Sakura Jepang (Prunus serrulata) disebut juga Japanese Cherry Blossom, Hill Cherry, East Asian Cherry, Oriental Cherry, merupakan salah satu tanaman hias dari spesies tanaman Cherry yang berasal dari Jepang, Cina, dan Korea. Namun buah Cherry (Sakuranbo dalam bahasa Jepang) pada pohon Sakura tidak dapat dimakan karena rasanya tidak enak. Pohon Sakura cocok ditanam di dataran tinggi dengan iklim sejuk/ dingin dengan penyinaran sepanjang hari.
Di habitat aslinya pohon Sakura bisa mempunyai tinggi 7 m – 11 m, apabila bunganya bermekaran digunakan sebagai hiasan dan juga acara festival. Di Indonesia sendiri tinggi pohon Sakura hanya mencapai 3 m, dan jarang sekali ditemui. Pada saat musim gugur, daun yang hijau akan berubah warna menjadi kuning kemudian berganti lagi menjadi berwarna merah.
Bunga Sakura akan tumbuh ribuan jumlahnya, ketika pohon menghasilkan daun yang baru (setelah sebelumnya rontok seluruhnya). Bunga ini akan mekar selama kurang lebih 2 minggu, berwarna putih hingga pink dengan 5 kelopak di setiap bunga. Di Indonesia, bunga ini mekar pada bulan Februari dan Agustus.
Bibit Sakura Jepang berasal dari cangkok. Tanaman ini dapat tumbuh secara optimal di dataran rendah maupun dataran tinggi, dengan kondisi suhu panas maupun suhu dingin. Jika ditanam di pot, maka ukuran pot yang direkomendasikan adalah > 60 cm. Media tanam yang digunakan adalah tanah humus atau tanah kompos. Perlu disiram dua kali dalam sehari dengan penyinaran matahari sepanjang hari (full sun). Untuk pemberian pupuk dilakukan sekitar 30 hari sekali, dengan menggunakan pupuk NPK Daun. Ukuran tanaman pada saat dikirim sekitar 40 cm – 60 cm dan dapat tumbuh hingga ± 300 cm.