Cara Menanam Terong Hidroponik

Salah satu cara menanam terong hidroponik adalah menggunakan sistem DB. Melalui sistem ini nutrisi dan air disirkulasikan secara terus menerus dengan alat pompa. Tapi selain itu juga dibutuhkan aerator untuk mengalirkan oksigen pada akar tanaman dan timer yang berfungsi sebagai pengatur aliran nutrisi.

Baca juga: Cara Menanam Bayam Hidroponik

Menyiapkan bibit dan penyemaian

Sebelum ditanam, bibit terong hidroponik harus disemai dahulu memakai media arang sekam dengan jarak 3 x 3 cm. Selama proses pembibitan tanaman hidroponik berlangsung, air yang dipakai untuk menyiram tidak perlu dicampur dengan nutrisi. Penyemaian ini biasanya perlu waktu sekitar 5 sampai 6 hari. Dalam kurun waktu tersebut media semai harus ditutup plastik hitam dan diletakkan pada lokasi yang tidak kena sinar matahari secara langsung.

Menyiapkan media tanam

Media tanaman yang dipakai untuk budidaya tanaman terong hidroponik bisa memilih zeolit atau hidroton. Tapi selain itu bisa menggunakan media lain misalnya campuran cocopeat dan arang sekam dengan komposisi 1 : 1. Media hidroponik ini lalu dimasukkan dalam pot sambil ditekan agar menjadi padat.

Penanaman

Bibit terong hidroponik harus dipindah ke media tanam saat memasuki usia antara 25 hingga 30 hari. Setelah proses pemindahan dilakukan, langsung disiram menggunakan larutan nutrisi yang kandungan ppm-nya rendah agar tanaman terong tersebut tidak layu.

Selama 3 sampai 4 hari budidaya tanaman terong hidroponik harus tetap berada dalam lokasi yang ada atapnya agar dapat melakukan adaptasi dengan baik. Setelah itu sedikit demi sedikit atapnya boleh dibuka hingga mendapat pasokan sinar matahari secara langsung.

Perhitungan kebutuhan nutrisi

Mulai hari pertama hingga memasuki usia 3 minggu, tanaman terong sistem hidroponik memerlukan asupan nutrisi yang mempunyai kandungan ppm 1000. Setelah itu bisa dinaikan hingga 1500 hingga tanaman terong hidroponik mulai berbunga.

Ketika sudah mengeluarkan bunga, kandungan ppm dinaikan lagi jadi 1.750. Kenaikan ppm ini dilakukan terus menerus sampai budidaya terong hidroponik tersebut berusia dewasa dan memasuki masa panen.

Adapun tekniknya, larutan nutrisi yang sebelumnya sudah dimasukan dalam tandon langsung dialirkan ke tanaman. Alat untuk mengalirkan larutan nutrisi hidroponik ini memakai selang fergitasi dan pipa inlet yang digerakan dengan pompa yang dinyalakan dari jam 7 pagi hingga 5 sore.

Pengendalian hama dan penyakit

Jenis hama yang paling sering menyerang tanaman hidroponik terong antara lain adalah ulat grayak, kumbang pengerek daun, lalat buah, ulat tanah, kutu daun dan bekicot. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah melakukan rotasi tanaman tersebut atau mengambil hama secara langsung dan dibuang. Pemakaian pestisida dan bahan kimia lainnya sebaiknya dihindari agar kualitas panen terong hidroponik tetap terjaga dengan baik.

Demikianlah penjelasan sederhana tentang teknik dan cara menaman terong hidroponik yang bisa dilakukan di lahan-lahan sempit. Metode ini tidak membutuhkan sistem perawatan rumit sehingga bisa dikerjakan di sela-sela kesibukan yang lain.

Lihat di sini produk perlengkapan hidroponik kami.

Save

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA