Hidroponik ialah cara penanaman tanaman tanpa memakai media dari tanah sebagai tempat tumbuh. Secara harfiah hidroponik berarti penanaman dalam air yang mengandung campuran unsur hara.
Dalam praktek saat ini, hidroponik tidak terlepas dari pemakaian media tumbuh lain yang bukan tanah sebagai penopang pertumbuhan tanaman.
Tanaman yang ditanam secara hidroponik lebih sehat sebab tanaman tersebut menerima nutrisi yang seimbang. Tanaman tersebut lebih sehat sebab menghabiskan sedikit energy dalam mencari air dan nutrisi.
Sebagai hasilnya, produksi tanaman secara hidroponik umumnya lebih lebar, renyah dan lebih bernutrisi ketimbang produksi tanaman memakai tanah.
Baca juga: Manfaat Hidroponik Untuk Lingkungan
Maka sebab itu, untuk pengganti fisik tanah pada umumnya dipakai media steril seperti pasir, batu kerikil, batu apung, cocofiber (sabut kelapa), atau rockwool (atau perpaduan setiap media tersebut).
Dengan menjaga keadaan pertumbuhan tanaman yang ditanam, diharapkan akan mendapatkan hasil panen yang lebih melimpah, pertumbuhan yang lebih cepat, dan yang terpenting ialah kualitas produksi yang lebih baik. Apabila kelembaban terlalu tinggi, maka tanaman akan terkena jamur atau pun membusuk.
Dengan hidroponik pada daerah yang tertutup akan terjadi masalah tingkat kelembaban yang amat rendah. Maka sebab itu, temperature dan intensitas cahaya harus diturunkan supaya tanaman tidak mengalami dehidrasi.
6 Sistem Cara Menanam Hidroponik di Rumah dengan mudah
Cara menanam hidroponik sendiri bukan hanya 1 metode, melainkan ada 6 metode hidroponik, yaitu:
1. Menanam Hidroponik Sistem Sumbu (Wick)
Sistem Sumbu (Wick) merupakan tipe hidroponik yang paling sederhana. Sistem ini merupakan sistem pasif, yang berarti tak ada sistem yang bergerak. Campuran larutan nutrisi diserap oleh media tanam dari tandon melalui sumbu (memanfaatkan daya kapilaritas sumbu).
Sistem ini bisa diterapkan di beragam media tanam, di antaranya: Perlite, Vermiculite, ProMix, dan Sabut Kelapa. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat gambar
2. Hidroponik Sistem Kultur Air (Water Culture)
Sistem Kultur Air (water culture) atau banyak yang mengistilahkannya Floating/Rakit Apung ialah sistem yang paling sederhana dari seluruh system hidroponik aktif. Penopang tanaman pada umumnya dibuat dari styrofoam dan mengapung langsung di atas permukaan campuran larutan nutrisi.
Sebuah pompa bekerja untuk menyediakan udara melalui selang ke batu angina, pompa ini yang akan membuat banyak gelembung udara dalam campuran larutan nutrisi dan menyediakan oksigen bagi akar tanaman hidroponik. Penjelasan lebih jelasnya, silahkan lihat gambar
3. Cara Menanam Hidroponik Sistem Pasang Surut (Ebb and Flow/Flood and Drain)
Sistem Pasang Surut (Flood and Drain atau Ebb and Flow), Sistem pasang surut cara kerjanya yaitu tanaman mendapatkan air, oksigen dan nutrisi melalui pompaan dari bak penampung. air, oksigen dan nutrisi tersebut dipompa melewati media tanam kemudian membasahi akar tanaman (disebut “pasang”), kemudian selang beberapa saat air bersama nutrisi akan turun (disebut “surut”) kembali melewati media menuju ke bak penampungan.
Waktu pasang dan surut ini dapat diatur memakai timer sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut, jadi tanaman tak akan tergenang atau tidak cukup air. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat gambar
Silahkan klik untuk melanjutkan ke halaman berikutnya