Gaya hidup sehat sudah menjadi trend masa kini, khususnya pada masyarakat perkotaan. Sayuran adalah salah satu penunjang kebutuhan dalam hidup sehat dan termasuk dalam 4 sehat 5 sempurna. Sayuran organik menjadi pilihan utama karena tidak ada terkandung unsur-unsur kimia didalamnya, tetapi seiring meningkatkan permintaan akan sayuran organik, harganya pun semakin mahal. Oleh karena itu budidaya sayuran organik di polybag akan sangat menguntungkan, bisa menjadi peluang bisnis anda.
Bagaimana sih budidaya sayuran organik? Tanaman organik adalah cara menanam tanpa menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Sebagai penggantinya, bisa memanfaatkan pupuk hijau, kompos, pupuk kandang, endapan minyak, dan bahan organik lainnya didalam maupun di luar lahan. Pupuk adalah sumber penting menyuplai sumber hara dalam tanah untuk menutrisi tanaman.
Budidaya Sayuran Organik
Secara sederhana, menanam sayuran organik dilakukan untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan dan menghasilkan sayuran yang sehat dan aman bagi kesehatan. Selain itu, juga untuk mempertahankan keberlangsungan penggunaan lahan pertanian.
Disini saya tidak membahas bagaimana cara menanam sayuran organik, karena hal tersebut sudah pernah kami bahas, tetapi membahas tentang faktor-faktor, permodalan, dalam melakukan bisnis budidaya sayuran organik.
Silahkan Baca: Cara menanam sayuran organik
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan budidaya sayuran organik, antara lain:
(1) Permodalan Budidaya
Jika berbicara budidaya, berarti penanaman dalam skala besar. Jika budidaya tanaman organik menjadi pilihan bisnis anda maka diperlukan permodalan yang cukup untuk melaksanakan penanaman. Perkiraan modal yang diperlukan untuk melakukan budidaya sayuran organik adalah sekitar 10 juta rupiah, tidak termasuk dengan lahan tanam.
(2) Persyaratan Kondisi Lahan
Lahan untuk menanam harus terbebas dari pencemaran bahan kimia dan memiliki sistem perairan yang baik. Artinya bahwa tanah harus gembur sehingga perlu diolah terlebih dahulu sebelum penanaman dilakukan. Lahan dibajak dan dibuat bedeng untuk menanam. Tanah pada bedengan harus dicampur dengan bahan-bahan organik seperti kompos dan pupuk kandang. Penutupan lahan tanam dengan jaring atau plastik juga perlu dilakukan agar tanaman terhindar dari hujan dan serangan hama.
(3) Pemilihan Jenis Tanaman
Modal digunakan untuk membeli bibit unggul sayuran. Terdapat berbagai jenis bibit unggul sayuran yang tersedia. Pilihlah bibit sayuran yang tahan penyakit dan perawatannya mudah seperti ketela, kangkung, daun selada atau sayuran yang mudah dibudidayakan seperti sawi putih, sawi dan baby bok choy dan lain-lain.
(4) Pengaturan Pupuk
Pupuk harus terbebas dari bahan kimia. Ada 2 pilihan pupuk organik yang bisa dibuat sendiri.
a. Pupuk organik padat
Pupuk organik padat terbuat dari bahan organik seperti kompos, pupuk kandang, humus, dan pupuk hijau. Pembuatan pupuk organik padat sebaiknya dilakukan dalam ruangan tertutup. Campur rata semua bahan yang sudah tersedia, sesuaikan dengan kandungan air dan perbandingan CN (Carbon-Nitrogen), setelah itu ditimbun. Dalam proses penimbunan, saat suhu mencapai 60-70 derajat celcius timbunan harus dibalik. Waktu yag diperlukan sampai pupuk matang dan penggunaan berbeda, biasanya setelah 60 hari baru bisa digunakan.
b. Pupuk organik cair
Pupuk organik cair terbuat dari kedelai atau ampas kedelai. Anda bisa mendapatkannya dari pabrik tahu dan tempe. Bubuk kedelai yang sudah dihaluskan ditambah bahan yang lain seperti brambut, tetes, mikroba yang menguntungkan dan air bersih. Setelah beberapa saat akan menghasilkan pupuk organik cair. Pada saat digunakan, diperlukan 100 sampai 300 kali pengenceran, penggunaan bisa dengan cara disemprotkan langsung pada daun atau dialirkan secara langsung, untuk hasil yang lebih baik.
(5) Pengendalian Hama Tanaman Organik
Hama adalah tantangan terberat dalam budidaya sayuran organik. Karena dalam pengendalian hama tidak menggunakan pestisida, fungisida, dan bahan kimia lain untuk mengusir dan membunuh hama tanaman. Pada sayuran organik, pengendalian dilakukan melalui pengamatan selama proses penanaman, yaitu bagaimana tanaman bisa hidup berdampingan dengan hama, tujuannya adalah keseimbangan alam.
(a). Pengendalian pada saat penanaman
Pengendalian hama dimulai dari pemilihan bibit, pengolahan tanah dan pemilihan waktu tanam. Menjaga kebersihan pada waktu pengolahan tanah sangat penting, jangan gunakan pupuk kandang yang belum matang karena dapat mengundang hama.
Merotasi tanaman juga sangat penting, misalnya pada masa kemarau menanam kacang-kacangan dan pada musim hujan menanam kangkung. Karena hama tanaman berbeda-beda tergantung jenis tanamannya. Dengan melakukan rotasi tanaman, akan didapatkan hasil yang lebih baik dan yang terpenting terhindar dari serangan hama.
(b). Pengendalaian secara fisik
Pengendalian hama dilakukan secara manual, bisa dengan penangkapan dan pembersihan hama secara langsung menggunakan alat seperti jaring misalnya. Penutupan tanaman dengan plastik atau jaring atau menggunakan pembungkus tanaman. Atau bisa juga dengan memasang lampu di sekitar tanaman untuk mencegah serangan hama, bisa juga menggunakan umpan dengan makanan seperti air gula, jambu, pepaya, belimbing yang dicampur dengan sedikit obat dan diletakkan di sekitar lahan hama. Hama yang tertangkap bisa dimatikan.
(3). Pengendalian dengan obat-obatan alami
Banyak sekali obat alami yang berasal dari tumbuhan seperti tembakau, arak, minyak serai, peppermint oil, minyak kamper, kertas perekat bewarna kuning bakteri Bacillus Thungringiensis, abu rumput dan kayu, arang batu dll. Setiap hama memiliki kelemahan tersendiri, tergantung dari jenisnya. Obat-obatan alami yang tepat dapat mengusir hama dengan aman tanpa mengganggu sayuran organik dan alam sekitarnya.
Silahkan klik disini untuk melihat aneka produk tanaman sayuran yang kami jual dan klik disini untuk melihat aneka produk pupuk organik kami.