Faktor Keberhasilan Hidroponik dan Kegagalan Hidroponik

Lingkungan sangat berpengaruh pada faktor keberhasilan hidroponik maupun menjadi faktor kegagalan hidroponik. Banyak hal yang yang harus dipertimbangkan agar budidaya tanaman secara hidroponik bisa berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi faktor keberhasilan hidroponik ataupun sebaliknya menjadi faktor kegagalan hidroponik antara lain : curah hujan, kelembapan, cahaya, teperatur, elevasi, dan angin.

Faktor Keberhasilan Hidroponik dan Kegagalan Hidroponik

 

A. Curah Hujan

Setiap daerah mempunyai curah hujan yang berbeda-beda, tergantung letak geografis dan elevasinya. Selain curah hujan, penting pula dipelajari pola distribusi curah hujan sepanjang tahun. Tiap wilayah memiliki tipe distribusi hujan per tahunnya yang berbeda, sekarang ini Anda bisa memprediksi dengan melihat prediksi dari BMKG sehingga Anda bisa menyesuaikan pola produksi dengan kondisi ekosistem tersebut.

B. Kelembapan

Kelembapan merupakan presentase kandungan air di udara pada temperatur tertentu. Salah satu faktor keberhasilan hidroponik ialah kelembapan, kondisi Relative humidity (RH) yang optimal untuk budidaya tanaman hidroponik ialah sekitar RH 70%, untuk RH diatas 70% kelembapan dianggap terlampau tinggi sehingga evapo-transpirasi dan daya serap akar tanaman untuk mendapatkan hara bekurang.

Sedangkan jika kelembapan di bawah 70% mk evapo-transpirasi terlampau cepat dan tidak dapat diimbangi dengan pengadaan air oleh akar sehingga tanaman akan layu.

C. Cahaya

Energi cahaya matahari diikat menjadi energi kimia dalam proses fotosintesis dan menghasilkan karbohidrat. Karbohidrat ini merupakan bahan utama pembentukan protein, sedangkan protein akan digunakan untuk membuat sel, jaringan, dan organ.

Energi yang diterima tanaman pada pagi dan sore hari tidaklah sama. Pada pagi hari belum banyak cahaya yang diterima tanaman sehingga proses fotosintesis juga belum optimal. Begitu pula mulai sore hari matahari mulai meredup dan intensitas cahaya berkurang sehingga fotosintesis pun menurun.

D. Temperatur

Pada temperatur tinggi, reaksi kimia berjalan cepat sehingga proses fisiologi di dalam tanaman akan berantakan. Di dataran rendah, temperatur udara biasanya tinggi sehingga sayuran terlampau cepat mencapai dewasa dan berbunga. Sedang pada temperatur rendah, reaksi kimia berjalan lambat, tetapi tanaman mempunyai keleluasaan waktu untuk membentuk sel, jaringan, dan organ. Dengan demikian produktifitas tanaman menjadi tinggi dengan kualitas yang baik.

E. Angin

Udara yang terlampau panas perlu dikeluarkan dari dalam serra dengan bantuan angin. Udara akan keluar melalui sisi atau lubang di atas serra. Begitu pula kelembapan yang terlampau tinggi di dalam serra akan berkurang bila ada angin yang masuk ke dalam serra.

Lihat di sini berbagai jenis perlengkapan hidroponik kami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA