Tabebuia impetiginosa merupakan tanaman hias (termasuk dalam jenis pohon besar) yang bila berbunga dan dilihat dari jauh menyerupai pohon sakura. Di luar negeri Tabebuia impetiginosa juga disebut Pink Trumpet Tree. Di Indonesia, dengan warnanya yang lebih gelap dibanding Tabebuia rosea, Tabebuia impetiginosa sering disebut Tabebuia Ungu atau Tabebuia Merah.
Tabebuia impetiginosa merupakan tanaman pohon yang jika sekali berbunga bisa berjumlah ribuan. Pohon Tabebuia sering digunakan untuk tanaman hias di pinggir jalan raya, tetapi juga bisa ditanam di halaman rumah. Tinggi Tanaman Tabebuia bisa mencapai 8 m – 9 m. Kelebihan dari tanaman Tabebuia adalah bunganya tidak mudah rontok dan akar pohonnya tidak merusak bangunan.
Sebenarnya di beberapa negara, Tabebuia impetiginosa ini dimanfaatkan sebagai tanaman obat (dalam dunia kesehatan dikenal dengan Pau D’arco) karena mempunyai sifat anti bakterial, anti inflammatory, dan analgesik. Namun di Indonesia belum ada penelitian mengenai manfaat secara medis dari tanaman ini.
Bibit Tabebuia impetiginosa berasal dari okulasi. Tanaman ini dapat tumbuh secara optimal di dataran rendah maupun dataran tinggi, dengan kondisi suhu panas maupun suhu dingin. Bunganya tidak berbau dan tumbuh ratusan hingga ribuan kuntum per tanaman. Jika ditanam di pot, maka ukuran pot yang direkomendasikan adalah 60 cm. Media tanam yang digunakan adalah tanah humus atau tanah kompos. Perlu disiram dua kali dalam sehari dengan penyinaran matahari sepanjang hari (full sun). Untuk pemberian pupuk dilakukan sekitar 30 hari sekali, dengan menggunakan pupuk NPK Bunga. Ukuran tanaman pada saat dikirim 40 cm – 60 cm dan dapat tumbuh hingga ± 300 cm.