Jenis-Jenis dan Macam-Macam Tanaman Hias Part V

Artikel ini merupakan lanjutan artikel sebelumnya tentang tanaman hias yang ada di Indonesia. Beberapa tanaman dalam artikel ini merupakan tanaman yang tumbuh liar di alam. Namun dalam perkembangannya tanaman-tanaman ini dapat juga dijadikan sebagai tanaman hias yang bernilai ekonomis tinggi.

33. Kaktus (Opuntia Ficus Indica, Pereskia Grandifolia, Cereus, dan lain-lain)

Kaktus merupakan tanaman berbunga yang digolongkan dalam famili Cactaceae. memiliki batang sukulen (mengandung banyak air), kulit batang hijau, dan beberapa berwarna hijau kebiru-biruan atau keabu-abuan. Bentuk batang silindris dan permukaannya berlapis lilin untuk melindungi air di dalam batang (berupa lendir) agar tidak menguap. Beberapa spesies berbatang bulat dan ada yang pipih (gepeng), serta seperti tiang. Tinggi kaktus bervariasi mulai 15 cm hingga mampu mencapai ketinggian 20 meter.

Kaktus memiliki beberapa variasi akar yaitu akar tunggang, akar cabang, akar epifit (menempel pada batu atau pohon lain) dan juga akar rambut. Akar kaktus berukuran sangat panjang untuk memperluas wilayah pencarian air dan memperlebar penyerapan air dari dalam tanah.

 

Habitat kaktus adalah iklim tropis dan subtropis. Kurang lebih seperempat dari jumlah spesies keseluruhan hidup di daerah gurun, selebihnya tersebar di daerah padang rumput, semi-gurun, padang rumput kering, dan hutan meranggas.

Permukaan batang kaktus memiliki areole (semacam tonjolan membentuk zona lingkaran kecil) tempat melekatnya daun-daun yang bermodifikasi menjadi duri-duri. Duri-duri berjumlah sekitar 5-15 buah pada setiap areole. Duri ini berperan sebagai pelindung kaktus dari hewan herbivora. Karena daun telah termodifikasi menjadi duri, pada subfamili Opuntioideae (misal Opuntia sp.) atau Cactoideae (misal pada Cereus sp.), proses fotosintetis diambil alih oleh batang. Namun subfamili Pereskioideae (misal (Pereskia grandifolia), masih memiliki daun tunggal dengan tangkai pendek dan berukuran besar sehingga daun masih melakukan proses fotosintesis.

Kaktus memiliki bunga berbentuk corong. Ukuran dan warna bervariasi tergantung pada spesies kaktus. Kaktus Opuntia dan Cereus adalah jenis kaktus yang mudah berbunga. Bunga-bunga kaktus memiliki warna seperti merah, kuning, ungu muda dan lain-lain. Bunga muncul dari ketiak atau areola dan melekat pada batang. Kaktus tidak memiliki tangkai bunga. Bunga berperan dalam proses reproduksi kaktus.

Kaktus memiliki buah berbentuk bulat atau lonjong. Daging buah tebal dan letaknya bergeombol di ujung batang. Tiap buah kaktus ditutup oleh duri-duri, jumlah buah sekitar 100-200 buah tiap tanaman kaktus. Biji kaktus memiliki kulit biji tipis hingga tebal, keras, bentuk bulat kecil, permukaan biji mengkilap berwarna coklat hitam.

34. Kantung Semar (Nepenthes Sp.)

Kantong semar merupakan tumbuhan karnivora yang termasuk dalam famili Nepenthaceae. Kantong semar memangsa serangga dengan menggunakan kantong yang dimilikinya. Tanaman ini populer di kalangan penghobi tanaman hias karena spesiesnya yang langka.

Genus Nepenthes ini hidup di daerah tropis, dengan tinggi tanaman berkisar antara 30-50 cm bahkan ada yang mampu mencapai tinggi 15-20 meter. Beberapa spesies tanaman ini ada memanjat tanaman yang lain dan ada pula yang tidak.

