Tanaman Cincau Hijau

Tanaman Cincau Hijau merupakan tanaman perdu yang termaduk dalam keluarga Verbenaceae dan berkerabat dengan kayu pahang serta daun kambing. Tanaman ini berasal dari Asia dan tersebar luas di India, Filipina, Myanmar dan Indonesia.

Sesuai dengan namanya, tanaman ini merupakan bahan dasar untuk pembuatan jelly cincau hijau yang banyak digunakan sebagai bahan campuran minuman. Selain diolah menjadi jelly cincau, juga dapat dikonsumsi sebagai minuman segar, serta berkhasiat untuk mengatasi demam dan gangguan pencernaan, meredakan panas dalam, anti radang, konstipasi, diare, menurunkan hipertensi, dan lain-lain.

Tanaman cincau hijau memiliki batang yang memanjang, ramping dan berkayu. Meskipun tanaman cincau hijau termasuk dalam habitus tanaman perdu, namun tanaman ini juga dapat tumbuh merambat karena memiliki akar pada batangnya. Daunnya berbentuk lonjong dengan ujung daun yang runcing, helai daun melebar dengan tulang daun menyirip, berwarna hijau tua dengan tepi daun rata, permukaan daunnya halus dan licin, mengandung banyak klorofil, alkaloid, tanin, dan steroid glikosida, dan memiliki produktivitas yang tinggi seperti cincau hitam.

Berbeda dengan jenis cincau lainnya, gel atau jelly cincau hijau dapat diperoleh dengan cara melayukan daun cincau hijau terlebih dahulu, kemudian mengambil sari patinya yang selanjutnya dapat diolah menjadi gel (jelly). Cincau hijau mengandung antioksidan yang tinggi serta mengandung alkaloid, mineral, dan serat.

Spesifikasi Tanaman Cincau Hijau:

• Asal Bibit: Stek batang
• Rekomendasi dataran: Dataran rendah – tinggi, suhu panas maupun dingin
• Kebutuhan sinar matahari: Full sun (penyinaran sepanjang hari)
• Jika ditanam di pot, gunakan pot ukuran: Diameter 20-30 cm
• Media tanam yang digunakan: Tanah humus atau tanah kompos
• Intensitas penyiraman: 1 x sehari
• Ukuran tanaman yang dikirim: 20-40 cm
• Ukuran tanaman ketika besar: ± 300 cm
• Tips pemberian pupuk (pemupukan): Lakukan kira-kira 30 hari sekali, menggunakan pupuk NPK daun