paradise, yaitu famili Strelitziaceae. Nama genus Ravenala berasal dari Bahasa Magalasy ‘ravinala’ yang berarti ‘daun dari hutan.
Pisang kipas disebut traveller’s palm karena sarung batang tanaman ini menahan air hujan, yang bisa jadi digunakan sebagai air minum darurat bagi para penjelajah yang membutuhkan air atau sedang kehausan. Tetapi bagaimanapun juga air di dalam sarung tersebut tidak aman dikonsumsi tanpa dimurnikan, karena berwarna hitam dan bau. Alasan lain yang mungkin menjadi asal muasal tanaman ini disebut traveller’s palm adalah karena pisang kipas di luar negeri rata-rata tumbuh pada bagian timur ke barat sehingga menjadi kompas alami bagi para penjelajah.
Spesifikasi Produk Tanaman Pisang Kipas
- Nama: Pisang Kipas
- Nama ilmiah: Ravenala madagascariensis
- Kondisi tempat tumbuh: Dataran rendah–tinggi
- Penyinaran matahari: Full sun (sepanjang hari)
- Tempat tanam: Pot berdiameter >60 cm dengan tanah kompos
- Asal bibit: Tunas akar
- Tinggi bibit: 40-60 cm
- Tinggi ketika besar: 3–10 meter
Tips Perawatan:
- Gunakan tanah yang subur bercampur kompos 1 sampai 2 kg sebagai media di lubang tanam.
- Siramlah sehari sekali.
- Pupuklah minimal sekali dalam sebulan dengan NPK ditabur di sekeliling media tanam.
- Gulma dibersihkan secara rutin.