Tanaman Adas

Tanaman adas (Foeniculum vulgare) atau adas pedas termasuk tumbuhan terna yang bijinya dapat menghasilkan minyak dan menjadi komponen dari minyak telon. Selain itu tanaman ini dapat mengobati beberapa penyakit secara tradisional. Adas juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan cita rasa dalam masakan dan dalam industri obat-obatan.

Adas dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi, namun daerah dengan ketinggian 1800 m di atas permukaan laut yang paling cocok untuk pertumbuhannya. Minyak adas memiliki kandungan anetol, minyak atsiri, fenkon, bergapten, stigmasterin, dan lain-lain. Anetol dalam minyak adas ini dapat menjadi zat karminatif atau peluruh kentut dan aroma khas adas adalah karena senyawa ini.

Tanaman adas memiliki tinggi tanaman 50-200 cm yang membentuk rumpun. Setiap rumpun tanaman adas umumnya terdiri dari 3 hingga 5 batang adas. Batang adas berwarna biru kehijauan, terdapat alur di permukaannya, batang beruas-ruas dan berongga, akan mengeluarkan aroma yang wangi jika dimemarkan.

Tanaman adas memiliki daun majemuk ganda dengan letak daun selang-seling. Daun berbentuk jarum yang sempit, tepi daun rata dan memiliki seludang berbentuk selaput di bagian atas.

Bunga adas merupakan bunga majemuk berbentuk payung, terdiri dari 6-40 tangkai bunga pada setiap payung, mahkota bunga berwarna kuning dan muncul dari ujung batang.

Buah adas berbentuk lonjong berusuk, panjang antara 6-10 mm dengan lebar 3-4 mm. Buah berwarna hijau saat masih muda, berwarna coklat saat matang. Buah adas yang matang memiliki aroma khas dan rasa buahnya menyerupai kapur barus (kamfer).

Perbanyakan tanaman adas dapat melalui biji atau dengan cara memisahkan rumpun anakan.