Hidroponik berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari 2 kata, yaitu “Hydro” yang berarti air dan “Ponos” yang berarti kerja. Dapat disimpulkan bahwa, hidroponik merupakan cara bertanam tanpa menggunakan tanah, melainkan hanya memanfaatkan air dengan kandungan nutrisi yang tercukupi dan memanfaatkan media tanam yang bersifat porous sebagai pengganti tanah tersebut.
Pada dasarnya ketika bertanam secara konvensional, tanah lebih berperan sebagai media tanam atau penyangga tanaman. Tanaman dapat tumbuh dimana saja asalkan kebutuhan dasarnya dapat terpenuhi, antara lain kebutuhan unsur hara, oksigen terlarut, tingkat keasaman larutan (pH) serta cahaya matahari. Beberapa kebutuhan dasar inilah yang mendasari munculnya teknik bercocok tanam secara hidroponik dimana keadaan lingkungan dapat lebih dikendalikan.
Sebagian unsur hara yang terdapat pada tanah dapat diganti dengan pemberian nutrisi dalam bentuk larutan, oksigen dapat diberikan dengan memasang aerator ataupun mengalirkan air pada sistem, pH dapat dipertahankan pada kisaran nilai 5,5 – 6,5 sedangkan cahaya matahari dapat diberikan sesuai kebutuhan tanaman.
Sejarah Hidroponik
Awal mula munculnya teknik bertanam tanpa tanah ditulis oleh Francis Bacon pada tahun 1962 dalam buku yang berjudul Sylva Sylvarum. Setelahnya, penelitian bertanam tanpa tanah mulai populer. Pada tahun 1699 John Woodward menemukan bahwa penggunaan sumber-sumber air yang kurang murni, tumbuh lebih baik dari pada air yang murni sehingga pada tahun 1842 disusunlah daftar 9 elemen penting untuk tanaman. Tahun 1859 – 1865 ahli botani Jerman, Julius von Sachs dan Wilhelm Knop memicu pengembangan teknik bertanam tanpa tanah, salah satunya juga mengembangkan resep nutrisi hidroponik.
Kemudian pada tahun 1929, William Frederick Gericke dari Universitas California di Berkeley mempromosikan solution culture untuk menghasilkan tanaman pertanian, lalu pada tahun 1937 ia menciptakan istilah hidroponik melalui saran dari WA Setchel dari University of California. Hingga kini, teknik bertanam hidroponik tetap dikembangkan untuk mendapatkan hasil dan cara yang lebih baik.
Manfaat dan Kelebihan Hidroponik
Pengembangan teknik hidroponik juga didasarkan dari berbagai manfaat dan kelebihan yang bisa didapatkan dari bertanam tanpa tanah ini. Beberapa manfaat dan kelebihannya adalah sebagai berikut:
- Lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida yang dapat merusak tanah dan menghemat penggunaan air karena tidak membutuhkan penyiraman yang sering.
- Mudah memeriksa kondisi akar secara periodik karena akar tidak ditimbun di dalam tanah (tidak menggunakan media tanah).
- Tidak memerlukan lahan yang luas karena bisa ditanam di mana saja, di dalam maupun diluar ruangan, dengan berbagai cara dan teknik yang bisa menghemat penggunaan lahan.
- Menghemat pemakaian pupuk karena unsur hara yang diberikan tidak terbuang percuma, melainkan tertampung dalam wadah larutan nutrisi.
- Pertumbuhan lebih cepat dan higienis karena penyerapan nutrisi tanaman lebih optimal.
- Lingkungan bertanam lebih bersih karena ditanam di media air yang bisa dipantau kondisi kebersihannya, terbebas dari kotoran, hama dan gulma (tanaman pengganggu).
- Tidak mengenal musim sehingga dapat ditanam kapan saja.
- Tempat bertanam bisa digunakan bertahun-tahun.
Media Tanam Hidroponik
Dalam sistem hidroponik, fungsi media tanam lebih untuk menopang tanaman agar tetap berdiri dan tidak mudah roboh. Selain itu juga berfungsi sebagai pengikat sementara larutan unsur hara yang diberikan agar dapat diserap tanaman. Media tanam yang baik adalah yang bersifat porous (mampu menyerap dan membuang air berlebih), steril, tidak mengandung garam laut, tingkat keasaman netral, mengandung kapur dan kalsium dan tidak mempengaruhi pH.
Beberapa media tanam yang umum digunakan dalam sistem hidroponik di Indonesia, antara lain sekam bakar, cocopeat, rockwool, clay/hydroton, perlite, hydrogel dan lain sebagainya. Dari beberapa jenis media tanam tersebut, Anda dapat menggunakan salah satu ataupun mencampur beberapa media yang ada, seperti halnya mencampur sekam bakar dan cocopeat. Pemilihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaannya di lingkungan Anda.
Kami juga menjual beberapa jenis media tanam hidroponik, seperti rockwool, hidrogel dan lain-lain. Silahkan klik disini untuk melihat aneka produk media tanam hidroponik yang kami jual.
Teknik Hidroponik
Ada berbagai teknik atau cara menanam yang bisa diterapkan dalam sistem hidroponik. Beberapa diantaranya antara lain:
- Teknik Wick, merupakan teknik paling sederhana dalam hidroponik, yaitu menggunakan perantara sumbu dengan daya kapilaritas tinggi seperti kain flanel sebagai penghubung tanaman dengan larutan nutrisi.
- Teknik Aeroponik, dimana akar tanaman dibiarkan menggantung di udara dan pemberian nutrisinya dilakukan dengan penyemprotan berkabut, langsung ke perakaran tanaman tersebut.
- Teknik Ebb Flow atau pasang surut, adalah sistem yang menyuplai air, nutrisi dan oksigen ke tanaman dengan pemompaan air dari bak penampungan hingga membasahi akar (pasang). Selang beberapa waktu, air akan turun dan kembali ke dalam bak penampungan (surut). Sistem ini menggunakan pompa air yang terhubung dengan timer.
- Teknik Dutch Bucket, biasanya menggunakan pot seperti ember, dimana air nutrisi dialirkan menggunakan pompa dari bagian atas pot menuju bagian bawah mengenai akar tanaman. Bagian samping pot dilubangi dan di pasang pipa untuk mengalirkan nutrisi ke bak penampungan kembali dan di sirkulasikan lagi.
- Teknik Floating Raft atau rakit apung adalah cara bertanam dengan mengapungkan tanaman di atas larutan nutrisi, biasanya menggunakan styrofoam.
- Teknik NFT (Nutrient Film Technique), yaitu dengan mengalirkan air nutrisi secara tipis dan konstan melewati perakaran tanaman dengan ketebalan aliran seukuran “roll film”, sekitar 2-3 mm.
- Teknik Fertigasi, merupakan cara bertanam dimana penyiraman dan pemupukan dilakukan sekaligus dalam rentang waktu yang telah ditentukan.
Kebutuhan dan Tahapan
Secara umum, perlengkapan yang dibutuhkan dalam hidroponik adalah media tanam, netpot, nutrisi hidroponik, tempat penanaman dan benih tumbuhan yang akan ditanam. Media tanam digunakan sebagai tempat penyemaian bibit, penyangga tanaman serta membantu penyerapan nutrisi pada tanaman. Netpot berfungsi sebagai tempat meletakkan tanaman, dimana biasanya sering menggunakan bekas gelas air mineral yang dilubangi.
Kemudian inti dari hidroponik adalah larutan nutrisi atau pupuk hidroponik yang menjadi sumber makanan bagi tanaman. Kebutuhan lain yang harus tercukupi adalah penyinaran. Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi tanaman untuk tumbuh mulai dari tahap awal hingga akhir. Namun jika kondisi kurang cahaya ataupun ingin menanam di dalam ruangan, penggunaan growlight bisa menjadi solusi yang tepat agar pertumbuhan tanaman bisa tetap berlangsung.
Ketika semua kebutuhan telah tersedia, tahapan awal yang dapat dilakukan adalah dengan menyemai benih hingga tumbuh dan muncul 4 helai daun sejati. Setelah itu barulah benih dapat di pindah-tanamkan pada sistem hidroponik. Pada kondisi ini, tanaman sudah harus mendapatkan larutan nutrisi. Pemberian jumlah kadar larutan nutrisi dapat disesuaikan dengan usia tanaman. Biasanya semakin lama usia tanaman, semakin besar pula jumlah kadar nutrisi yang diberikan.
Pendukung
Untuk mengoptimalkan tanaman agar dapat tumbuh menjadi lebih baik, Anda dapat membangun greenhouse. Greenhouse merupakan bangunan khusus dengan konstruksi tembus cahaya namun terlindung dari gangguan luar sehingga kondisi di dalamnya dapat dimanipulasi sedemikian rupa, menyesuaikan pertumbuhan tanaman tanpa bergantung dengan faktor lain di lingkungan luar.
Bercocok tanam dengan teknik hidroponik merupakan solusi yang tepat bagi Anda yang memiliki lahan terbatas, terutama yang tinggal di daerah perkotaan. Selain memberi banyak kelebihan dengan hasil panen yang lebih baik, hidroponik pun dapat menjadi peluang bisnis yang sangat menarik untuk dikembangkan.
Silahkan klik disini untuk melihat aneka produk greenhouse yang kami jual, klik disini untuk melihat aneka produk perlengkapan hidroponik kami, mulai dari media tanam, netpot, nutrisi hidroponik dan lain sebagainya, dan klik disini untuk melihat aneka benih tanaman yang dapat dibudidayakan secara hidroponik.