Meskipun tidak menghasilkan bunga sepanjang tahun, namun tanaman iris tetap layak dipilih untuk menghias taman dan rumah. Aromanya yang harum semerbak beserta bentuk bunganya yang sangat indah adalah kelebihan utama yang dimiliki tanaman ini. Apalagi pertumbuhan tanaman ini tidak memakan waktu yang terlalu lama.
Baca juga: Serba-Serbi Tentang Tanaman Ficus Benjamina atau Beringin
Jenis-jenis Tanaman Iris
Bunga iris merupakan tanaman yang banyak sekali jenis dan macamnya. Saat ini yang paling sering dibudidayakan dan dijadikan tanaman hias antara lain adalah Iris Beardless. Tumbuhan dari Eropa Selatan dan Tengah ini dapat tumbuh dengan cepat dan subur apabila memperoleh pasokan sinar matahari secara penuh minimal setengah hari.
Jenis kedua yang juga sangat populer yaitu Iris Louisiana yang bisa tumbuh subur di berbagai tempat dalam kondisi apapun. Namun jika asupan airnya kurang mencukupi, bunganya tidak dapat mekar secara maksimal. Hal ini disebabkan karena habitat aslinya berasal dari kawasan Amerika Tenggara yang berhawa panas tapi lembab.
Iris paling digemari berikutnya adalah Iris Siberia yang sangat mudah dibudidayakan karena mempunyai kemampuan tinggi untuk beradaptasi di daerah mana saja. Terutama daerah yang iklimnya sedang. Tanaman ini berasal dari Eropa Timur dan Tengah.
Teknik Budidaya
Budidaya tanaman iris bisa dilakukan melalui akar rimpang atau biji. Namun sebagian besar lebih memilih akar rimpang karena dianggap lebih praktis dan cepat tumbuh. Waktu terbaik untuk mengawali proses pembenihan dan penanaman adalah saat musim panas akan berakhir.
Pada waktu tersebut, cahaya matahari masih bersinar terang tetapi cahayanya sudah tidak terlalu kuat lagi. Sehingga sangat bagus untuk membantu akar agar dapat tumbuh secara maksimal. Selain itu juga bisa membuat tanaman tersebut memiliki daya tahan lebih tinggi ketika masuk musim hujan atau musim dingin.
Media Tanam dan Teknik Penanaman
Media tanam nya berupa tanah yang kandungan asamnya lebih rendah dan dilengkapi dengan sistem drainase dan areasi yang baik. Tingkat keasaman tersebut antara 6,8 hingga 7.0 ph dan diberi tambahan media organik atau humus untuk meningkatkan permeabilitas media tanam.
Saat memasukan serta menanam rimpang tanaman iris ke dalam media, jangan terlalu dalam. Bagian rimpang tersebut harus ada yang disisakan di atas permukaan media agar memperoleh asupan udara. Selain itu harus diletakan pada posisi dimana bagian yang warnanya coklat ada di bawah tanah dan sebagian lainnya menengadah kearah atas.
Teknik Perawatan Tanaman Iris
Sekitar 1 sampai 2 minggu setelah rimpang ditaman, mulai muncul tunas tanaman iris dengan ukuran kecil. Pertumbuhan tunas ini harus disertai dengan perawatan dengan cara menyiram menggunakan air setiap pagi dan sore hari. Jumlah airnya tidak usah terlalu banyak agar akar dan rimpang tidak mudah membusuk.
Jika tanaman sudah mulai membesar, penyiraman tidak usah dilakukan lagi setiap hari untuk menjaga rimpang agar selalu dalam kondisi kering tetapi tetap lembab. Kemudian saat musim hujan mulai berakhir, beri sesuai jenis tanaman iris yang dirawat. Pemberian pupuk ini cukup dilakukan sekali saja dalam setahun.
Teknik perawatan lain yang perlu dikerjakan adalah mengecek keadaan rimpang. Bagian ini harus selalu dicek dan diperiksa setiap waktu. Jika ada kotoran yang menutup serta menempel pada rimpang tersebut harus segera dibersihkan menggunakan sikat lembut. Karena saat akan berbunga, rimpang ini menjadi tempat tumbuhnya bunga iris tersebut.
Satu urusan lagi yang tidak boleh disepelekan adalah setelah tanaman iris berbunga. Biasanya tidak lama kemudian ada sebagian tangkai dan daunnya jadi layu. Jadi harus dihilangkan agar daun lainnya yang masih hijau tidak ikut tertular. Sehingga dalam siklus pertumbuhan bunga berikutnya jumlah yang mekar bisa bertambah banyak.
Lihat di sini berbagai jenis tanaman hias kami.