Media tanam hidroponik memiliki peran penting dalam sistem bercocok tanam hidroponik. Walaupun media tanam tidak berguna sebagai media tumbuh (media tumbuh tanaman hidroponik yaitu air dan campuran nutrisi), namun media tanaman di sistem hidroponik berguna sebagai media ‘cengkraman’ bagi akar, sehingga tanaman bisa berdiri dengan kokoh.
Fungsi media tanam di sini adalah sebagai media cengkraman akar, jadi media tanam di sistem hidroponik wajib media tanam yang steril. Steril disini berarti bebas dan bersih dari unsur hara terlarut maupun bakteri / jamur. Bila media tanam hidroponik ini tidak dalam keadaan yang steril, maka akan memengaruhi daya penyerapan atau malah jadi penyebab berkembangnya bakteri penyakit yang merugikan.
Baca juga: 6 Sistem Cara Menanam Hidroponik di Rumah
Jenis Media Tanam Hidroponik
Ada banyak jenis media tanam hidroponik yang bisa dijadikan pilihan sesuai dengan kebutuhan. Keuntungan dari media tanam hidroponik ini salah satunya ialah dapat dipakai lebih dari sekali, sehingga lebih mengirit biaya produksi. Berikut ini akan dijelaskan beberapa bentuk media tanam hidroponik yang biasa dipakai dalam bertanam secara hidroponik.
1. Rockwool
Rockwool merupakan salah 1 macam media tanaman hidroponik yang terbanyak dipakai oleh petani hidroponik sebab mempunyai banyak keunggulan dibandingkan media tanam yang lain. Media tanam rockwool ini mempunyai bahan dasar dari batuan vulkanik (batuan gunung merapi) yang sudah diproses dengan suhu sangat tinggi sehingga berubah bentuk seperti kapas yang lembut dan mempunyai daya serap yang amat tinggi.
Selain kemampuan daya serap air yang baik, rockwool yang dihasilkan dari pabrikan mempunyai sifat yang steril. Sehingga mampu mengurangi pertumbuhan jamur atau penyakit diwilayah perakaran tanaman.
Rockwool mempunyai keunggulan yang tidak dipunyai oleh media tanam lain, yaitu mempunyai perbandingan komposisi air dan udara yang bisa disimpan dalam media ini.
Rockwool tercipta dari batu-batuan, umumnya perpaduan dari batuan basalt, batu kapur, dan batu bara, yang dipanaskan mencapai suhu 1600 derajat Celcius sehingga meleleh jadi seperti lava, dalam kondisi mencair ini, batuan itu disentrifugal membentuk serat-serat. Sesudah dingin, kumpulan serat ini dipotong dengan ukuran yang cocok dengan kebutuhan.
Rockwool merupakan salah 1 macam media tanam yang mempunyai harga paling murah dibandingkan dengan media tanam hidroponik yg lainnya. Hal ini membuat para petani hidroponik menjadikan rockwool sebagai media tanam hidroponik yang amat effisien.
Dengan memakai media tanam rockwool, petani hidroponik tak mesti menyediakan 2 media tanam , yaitu untuk media penyemaian (pembenihan) dan media pertumbuhan sesudah pindah tanam.
Saat petani hidroponik memakai rockwool sebagai media tanam, maka petani bisa melakukan pembenihan benih dimedia itu sekalian jadi media tumbuh tanaman hidroponik sampai dewasa dan siap panen. Dengan begitu, maka pekerjaan petani hidroponik akan lebih gampang, cepat dan effisien.
Sekarang ini, rockwool sangat mudah untuk diperoleh dengan harga yang cukup bervariasi. Harga rockwool ini tergantung dari mana rockwool itu diproduksi. Rockwool yang diproduksi di dalam negeri (rockwool lokal) mempunyai harga yang relatif lebih murah dibandingkan Rockwool hasil impor dari luar negeri. Namun bila berbica tentang kwalitas, maka rockwool impor dari Jerman merupakan rockwool dengan kualitas yang amat baik.
2. Arang sekam
Arang sekam atau sekam bakar merupakan salah satu media tanam yang terbanyak dipakai dalam menanam tanaman. Media semacam ini tidak cuma dipakai sebagai budidaya tanaman hidroponik saja, tetapi juga dipakai dalam bermacam-macam tanaman pot.
Sekam Bakar ialah media yang dihasilkan dari hasil pembakaran kulit padi. Sekam Bakar sangat sesuai sebagai campuran dalam media penyemaian tanaman hidroponik. Sebab mempunyai kelembaban dan sirkulasi udara yang baik.
