Metode Hidroponik dan Macam-Macam Media Tanam Hidroponik

Hydro memiliki arti air, sehingga hidroponik merupakan metode menanam tanaman dengan menggunakan media air. Pengertian lain dari hidroponik adalah menanam tanpa menggunakan tanah. Secara sederhana, hidroponik juga berarti salah satu cara dalam budidaya tanaman di mana digunakan air yang telah diperkaya aneka nutrisi. Metode ini akan mempermudah dalam pencahayaan serta mengendalikan hama.

Hidroponik juga dikenal sebagai metode penanaman ramah lingkungan karena tidak digunakan pestisida serta herbisida yang terkenal beracun. Metode ini juga relatif tidak membutuhkan banyak air seperti cara bercocok tanam secara konvensional. Metode ini bahkan tidak membutuhkan adanya penyiraman tanaman.

Hasilnya adalah tanaman yang lebih sehat terutama sayuran. Walaupun hanya menggunakan air, namun metode hidroponik juga tetap membutuhkan macam-macam media tanam hidroponik guna mendukung pertumbuhan dari tanaman. Menanam tanaman secara hidroponik kini dapat dilakukan terutama untuk kita yang gemar berkebun. Kegiatan berkebun sendiri tidak akan terlepas dari media tanam yang digunakan. Media tanam hidroponik sendiri memiliki fungsi dalam membantu penyerapan nutrisi oleh tanaman, agar akar tanaman dapat menjadi semakin kuat. Macam-macam media tanam hidroponik akan dijelaskan satu per satu berikut ini.

1. Cocopeat

Macam-macam media tanam hidroponik yang satu ini berbentuk serbuk dari sabut kelapa. Sifat dari cocopeat adalah organik. Media tanam ini juga termasuk ramah lingkungan serta memiliki daya serap terhadap larutan yang tinggi. Hal ini akan membuat pertumbuhan akar dapat berlangsung baik. Penggunaan cocopeat biasanya akan dicampur dengan media tanam yang lain, contohnya sekam bakar. Perbandingan yang digunakan adalah 1:1 dan pencampurannya bertujuan untuk meningkatkan aerasi.

2. Rockwool

Macam-macam media tanam hidroponik berikutnya ialah rockwool. Berbeda dengan cocopeat yang termasuk organik, rockwool justru termasuk media tanam hidroponik yang non organik. Media ini dibentuk dari aneka campuran pasir dengan bentuk serat, pasir serta batuan basalt. Rockwool lebih banyak dipilih untuk media tanam menggunakan hidroponik karena menyerupai busa sehingga bobotnya sangat ringan. Selain itu serabutnya juga halus. Busa itu sendiri berasal dari batuan basalt yang telah dipanaskan menggunakan suhu tinggi hingga meleleh. Batuan yang dipanaskan ini akan membentuk serat halus.

3. Arang Sekam

Macam-macam media tanam hidroponik berikutnya adalah arang sekam. Media tanam ini umum kita temukan di tempat penggilingan padi. Arang sekam juga seringkali dimanfaatkan untuk menjadi bekatul. Arang sekam dapat menjadi campuran pupuk serta media tanam guna persemaian. Sekam terkenal memiliki daya serap baik dan menjadi cadangan makanan yaitu air.

4. Kerikil dan Pasir

Kerikil atau pasir juga umum menjadi macam-macam media tanam hidroponik berikutnya. Kerikil memiliki pori-pori lebih banyak dibanding pasir. Kerikil juga lebih banyak digunakan sebagai media tanam dalam metode hidroponik. Budidaya tanaman menggunakan kerikil akan membantu proses peredaran larutan nutrisi dan udara. Proses ini juga tidak  menekan pertumbuhan akar. Media tanam hidroponik yang berbentuk kerikil juga akan mengikat air secara rendah sehingga mudah basah serta mudah kering apabila dilakukan penyiraman dengan rutin.

5. Pecahan Genteng atau Batu Bata

Media tanam hidroponik berikutnya ialah pecahan genteng serta batu bata. Macam-macam media tanam hidroponik tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu melekatkan akar. Jika ingin menggunakan batu bata sebagai media tanam, buat dengan ukuran kecil agar mirip dengan ukuran kerikil. Kemampuan daya serap dari batu bata akan semakin baik apabila ukurannya dibuat semakin kecil. Selain itu, ukuran yang kecil juga dimaksudkan agar kelembaban pada area akar tanaman serta sirkulasi udara dapat berlangsung dengan semakin baik.

6. Hidrogel

Macam-macam media tanam hidroponik berikutnya yang umum digunakan dalam metode hidroponik adalah gel ataupun hydrogel. Bentuknya menyerupai kristal serta terbuat dari material polymer. Media tanam ini merupakan salah satu yang terpopuler dan sering dipakai dalam metode tanam hidroponik karena penggunaannya praktis serta efisien. Apabila menggunakan hydrogel, tidak dibutuhkan perhatian khusus misalnya dengan menyiram, memupuk atau mengganti media tanam yang digunakan dengan yang baru. Kelebihan dari penggunaan hydrogel adalah dari segi estetikanya di mana dapat memberi keasrian serta keindahan dari tanaman yang ditanam menggunakan metode hidroponik. Hal ini terutama karena hydrogel terdiri dari berbagai macam warna. Kita bisa memilihnya berdasarkan selera serta yang sesuai dengan warna tanaman.

7. Sekam Bakar

Macam-macam media tanam hidroponik berikutnya adalah sekam bakar. Dalam perkembangan metode hidroponik, sekam bakar memang sudah umum dijadikan media tanamnya. Media tanam ini juga umum digunakan untuk penanaman tanaman di dalam pot. Media tanam ini terkenal karena memiliki harga yang murah serta cenderung mudah untuk didapatkan. Sekam bakar memiliki daya ikat yang baik terhadap air serta tingkat aerasi yang baik pula. Sekam bakar juga banyak dipilih karena ramah lingkungan, baik untuk perakaran serta memiliki pH netral.

Itulah macam-macam media tanam hidroponik yang umum digunakan dalam metode penanaman menggunakan hidroponik. Metode hidroponik masih terdengar asing untuk sebagian orang, terutama mengingat fakta bahwa tanaman memang tidak terlepas dari tanah sebagai tempat ditanamnya. Perkembangan tanaman hasil hidroponik sendiri agak terhambat karena masih adanya kekhawatiran dari masyarakat akan kuantitas atau jumlah dari hasil tanaman. Padahal, kualitas hasil dari tanaman yang ditanam menggunakan metode hidroponik justru terbukti lebih bagus. Tanaman hasil hidroponik juga akan lebih menyehatkan karena bebas dari aneka bahan kimia berbahaya untuk kesehatan.

Yang perlu diperhatikan dari metode hidroponik adalah bahwa tidak smeua jenis tanaman dapat ditanam menggunakan metode ini. Beberapa jenis tanaman yang cocok untuk ditanam menggunakan metode hidroponik di antaranya adalah melon, tomat, paprika serta bayam. Hal ini juga yang membuat banyak orang masih sangsi akan metode tanam hidroponik. Hidroponik juga dapat menjadi alternative dalam mendapat sayuran serta buah-buahan di lahan yang terbatas. Hidroponik juga cocok untuk diterapkan di iklim tropis seperti Indonesia. Kelebihan lain dari hidroponik adalah cocok untuk dilakukan di lahan yang kurang subur sekalipun agar tetap didapat hasil tanaman yang berkualitas. Bercocok tanam menggunakan hidroponik dapat dimulai dari hobi untuk kemudian berlanjut menjadi profesi.

Ada tiga metode yang bisa diterapkan dalam proses penanaman secara hidroponik, di antaranya adalah sebagai berikut. Yang pertama adalah hydroponic kultur agregat di mana penanaman menggunakan media pasir, arang, kerikil serta sekam padi yang telah disterilkan. Kedua ada hydroponic kultur air, yaitu metode penanaman dengan menggunakan media dengan cara meletakkan larutan berisi hara mikro dan makro pada bagian dasarnya. Hal ini dilakukan agar bagian akar tanaman dapat menyerap serta menyentuh larutan yang penuh nutrisi tersebut. Ketiga ada hydroponic nutrient film technique, di mana tanaman ditanam dalam selokan sempit yang panjang. Media dibuat dengan menggunakan lempengan tipis logam anti karat. Selokan akan diisi nutrisi tumbuhan melalui aliran air.

Lihat di sini berbagai produk media tanam kami.

One thought on “Metode Hidroponik dan Macam-Macam Media Tanam Hidroponik

  1. Rebeka gabriella says:

    Menarik utk mencoba menanam tomat terong kacang panjang dg sekam kerikil apa bisa? Penyakit maag membuat saya hrs mkn kacang panjang paprika tomat .. meana yg lebih efektif ya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA