Budidaya Jeruk Keprok akan sangat menguntungkan karena nilai ekonominya yang tinggi. Harga jeruk Keprok per kg saat ini mencapai 20 ribu rupiah, menjadikan jeruk Keprok sangat potensial untuk dibudidayakan.
Ada beberapa faktor pendukung kesuksesan budidaya jeruk keprok antara lain bibit jeruk keprok yang unggul, media tanam yang baik, dan cara perawatan jeruk keprok yang tepat. Faktor pendukung lain yang tidak kalah penting adalah faktor cuaca yang kadang sulit diprediksi. Sehingga pemilihan lokasi yang tepat juga sangat menentukan.
Budidaya Jeruk Keprok
Jeruk Keprok memiliki banyak sekali varietas, masing-masing jenis memiliki karakteristik tersendiri, sehingga Anda harus menentukan jenis bibit jeruk keprok yang sesuai dengan lokasi yang akan dijadikan kebun. Karena jika lokasi tidak sesuai maka jeruk Keprok tidak akan tumbuh optimal sehingga hanya akan membawa kerugian.
Dataran Rendah (400 meter diatas permukaan laut)
- Jeruk keprok trigas, Pamelo, Siam Banjar, Siam Pontianak, Jeruk keprok selayar, keprok borneo Prima Keprok Tejakula dan Madura.
Dataran Tinggi (700 meter diatas permukaan laut)
- Jeruk Keprok Tawangmangu, Keprok Pulung, Keprok Soe, Keprok Garut, Keprok Kacang, Keprok Ponkan, Keprok Batu 55, Jeruk Keprok Gayo, Keprok Grabag, Keprok RGL, dll), jeruk Siam Madu jeruk manis (Punten, Groveri dan WNO, dll.)
Kami Jual Bibit Jeruk Keprok Batu 55, silahkan lihat detailnya di sini.
Tanah yang ideal untuk budidaya jeruk keprok adalah tanah yang mengandung lempung dan pasir yang dapat menyimpan air lebih lama serta sirkulasi yang baik. Jeruk keprok akan menghasilkan panen maksimal jika kelembaban tanah pada pH 6. Jika kurang dari itu, maka kemungkinan tanaman mati sangat tinggi, dan jika pH tanah lebih dari 6, maka nutrisi tanaman tidak akan sempurna, sehingga panennya pun tidak maksimal.
Cuaca atau iklim yang baik untuk budidaya jeruk keprok adalah berada di kisaran suhu 13 – 35°C, dengan curah hujan antara 1.000 – 3.000 mm/th. Pada musim kemarau pengairan harus tetap diusahakan sehingga perlu adanya sistem irigasi yang baik untuk menjaga dari kekeringan yang mengakibatkan gagal panen.
Persiapan Lahan Budidaya Jeruk Keprok
Lahan untuk menanam harus terbebas dari gulma, bebatuan, parasit, pepohonan yang besar, dan gedung-gedung yang menutupi penyinaran matahari secara langsung. Sehingga perlu pembajakan tanah terlebih dahulu, yang kemudian dibuatkan bedengan-bedengan agar akar tanaman terhindar dari rendaman air dan serapan nutrisi tanaman menjadi optimal.
Agar tanaman Jeruk Keprok tumbuh maksimal, buatlah bedengan dengan ukuran 1×1 meter dengan jarak tanam 4×5 meter. Setiap bedengan harus melalui proses pengolahan tanah terlebih dahulu, yakni mencampur tanah dengan pupuk kandang atau kompos serta arang sekam, untuk penyediaan unsur hara bagi tanaman.
Penanaman dan Pemeliharaan Jeruk Keprok
Waktu yang baik untuk penanaman yaitu pada saat musim kemarau, jika lokasi tanam memiliki sistem irigasi yang baik. Namun jika sistem pengairan terbatas, sebaiknya ditanam pada penghujung musim kemarau, sehingga ketika musim hujan datang proses pertumbuhan lebih optimal.
Pada saat penanaman, masing-masing bedengan perlu dipasang ajir untuk membantu tanaman tetap tegak ketika tumbuh besar. Jika ajir tidak dipasang pada awal penanaman maka nantinya dikhawatirkan ajir akan merusak akar.
Lakukanlah penyiraman 2 kali sehari, terutama ketika pertumbuhan tunas baru, proses pembungaan dan pembentukan buah. Semakin besar tanaman maka intensitas penyiraman pun harus ditingkatkan, oleh karena itu sistem pengairan harus tersedia dengan baik. Apalagi saat ini musim penghujan datangnya tidak menentu.
Lakukanlah pemangkasan dan pembersihan gulma dan tanaman lain secara teratur ketika tanaman menginjak usia dewasa sangat penting agar batang utama ternutrisi dengan baik. Aturlah agar setiap pohon hanya memiliki satu batang utama dan didukung hanya oleh 3 cabang primer, dan cabang primer tersebut hanya terdiri dari 3 cabang sekunder. Lebih dari itu, maka nutrisi tanaman tidak akan terpenuhi sehingga buah jeruk Keprok yang dihasilkan tidak berkualitas baik.
Pemupukan lanjutan dilakukan ketika usia tanam sudah menginjak 1 bulan, dengan menambahkan pupuk N untuk menutrisi proses pertumbuhan agar lebih cepat. Selanjutnya, dilakukan 6 bulan hingga satu tahun sekali dengan pupuk NPK. Dan pada saat pertunasan, perlu diberikan pupuk NPK daun agar prosesnya lebih baik. Ketika memasuki usia tanam produktif, pemupukan perlu ditingkatkan dengan pemberian pupuk organik dan pupuk hayati. Untuk aturan teknis pemberian pupuk, harus sesuai dengan aturan pakai yang sudah tertulis pada setiap kemasan.
Agar buah jeruk Keprok yang dihasilkan berkualitas, maka perlu dilakukan pemangkasan dan pembuangan calon buah yang tampak tidak sehat dan kecil. Sisakan hanya 2 buah per tandan, sehingga nutrisi tanaman dapat diserap dengan baik. Jika membiarkan buah lebih dari 2 maka hasilnya buah akan kecil-kecil akibat penyerapan nutrisi terbagi-bagi.
Pengawasan budidaya jeruk Keprok harus dilakukan berkelanjutan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Terutama ketika masa pertunasan. Hama yang paling sering menyerang jeruk Keprok adalah kutu loncat yang dapat menularkan penyakit CVPD (huanglongbing). Lebih lanjut, silahkan baca Pengendalian hama Tanaman
Jika ingin melihat beberapa produk tanaman Jeruk Keprok, silahkan Klik disini.
Pemanenan Jeruk Keprok
Pada umumnya, pemanenan tanaman Jeruk keprok dapat dilakukan setelah 26-36 minggu masa pembungaan. Pada saat itu, jeruk keprok sudah memasuki kematangan optimal. Pemanenan yang tepat dilakukan ketika siang hari, dengan memotong tangkai buah menggunakan gunting pangkas. Kumpulkan buah jeruk keprok menggunakan karung dan disimpan ditempat yang teduh agar buah dapat tahan lebih lama.
Terima kasih. Sy terinspirasi untuk mengembangkan komoditas andalan yg hampir punah di daerah sy. Mohon sharenya dan di mana saya memperoleh bukunya.