Media tanam hidroponik memakai arang sekam ini memiliki daya ikat air yang amat baik, dan juga mempunyai aerasi yang cukup bagus. Disamping itu media ini juga sebagai media organik dan juga ramah lingkungan. PH yang dipunyai oleh media ini cenderung netral, sehingga amat baik untuk pertumbuhan akar tanaman. Dalam teknik hidroponik, media ini selalu dikombinasikan dengan cocopeat.
3. Perlite
Media ini asalnya dari batuan gunung berapi, sehingga langsung didapat dari alam. Perlite merupakan batuan yang mempunyai rongga-rongga udara lumayan besar, sehingga dapat menyimpan oksigen dan air dengan cukup bagus.
Hanya saja untuk bisa dipakai sebagai media tanam hidroponik harus melalui proses pengolahan yang cukup lama dan panjang. Sehingga dengan proses yang panjang itu, harga perlite cenderung lebih mahal bila dibandingkan dengan media tanam hidroponik rockwool.
4. Spons/ Foam
Spons yang umumnya dipakai untuk membersihkan bermacam-macam perabotan di rumah juga ternyata ada juga spons yang bisa dipakai sebagai media tanam hidroponik. Spons ini bisa menyerap air secara cepat, itu alasannya akar tanaman akan bisa disangga cukup bagus oleh bahan ini.
Media ini mempunyai sifat yang sama dengan busa biasanya, namun media ini dibuat khusus untuk tanaman hidroponik. Sehingga busa ini selalu berada dalam keadaan bersih dan steril. Disebabkan diproduksi secara khusus untuk tanaman, busa ini jarang dipakai dalam sistem hidroponik sebab harganya cukup mahal.
5. Cocopeat
Media tanam ini adalah hasil olahan dari sabut kelapa, dengan hasil olahannya berbentuk serbuk. Sebelum jadi cocopeat, serbuk kelapa harus direndam dan difermentasi sekitar selama 6 bulan untuk mensterilisasi zat-zat yang bisa merugikan tanaman, seperti zat tanin.
Oleh karena bentuknya yang serbuk, cocopeat mudah memadat bila terkena air. Daya serap air yang tinggi, tidak diimbangi dengan sirkulasi yang baik, akan membuat media ini memadat sehingga rentan mengakibatkan akar tanaman membusuk.
6. Serbuk kayu
Pemakaian serbuk kayu dipakai sebagai media tanam untuk tanaman hidroponik tertentu saja. Tidak seluruh tanaman hidrponik bisa mneggunakan media ini. Tanaman-tanaman itu membutuhkan kelembaban yang tinggi, seperti contohnya jamur, supaya bisa bertahan hidup dengan bagus.
Serbuk kayu juga bisa Kamu pakai untuk beberapa tanaman lainnya sebagai lapisan paling atas. Dengan begitu kelembaban udara dan juga air yang terdapat di bagian bawah terjaga dengan bagus.
7. Hydroton
Media hydroton ini pertama kali diproduksi masal di Jerman. bentuknya bulat mirip kelereng. Bahan dasar dari hydroton ialah tanah lempung. Seperti halnya dengan Rockwool, hydroton juga mempunyai kemampuan menyimpan air yang baik.
Disamping itu media ini juga memberikan sirkulasi udara yang baik bagi akar tanaman. Kelebihan lain dari media tanam hydroton ini merupakan mempunyai pH yang netral, bersih dan steril. Hydroton cocok bagi bertanam hidroponik pada tanaman sayur buah, seperti cabet atau tomat.
8. Pumice
Pumice ini asalnya dari batu-batuan basalt dampak dari letusan gunung berapi. Batu-batuan ini bisa Kamu pakai sebagai media tanam tanaman hidroponik. Kamu dapat mengkombinasikan batuan ini dengan sekam bakar atau dengan vermiculite.
9. Hydrogel
Bagi Kamu yang akan menanam tanaman hidroponik di dalam vas bunga, pakai saja Hydrogel. Ini merupakan sebuah gel yang bisa menyerap air dalam jumlah banyak. Bentuknya yang warnanya warni, pasti akan indah saat dilihat.
Disimpan dalam vas transparan, dengan tanaman yang cantik pastinya akan membuat ruangan terasa berwarna dan terkesan segar. Media tanam dengan memakai hydrogel juga bisa Kamu pakai untuk beberapa tanaman dengan ukuran yang lumayan besar.
Sayangnya harga hydrogel cukup mahal, sebab media ini memang lebih cenderung sebagai hiasan saja dibanding untuk berbisnis hidroponik.
10. Kapas
Untuk pembenihan dari benih atau semai, Kamu dapat memakai kapas yang tadinya sudah diberi air. Dengan air yang cukup dan pemberian pupuk yang cukup, pembibitan akan berlangsung dengan bagus hinga akhirnya siap untuk dipindahkan.
Lihat di sini berbagai jenis media tanam hidroponik kami.