Pertanyaan yang seringkali diajukan oleh banyak orang yang memiliki hunian dengan lahan yang terbatas adalah: bisakah rumah dihiasi dengan tanaman hias, namun tanaman tersebut tidak akan memakan lahan yang luas? Di-era sekarang ini, mendapatan hunian dengan lahan yang luas telah menjadi hal yang langka, apalagi Anda yang tinggal di daerah perkotaan
Kondisi lahan yang terbatas seringkali membuat para pemilik rumah enggan untuk memperindah rumah dengan tanaman hias karena bukan rahasia lagi jika menanam tanaman hias akan memakan lahan yang lumayan. Nah, di era modern ini, Anda yang memiliki lahan sempit tetap bisa memperindah rumah dengan tanaman hias dengan suatu metode yang disebut vertical garden.
Vertical garden pada dasarnya adalah taman yang disusun atau dibangun pada bidang yang posisinya tegak lurus dengan tanah. Secara umum, teknik penanaman vertical garden sangat mirip dengan tanaman hidroponik, yaitu tidak memerlukan tanah sebagai media tanamnya. Nah, sebelum membahas vertical garden secara lebih mendetail, ada baiknya Anda mengetahui keuntungan-keuntungan yang ditawarkan dengan teknik penanaman vertical garden ini.
Keuntungan Vertical Garden
Dengan menggunakan teknik menanam ala vertical garden, maka Anda akan mendapatkan berbagai macam keuntungan, di antaranya adalah:
- Tumbuhan yang disusun secara vertikal tentu saja dapat meningkatkan kualitas udara yang masuk ke rumah Anda layaknya tanaman yang ditanam secara normal. Hasilnya, Anda akan menghirup udara yang lebih segar saat di rumah.
- Tumbuhan yang disusun secara vertikal dapat mempercantik tampilan rumah Anda secara seketika. Dengan teknik ini, Anda dapat membuat variasi penanaman dengan berbagai jenis tanaman. Selain itu, tembok rumah yang sekiranya sudah lapuk dan dapat mengurangi keindahan rumah dapat tertutupi dengan baik karena adanya vertical garden ini.
- Tumbuhan yang ditanam secara vertikal memiliki sistem perawatan yang tidak merepotkan dan cenderung lebih praktis. Hal ini karena sewaktu menanam, tanaman yang ditanam secara vertikal tidak membutuhkan tanah. Selain itu, tanaman yang disusun secara vertikal akan lebih aman dari serangan hama dan penyakit tanaman karena hewan yang berasal dari dalam tanah tidak akan bisa menyerang tanaman.
- Keuntungan paling besar dari penyusunan tanaman secara vertikal adalah kepraktisannya. Dengan membuat vertical garden, maka lahan Anda tidak akan terbuang, namun Anda tetap bisa mendapatkan semua keuntungan yang ditawarkan oleh sebuah tanaman, mulai dari penyejukan udara hingga sisi estetika.
Jenis Tanaman Yang Cocok Ditanam Secara Vertikal
Setelah Anda mengetahui berbagai keuntungan dari teknik penanaman vertical garden, sudah pasti sekarang Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai vertical garden bukan? Mungkin Anda penasaran, sebenarnya jenis tanaman apa sajakah yang akan cocok dibudidayakan dengan metode vertical garden? Pada dasarnya, semua jenis tanaman bisa tumbuh dimana saja asalkan pilar-pilar penting kehidupan tanaman seperti air, pupuk, dan cahaya matahari terpenuhi. Jika ketiga hal tersebut dapat terpenuhi, maka percayalah bahwa tanaman akan tumbuh dengan sehat.
Nah, atas alasan itulah, semua jenis tanaman dapat Anda tanam secara vertikal. Namun, tentu saja ada beberapa tips yang bisa Anda jadikan pegangan sehingga nantinya Anda dapat memilih jenis tanaman yang cocok untuk dibudidayakan dengan vertical garden.
- Jika Anda ingin membuat vertical garden di dalam rumah, sebaiknya pilih tanaman yang tidak membutuhkan sinar matahari untuk tumbuh atau bisa juga dengan memaksimalkan cahaya lampu di rumah Anda. Cahaya lampu yang ada di rumah Anda dapat berperan sebagai sinar matahari buatan bagi tanaman.
- Sebaiknya pilih tanaman yang memiliki keseimbangan bagus antara akar dan tajuknya. Nah, tanaman dengan tajuk kecil akan membuat akar menjadi lebih kuat dalam menopang daun, sehingga daun tidak akan mudah layu. Akar tanaman yang kuat tentu sangat penting dalam budidaya vertical garden ini.
- Biasanya, tanaman yang sangat bagus untuk dibudidayakan dengan metode vertical garden adalah tanaman perdu atau rumput-rumputan, semisal suplir, phytonia, bromelia, kadaka, sirih gadung, tanduk menjangan, dan lain-lain.
Media Tanam yang Cocok Untuk Vertical Garden
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, media tanam pada tanaman yang disusun secara vertikal pada umumnya tidak menggunakan media tanah. Untuk vertical garden, media pengganti tanah yang digunakan biasanya adalah rockwool. Jadi, setelah tanaman dikeluarkan dari pot, maka kemudian tanaman dibersihkan terlebih dahulu dari tanah, kemudian langsung dibungkus dengan menggunakan rockwool.
Selanjutnya, tanaman yang dibungkus rockwool tersebut dimasukkan ke dalam media tanam. Biasanya, tanaman dengan media rockwool ini akan ditanam pada media tanam yang berbahan nonwoven geotextile atau velt sabut kelapa. Nah, metode ini memang biasanya jadi pilihan bagi Anda yang memiliki dana lebih untuk membuat vertical garden.
Namun, ada juga vertikal garden yang masih menggunakan media tanah, terutama vertical garden yang dibuat dengan cara yang sederhana, semisal dengan menggunakan botol air mineral bekas atau bahan-bahan sederhana lainnya. Opsi ini sangat cocok dilakukan bagi Anda yang ingin membudidayakan vertical garden dengan cara yang mudah dan tidak terlalu menguras isi kantong Anda.
Cara Membuat Vertical Garden
Setelah Anda mengetahui berbagai macam jenis tanaman yang cocok dibudidayakan secara vertical garden beserta media tanam yang cocok, maka Anda sudah pasti penasaran dengan cara membuat vertical garden’kan? Oleh karena itu, berikut adalah cara membuat vertical garden, baik dengan nonwoven geotextile atau menggunakan cara sederhana, yaitu botol air mineral bekas.
Cara Membuat Vertical Garden dengan Nonwoven Geotextile
- Pertama, Anda perlu menyiapkan frame yang biasanya terbuat dari stainless steel dengan ukuran yang sesuai dengan kehendak Anda dan tentunya menyesuaikan lahan vertikal yang Anda miliki. Jika sudah jadi, maka frame tersebut ditempelkan di tembok dengan baut. Jangan lupa beri celah minimal 10 cm dari tembok agar nanti air yang merembes tidak akan mengenai tembok, sehingga tembok tidak akan cepat lapuk.
- Kemudian, taruh 2 lapis nonwoven geotextile di depan frame tersebut, kemudian sobek lapisan paling depan nonwoven geotextile tersebut sebagai lubang untuk menanam tanaman. Beri jarak sekitar 12 cm antar lubangnya, baik kesamping maupun kebawah.
- Jangan lupa untuk membuat jahitan jelujur vertikal diantara lubang-lubang yang sudah dibuat agar nantinya media tanam tidak melorot.
- Setelah itu, masukkan tanaman yang sudah dibungkus oleh rockwool ke lubang yang sudah Anda buat.
- Setelah itu, Anda dapat mulai melakukan proses perawatan tanaman dengan melakukan penyiraman secara berkala atau dengan penyiraman secara otomatis. Biasanya, proses penyiraman vertical garden menggunakan nonwoven geotextile dilakukan dengan memanfaatkan sistem drip irigasi. Dengan sistem ini, Anda tidak perlu repot-repot melakukan penyiraman, karena penyiraman dilakukan secara otomatis oleh sistem tersebut. Anda dapat menyetel frekuensi penyiramannya sesuai kehendak Anda dan juga, sisa-sisa penyiraman bisa disalurkan lagi ke atas, sehingga tidak ada air yang terbuang. Biasanya, pipa pengairan pada sistem drip irigasi dipasang di bagian atas frame dengan ketinggian berjarak 3 meter.
Cara Membuat Vertical Garden Secara Sederhana dengan Botol Bekas Air Mineral
- Siapkan botol bekas air mineral, kemudian potonglah bagian bawah botol tersebut.
- Buatlah lubang di tengah-tengah botol, lubang yang ditempatkan di tengah-tengah botol ini nantinya akan bermanfaat sebagai tempat menanam tanaman yang Anda inginkan.
- Jangan lupa juga untuk memberikan lubang-lubang kecil pada bagian tutup botol, sehingga nantinya sirkulasi air bisa menjadi maksimal dan rembesan air bisa keluar.
- Setelah itu, isi botol dengan tanah, namun ketinggian tanah jangan sampai menyamai lubang yang Anda buat di tengah-tengah botol tadi. Isilah tanah hingga ketinggiannya 1-2 cm dibawah lubang yang Anda buat di tengah-tengah botol.
- Setelah itu, masukkan tanaman yang Anda inginkan melalui lubang yang Anda buat di tengah-tengah botol dan setelah itu, jadilah satu tanaman yang dibudidayakan dengan vertical garden sederhana.
- Kemudian Anda bisa melakukan langkah diatas berkali-kali dengan jenis tanaman yang sama atau berbeda. Setelah tanaman-tanaman tersebut Anda tanam dalam botol, maka botol-botol tersebut bisa Anda susun dengan cara menumpuknya, yaitu dengan menancapkan bagian tutup botol yang satu ke bagian atas botol yang lainnya.
- Setelah itu, Anda sudah bisa memulai proses perawatan tanaman dengan melakukan penyiraman. Untuk vertical garden sederhana ini, Anda dapat menyiramnya secara manual.
Nah, itulah tadi berbagai macam hal tentang vertical garden. Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk segera memulai budidaya tanaman secara vertikal? Jika iya, maka tentu saja rumah Anda akan terlihat lebih menarik dibandingkan sebelumnya. Selamat melakukan budidaya tanaman secara vertikal dan semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.
Lihat juga produk tanaman vertical garden yang kami jual disini.