Kantong yang dimiliki kantong semar merupakan modifikasi sulur yang terdapat di ujung daun. Kantong-kantong tersebut memiliki bentuk yang bervariasi seperti bentuk tempayan, oval, silinder, corong atau pinggang. Bentuk-bentuk kantong tersebut dapat digolongkan dalam 3 macam bentuk kantong yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset.

 

Kantong atas. Kantong ini berbentuk corong atau silinder, tidak memiliki sayap, warna tidak menarik, dan bagian sulur menghadap ke belakang. Kantong jenis ini umumnya memangsa serangga seperti nyamuk atau lalat. Sulur kantong dapat tumbuh meililit ranting tanaman lain. Umum dijumpai pada kantong semar dewasa.

Kantong bawah. Kantong ini tergeletak di atas tanah, memiliki sayap berjumlah dua, dan warna menarik. Sayap pada kantong berfungsi sebagai alat panjat menuju mulut kantong, Umumnya serangga tanah seperti semut yang memanfaatkan sayap ini. Kantong ini banyak terdapat pada kantong semar yang masih muda.

Kantong roset. kantong ini mirip kantong bawah namun tumbuh pada bagian roset daun. Contoh spesies N. ampullaria dan N. gracilis. Warna kantong bervariasi tergantung spesiesnya antara lain warna hijau, hijau kemerahan, putih bercak merah, datau kuning kemerahan.

Daerah tempat hidup kantong semar memiliki kadar nitrogen dan unsur-unsur hara lainnya yang rendah. Kantong semar memangsa serangga atau hewan lainnya untuk memperoleh unsur-unsur hara termasuk unsur nitrogen bagi pertumbuhannya. Kantong semar dapat hidup pada kelembaban 75%-80%, intensitas cahaya berkisar antara 40-65% namun beberapa spesies menyukai intensitas cahaya rendah sekitar 20% (di bawah naungan) seperti N. ampullaria dan cahaya penuh tanpa naungan seperti spesies N. mirabilis.

Beberapa spesies tanaman ini dapat tumbuh pada konsisi tanah mengandung logamberat seperti spesies N. rajah. Ada pula yang dapat tumbuh pada kondisi tanah banyak mengandung garam laut seperti N. albomarginata. Tanaman ini di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 3.520 meter di atas permukaan laut.

Kantong semar sudah menjadi komoditas tanaman hias. Harga jual tanaman ini bervariasi tergantung warna dan ukuran kantong. Kantong yang berwarna hijau lebih murah daripada yang berwarna coklat atau yang bercorak. Semakin besar kantong, harga pun akan semakin mahal. Mari yuk [Klik disini] untuk melihat beberapa produk dari tanaman Kantung Semar.

35. Kastuba (Euphorbia Pulcherrima)

Kastuba atau juga dikenal dengan poinsettia merupakan tanaman perdu dengan batang berkayu, memiliki cabang dan bergetah (putih seperti susu). Tinggi tanaman famili Euphorbiaceae berkisar antara 60 cm hingga mencapai ketinggian 4 meter.

Daun kastuba merupakan daun tunggal, terletak menyebar, berbentuk ovatus (bulat telur) sampai oblongus (lonjong). Daun berwarna hijau tua dengan pangkal dan ujung daun meruncing dan pertulangan daun menyirip. Permukaan bagian bawah daun terdapat rambut-rambut halus. Tangkai daun kastuba panjang, berwarna merah (saat muda) kemudian berubah hijau (saat tua). Panjang daun kastuba sekitar 7-15 cm dan lebar daun 2,5-6 cm.

 

Bunga kastuba merupakan bunga majemuk. Bentuk bunga malai rata atau bercabang menggarpu. Bunga kastuba tersusun dalam rangkaian khas yang disebut cyathium bergerombol di ujung batang atau percabangan. Cyathium memiliki tinggi 1 cm, berwarna hijau dengan taju berwarna merah. Cyathium memiliki satu kelenjar besar di bagian sisinya yang berwarna kuning jingga.
Kelopak bunga berwarna hijau kekuningan dan berbentuk seperti lonceng. mahkota bunga merwarna kuning kemerahan. Bunga kastuba dilindungi oleh bractea (seludang bunga tau daun pelindung) yang terletak berhadapan. Bractea berbentuk lanset dan berwarna merah, terkadang berwarna merah muda atau putih. Bractea ini sering disalahartikan sebagai bunga.

Tanaman kastuba berasal dari Meksiko bagian Selatan dan Amerika Tengah dan hidup di daerah subtropis. Kastuba menyukai sinar matahari di pagi hari dan menyukai naungan namun tidak menyukai suhu dingin dibawah 10oC. Perbanyakan tanaman kastuba dapat melalui stek batang. Potongan cabang yang tua dibersihkan dari getah kemudian direndam dalam air. Setelah itu ditanam dalam media tanam berupa campuran tanah dan pasir.

36. Kemuning (Murraya Paniculata)

Kemuning merupakan tanaman yang digolongkan dalam famili Rutaceae, habitus tanaman perdu atau pohon kecil dengan banyak cabang. Tumbuhan suku jeruk-jerukan ini memiliki tinggi 3-8 meter. Batang kemuning keras, beralur dan tidak berduri.

Daun kemuning merupakan daun majemuk ganjil dengan anak daun berjumlah 3 hingga 9 yang tumbuh berseling. Pertulangan daun menyirip, helai anak daun memiliki tangkai. Bentuk daun bulat telur terbalik atau jorong dengan pangkal dan ujung daun meruncing. Tepi daun kemuning rata namun ada pula yang agak beringgit. Daun tanaman ini memiliki panjang 2-7 cm dan lebarnya sekitar 1-3 cm sedangkan tangkai daunnya memiliki panjang sekitar 3-4 mm.

 

Bunga kemuning merupakan bunga majemuk tersusun dalam tandan dan berjumlah 1-8 bunga dalam 1 tandan. Mahkota bunga (petal) berukuran 12-18 mm. Warna petal putih, panjang dan mengeluarkan wangi. Bunga kemuning keluar dari ketiak daun atau juga berada di ujung batang (bunga terminal). Kemuning berbunga sepanjang tahun.

Kemuning memiliki buah berupa buah buni berdaging, bentuk buah bulat telur memanjang dengan panjang 8-12 mm. Buah kemuning berwarna hijau saat masih muda dan berubah menjadi merah hingga oranye mengkilat saat matang. Buah kemuning memiliki 2 biji.

Tanaman kemuning ini tumbuh di daerah tropis dan umum dijumpai di semak belukar, di tepi hutan maupun sebagai tanaman pagar. Tanaman ini dapat tumbuhdi dataran rendah hingga daerah dengan ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Perbanyakan tanaman kemuning dapat secara generatif melalu biji yang dihasilkan pada buah yang sudah tua dan secara vegetatif dengan stek batang atau okulasi (teknik tempel). Kemuning menyukai kondisi tanah yang tidak tergenang air dan dapat hidup di kondisi tanah apapun.

Selain sebagai tanaman hias, kemuning juga dijadikan sebagai obat tradisional untuk mengobati diare dan disentri. Akar kemuning dimanfaatkan sebagai tangkai pisau atau golok tradisional Minangkabau, Sumatera Barat, dan kayunya dimanfaatkan sebagai bahan baku sempoa, dan juga sebagai tangkai kuas.

37. Kenanga (Canangium Odoratum)

Kenanga atau Cananga atau Ylang ylang merupakan tanaman hias yang berbunga indah juga wangi. Tanaman ini memiliki batang bulat berkayu keras, tegak, memiliki cabang dan berwarna hijau kusam. Habitus tanaman pada beberapa spesies berupa perdu dan beberapa yang lain berupa pohon. Tinggi tanaman sekitar 3-12 meter.

Kenanga biasa (C. odoratum forma macrophylla) adalah tanaman asli Indonesia sedangkan ylang-ylang (C. odoratum forma genuina) merupakan tanaman asli Filipina. kenanga juga umum ditemui di Polinesia dan Melanesia. Batang kenanga yang keras dimanfaatkan sebagai peredam suara dan bunganya dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak wangi.

Tanaman tropis dari golongan famili Annonaceae ini memiliki daun tunggal dengan duduk daun tersebar. bentuk daun bulat telur dengan pangkal daun yang rata dan ujung daun runcing. Pertulangan daun kenanga menyirip dan berwarna hijau dengan panjang 10cm – 23 cm dan lebar 3cm – 14 cm. Daun keriting berbentuk seperti bintang laut.

 

Bunga kenanga merupakan bunga majemuk berbentuk payung dan bunga tumbuh dari ketiak daun. Bunga berwarna kuning dengan kelopak bunga berbentuk corong dan berwarna hijau. Mahkota bunga berjumlah 6 helai terlepas satu sama lain dan tersusun dalam 2 lingkaran yang masing-masing berjumlah 3. Mahkota bunga berbentuk lanset yang berwarna hijau (saat muda) dan berubah warna menjadi kuning saat tua. Bunga mirip seperti bintang, menggantung dan mengeluarkan aroma wangi. Panjang helai mahkota ini sekitar 5 cm – 7,5 cm.

Bakal buah kenanga berjumlah sekitar 7-15 buah. Bentuk buah kenanga bulat telur terbalik, berdanging tebal dan berwarna hijau (saat muda) dan menjadi hitam (saat tua). Buah berkelompok dalam satu tangkai dengan jumlah buah sekitar 6-10 buah. Biji tanaman kenanga ini berbentuk bulat pipih dengan kulitnya keras dan berwarna cokelat. Biji ini tersusun dalam 2 baris yang berjumlah sekitar 8-12 biji. Perbanyakan tanaman ini dapat melalui biji, stek batang, dan cangkok.

Tanaman ini dapat hidup pada semua jenis tanah dengan pengairan yang baik dan daerah yang lembab dan mendapatkan cahaya matahari penuh dan langsung atau sebagaian. Tanaman ini dapat tumbuh dataran rendah hingga 500 meter dpl. Optimal tumbuh di daerah dekat pantai.

38. Kenop (Gomphrena Globosa)

Kenop dikenal juga sebagai tanaman adas-adasan atau bunga kancing atau globe amaranth. Kenop merupakan tanaman dari famili Amaranthaceae yang memiliki batang herbaceus (mengandung banyak air) berwarna kemerahan. Batang kenop memiliki rambut-rambut halus berwarna putih. Batang membesar pada ruas percabangan. Tanaman ini merupakan herba menahun. tinggi tanaman 60 cm atau lebih dan memiliki rambut-rambut halus.

Daun kenop tersusun duduk berhadapan, warna daun hijau dan berbentuk bulat telur terbalik dan ada yang memanjang. Pangkal dan ujung daun meruncing dengan tepian rata. Pada permukaan daun bagian atas terdapat rambut kasar berwarna putih sedangkan di permukaan bawah rambut bertekstur halus juga berwarna putih. Panjang daun berkisar antara 3-4 cm dan lebar daun sekitar 1,5 cm hingga 2,5 cm.

 

Bunga kenop berbentuk bongkol menyerupai bola lembut, dengan tinggi bongkol 1,5 cm sampai 2,5 cm. Bunga kenop memiliki bractea (daun pelindung atau seludang bunga) berbentuk perahu dan berwarna merah tua keunguan dengan tinggi sekitar 0,8 cm hingga 1,2 cm. Kenop memiliki 5 helai daun tenda bunga, warna putih, bentuk tabung pendek dan memiliki rambut seperti wol putih.

Kenop umum ditemukan tumbuh liar di dataran rendah hingga dataran dengan ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini menyukai daerah yang mendapatkan cukup sinar matahari. Tanaman ini selain tanaman hias di pekarangan maupun di dalam pot, juga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk mengobati asma, batuk, demam, disentri dan lain-lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA