Urang-Aring (Eclipta prostrata), di luar negeri dikenal dengan sebutan False Daisy, Yerba de Tago, Kehraj dan Bhringraj. Tanaman ini termasuk spesies tanaman dari famili bunga matahari. Bunga dari tanaman Urang-Aring ini mirip dengan bunga Daisy. Di Bali, daun Urang-Aring biasa dikonsumsi sebagai sayur dan juga lalap.
Tanaman Urang-Aring termasuk tanaman terna (berbatang lunak), bercabang, yang dapat tumbuh hingga 0,8 m. Daunnya berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan ujung runcing, tepinya tidak rata (bergerigi). Tanaman ini cocok di tanaman di dataran rendah dengan penyinaran tidak penuh (di tempat yang teduh).
Sari tanaman Urang-Aring biasa digunakan dalam membuat tato juga campuran dalam pembuatan sampo, karena tanaman ini dapat memperbaiki kualitas dan merawat rambut, seperti memperhitam rambut dan merangsang pertumbuhan rambut sehingga rambut tumbuh subur dan sehat. Selain itu, tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengobati gangguan hari dan lambung, penyakit kulit (kurap, kutu air, eksim), bahkan bisa menangkal racun akibat sengatan kalajengking ataupun gigitan ular.
Bibit Urang Aring bersal dari biji. Dapat tumbuh di dataran rendah dengan kondisi suhu suhu panas sekitar 30⁰ C – 35⁰ C. Jika ditanam di pot, maka ukuran pot yang direkomendasikan adalah 20 cm – 30 cm. Media tanam yang digunakan adalah tanah humus atau tanah kompos. Cukup disiram satu kali sehari dan disiram di tempat yang teduh, tidak terkena matahari langsung (partial shade). Untuk pemberian pupuk dilakukan sekitar 30 hari sekali, dengan menggunakan pupuk NPK Daun. Ilustrasi ukuran tanaman saat dikirim < 20 cm dan tumbuh besar hingga < 50 cm.
Maria Kristina Djumati (pembeli terverifikasi) –