Cara Mudah Menanam Seledri

Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan seledri. Seledri banyak digunakan sebagai pelengkap dalam masakan-masakan. Contohnya pada soto ataupun sop, seledri menjadi taburan penambah cita rasa dari makanan-makanan tersebut. Tanaman seledri yang memiliki nama latin Apium graveolens L. Dulce ini juga menjadi favorit untuk masakan-masakan lain bagi para koki.

Sayangnya tanaman seledri tidak banyak dibudidayakan oleh para petani karena kesulitan menanam seledri. Asal muasal tanaman seledri sendiri datangnya dari Mediterania. Namun, karena perkembangannya tanaman seledri mulai banyak dibudidayakan di negara-negara Asia Timur, Asia Tengah, serta Asia Tenggara. Tidak populernya tanaman seledri di kalangan petani, menyebabkan bagaimana cara menanam seledri tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Silahkan klik disini

 

Cara Mudah Menanam Seledri

Pertama-tama, dalam membudidayakan seledri terdapat syarat tumbuh yang harus dipenuhi. Berikut ini beberapa syarat tumbuh yang harus dipenuhi dalam membudidayakan tanaman seledri:

Tanaman seledri harus ditanam di daerah subtropics yang ketinggiannya berkisar antara 1.000 meter di atas permukaan laut hingga 1.200 meter di atas permukaan laut

  • Suhu ideal agar tanaman seledri dapat tumbuh adalah berada pada rentang 15oC hingga 24oC
  • Daerah tempat lahan tanam berada memiliki curah hujan antara 60 mm/bulan hingga 100 mm/bulan
  • Kelembaban udara di daerah tanam pun haruslah sekitar 80% hingga 90%
  • Tanah untuk menjadi media tanam haruslah gembur dan memiliki unsur hara yang cukup
  • Kandungan asam tanah ideal ditunjukkan dengan pH berkisar 5,5 hingga 6,5
  • Mendapatkan sinar matahari langsung

Jika syarat tumbuh telah tercukupi, maka pembudidayaan tanaman seledri dapat dilakukan. Langkah-langkah dalam membudidayakan tanaman seledri, dirangkum dalam daftar seperti di bawah ini.

Persiapan bibit

Benih seledri untuk dibudidayakan didapatkan dari biji induk seledri yang unggul. Seledri yang unggul diukur dari benih yang kemampuan berkecambahnya berada pada kisaran 90% atau lebih. Jika telah dipilih benih yang unggul, maka dapat dilakukan proses pembenihan dengan cara sebagai berikut. Rendamlah benih pada air hangat dengan suhu 55oC hingga 60oC. Setelah 15 menit, ambillah benih yang telah direndam dan semaikan di bedengan. Silahkan klik disini untuk melihat produk bibit seledri kami.

Persemaian

Bedengan untuk melakukan persemaian haruslah terlebih dahulu disiapkan. Persiapan dilakukan dengan melakukan pengolahan tanah dan mencampurnya dengan pupuk kandang. Jika sudah siap, semaikan benih pada lahan bedengan dengan jarak 10 cm hingga 20 cm. Benih-benih yang telah disemai harus ditutup kembali dengan tanah dan rutin dilakukan pengairan. Setelah kurang lebih 15 hari periksa apakah sudah muncul daun sempurna sebanyak 3 sampai 4 helai. Jika sudah, maka benih dapat dipindahkan ke media tanam.

Persiapan media tanam

Sambil melalukan pembibitan dan persemaian, maka petani dapat menyiapkan media tanam. Media tanam dapat disiapkan dengan menggemburkan tanah dengan mencangkulnya hingga 30 cm kedalamannya. Jika sudah, diamkanlah selama dua minggu. Setelah dua minggu campurkan pupuk kandang pada tanah dan dolomite jika pH tanah masih kurang sesuai. Siapkan pula lubang tanam yang memiliki jarak antar tanaman dan parit untuk pengaliran air. Hal ini dilakukan untuk memenuhi syarat tumbuh seledri yang sudah disebutkan sebelumnya.

Penanaman

Tanamlah bibit hasil persemaian ke dalam lubang tanam dengan satu lubang untuk satu bibit. Akan tetapi, sebelum ditanam diharapkan bibit hasil persemaian dengan akar-akarnya harus direndam pada larutan pestisida Benlate untuk meminimalisir kemungkinan terjangkit hama. Jika sudah, maka petani dapat melakukan perawatan pada tanaman seledri hingga sukses tumbuh.

Pemeliharaan

Jenis pemeliharaan pertama yang dapat dilakukan oleh petani adalah penyulaman. Penyulaman adalah penggantian segera bibit yang mati dengan bibit baru. Pemeliharaan kedua adalah dalam bentuk pemupukan. Lakukan pemupukan secara rutin. Jenis pupuk yang dapat diberikan adalah pupuk NPK yang dilarutkan dengan air, pupuk Za, dan pupuk tablet yang dapat mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman seledri. Selain pemupukan, perawatan lain dengan menambahkan garam dapur juga dapat dilakukan. Penambahan garam dapur dipercaya dapat menghijaukan tanaman seledri. Selain itu perawatan yang paling penting untuk dilakukan adalah pengairan. Pastikan tumbuhan jangan sampai kekeringan ataupun jangan sampai kelebihan air hingga becek. Intinya lakukan pengairan sesuai kebutuhan dan keadaan.

Pemanenan

Seledri dapat dipanen setelah usia tanam maksimal 3 bulan. Ciri-ciri tanaman seledri Anda sudah dapat dipanen adalah dengan melihat banyaknya daun yang telah tumbuh dan anakannya. Pemanenan dapat dilakukan dengan memetik batang seledri hingga tanaman tidak lagi produktif dalam memroduksi anakan. Jika sudah dipanen cucilah tanaman seledri dan simpan pada suhu yang sesuai untuk mempertahankan kesegarannya.

Baca juga: Cara Menanam Seledri di Polybag Dengan Mudah

Dengan mengikuti langkah-langkah dan cara menanam seledri di atas, diharapkan produksi seledri dapat terus meningkat dan kebutuhan akan tanaman seledri dapat tercukupi. Para penggiat berkebun pun tidak lagi ragu dan mau mencoba untuk menanam seledri yang ternyata tidak susah untuk dibudidayakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA