Di Indonesia ada banyak jenis cabai / cabe namun hanya beberapa macam cabe yang sering ditanam atau dibudidayakan seperti cabe rawit, cabe hibrida, dan cabe besar/kriting.
Untuk mengenal jenis cabe untuk dibudidayakan atau ditanam tentunya bagi petani ini hal yang tidak terlalu rumit, karena kebanyakan petani cabe sudah mengetahui pasaran cabe yang sudah umum dikonsumsi untuk masyarakat, namun untuk mengetahui bibit cabe yang bagus dan bisa memberikan keuntungan saat panen nanti tentunya ini memerlukan pengetahuan yang lebih dalam lagi tentang memilih bibit cabe yang berkualitas tinggi.
Jenis-Jenis Cabe
Untuk menambah pengetahuan tentang cabe, ada baiknya kita mengenal jenis-jenis cabai yang nantinya bisa dijadikan bahan untuk dibudidayakan. Berikut ini jenis-jenis cabe dan sedikit penjelasanya:
- Cabe Merah Besar
Cabe ini berbentuk besar serta panjang dan memiliki permukaan yang cenderung halus seperti terdapat lilin pada permukaan kulit, pada ujungnya berbentuk lancip. Variasi umum yang sering ditanam yaitu : Provost F1, wibawa F1, Astina F1, Prabu F1, Kresna F1, Maraton F1, Senopati F1, Sultan F1 dan Adipati F1.
- Cabe Kriting Merah
Cabe ini sering digunakan untuk bumbu masakan diameter cabe yang kecil dan panjang berbeda dengan cabe merah besar, pada permukaan cabe ini tidak lah rata namun bergelombang dan keriting ujungnya yang runcing dan juga memiliki kulit yang tipis.
Untuk menanam cabe jenis ini perhatikan hal di bawah :
- Usahakan tanah yang digunakan gembur dan mengandung bahan organic
- Tanah atau lahan baiknya terbuka
- Hindari terjadinya genangan air
- PH tanah antara 5,5 sampai 7,0
- Sinar matahari yang cukup di antara 10 jam
- Udara 16 – 20 derajat
- Iklim atau hujan 1500 – 2500 mm pertahun dengan merata
- Cabe Hijau
Untuk cabe hijau ini sebenarnya adalah termasuk cabe merah namun saat dipanen masih muda dan berwarna hijau sehingga dinamakan cabe hijau. Dari segi rasa cabe ini beda dengan cabe merah dan harga jual yang lebih murah dibandingkan jenis cabe merah, pada cabe jenis ini bisa ditanam pada lahan yang berposisikan randah dan dapat juga pada posisi tinggi dengan pH sekitar 5 – 6.
Pada umumnya tanaman cabe adalah tanaman yang sangat sensitif dan mudah terserang hama, sangat dianjurkan sebelum pembudidayaan atau penanaman cabe perlu diperhatikan keadaan lahan yang memiliki kemampuan atau syarat tumbuhnya cabe nantinya.
Untuk penanaman jenis cabe ini diperlukan pengetahuan dan terutama pengalaman yang cukup karena dilihat dari segi resiko yang lumayan besar, biasanya para petani lebih mengetahui siklus penanaman jenis cabe ini berdasarkan pengalaman mereka selama menjadi petani cabe.
- Cabe Rawit
Cabe yang berukuran kecil ini kira-kira yang memiliki panjang hanya 3 sampai 4 cm namun jenis cabe ini memiliki rasa yang lebih pedas dibandingkan dengan cabe jenis lainya. Sayangnya tidak semua cabe rawit itu berasa pedas, semua tergantung dari bibit yang dipilih saat menanam, warna cabe rawit sangat beragam dari warna merah, hijau hingga ada juga cabe yang berwarna ungu (biasanya cabe warna ini dijadikan tanaman hias).
Penanaman jenis cabe ini dapat dilakukan pada dataran tingga dan juga bisa ditanam di dataran rendah, sifatnya yang cukup kuat ini mampu bertahan dan menghasilkan secara rutin tanpa mengenal waktu penanaman.
- Cabe hibrida
Cabe jenis ini adalah cabe hasil persilangan dan termasuk pada kategori cabe besar, cabe hibrida telah dikembangkan dengan berbagai variasi tanam.
Cabe hibrida lebih cocok tumbuh pada dataran tinggi dan membutuhkan iklim yang tidak terlalu lembab dan dingin, temperature yang dianjurkan untuk cabe ini ialah 240 sampai 270 c, dan pada saat buah terbentuk temperature kisaran 160 sampai 230 c. Jenis cabe hibrida pada umumnya adalah jenis cabe merah, paprika, rawit dan cabe kriting .
Demikianlah sedikit pengetahuan mengenai jenis cabe, untuk melakukan penanaman cabe dengan sistem hidroponik.
Lihat di sini berbagai varietas benih cabe kami.