Jenis-Jenis dan Macam-Macam Tanaman Hias Part IV

Artikel ini merupakan lanjutan artikel sebelumnya tentang tanaman hias yang ada di Indonesia. Beberapa tanaman dalam artikel ini selain sebagi tanaman hias, ada yang dimanfaatkan sebagi tanaman obat. Berikut informasi mengenai tanaman-tanaman hias tersebut.

26. Hanjuang (Cordyiline Fruticosa)

Hanjuang (Sunda) atau Andong (Jawa) merupakan tanaman perdu yang dapat dijadikan tanaman hias karena memiliki daun yang menarik. Tanaman yang termasuk famili Liliaceae (ada yang menggolongkan dalam famili Laxmanniaceae) ini memiliki tinggi sekitar 2-4 meter. Batangnya tegak, jarang memiliki cabang, bentuk batang bulat dan keras. Jika daun rontok, pada batang akan terlihat bentuk seperti cincin.

Daun hanjuang merupakan daun tunggal yang memiliki beberapa warna seperti daun hijau dengan varigata merah, ungu dengan varigata merah kecoklatan, atau daun varigata hijau kuning. Susunan daun tersebar pada batang, beberapa berkumpul di ujung batang. Lamina (helaian) daun berbentuk lanset panjang dengan ukuran panjang 20cm – 60cm dan lebar 5cm hingga 15 cm. Pangkal dan ujung daun runcing, tulang daun menyirip, memiliki tangkai daun seperti talang air, tepi daun rata, dan permukaan daun halus.

Hanjuang berasal dari Asia Timur dan menyebar ke seluruh bagian Asia lain. Tanaman ini memiliki bunga berjenis malai, panjang bunga sekitar 30 cm, warna bunga hijau keunguan dan beberapa berwarna kuning muda. Buah hanjuang berbentuk seperti bola berwarna merah.

Perbanyakan tanaman hanjuang ini cukup mudah yaitu secara vegetatif menggunakan stek batang. Pemeliharaannya juga mudah. Tanaman ini dapat hidup di dataran rendah hingga dataran tinggi (ketinggian 1.900 meter di atas permukaan laut), menyukai intensitas cahaya matahari penuh, dengan kelembaban sedang hingga tinggi.

Selain sebagai tanaman pagar, tanaman hias di luar ruang dan di dalam ruang, hanjuang juga sering digunakan sebagai tanaman pelindung dan pembatas pada blok lahan persawahan atau ladang. Hanjuang yang dijadikan tanaman hias dalam ruangan sebaiknya dikeluarkan setiap 5-7 hari sekali untuk mendapatkan sinar matahari langsung (sekitar 4-5 jam) agar metabolisme tanaman berjalan baik. Hanjuang sangat baik menyaring udara (dalam danluar ruang) dari polutan dan senyawa-senyawa kimia berbahaya seperti tricloroetilen, benzana dan formaldehide.

Daun hanjuang secara tradisional dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa daun hanjuang memiliki senyawa yang berperan sebagai antibakteri.Tanaman hanjuang juga bersifat hemostatis (menghentikan pendarahan) dan menghancurkan darah beku (memar), dan juga obat wasir.

27. Hortensia (Hydrangea Sp.)

Hortensia (Hydrangea) merupakan tanaman perdu menahun yang dijadikan sebagai tanaman hias dan bunga potong. Tanaman yang termasuk famili Hydrangeaceae ini berasal dari Asia Timur (Jepang) kemudian menyebar ke Asia selatan hingga Amerika Utara dan Selatan. Hortensia selain dikenal dengan nama Hydrangea juga dikenal dengan nama kembang bokor, bunga panca warna, dan bunga tigabulan (bahasa Melayu).

Tinggi habitus hortensia berkisar antara 1- 3 meter, dapat pula merambat pada tanaman lain hingga tingginya mampu mencapai 30 meter. Batang kuat berkayu, bulat, dan berusuk, berwarna hijau (saat muda) dan coklat (saat tua). Daun berbentuk ovatus (bulat telur), tepi daun beringgit, ujung daun runcing, pangkal daun tumbul, dan berwarna hijau. Panjang lamina (helai) daun antara 17-21 cm lebarnya 11-13 cm. Tipe daun tunggal, tersusun bersilang dan berhadapan. Tulang daun menyirip, daun berwarna hijau.

 

Bunga hortensia merupakan bunga majemuk, berbentuk malai dan membentuk rangkaian bergerombol seperti bola pada ujung batang. Diameter rangkaian dapat mencapai 20 cm bahkan lebih. Panjang tangkai bunga 2,5 cm hingga 3 cm. Warna bunga bervariasi (tergantung kondisi tanah (kadar pH dan kandungan aluminium) di tempat tumbuh) yaitu putih, merah muda, biru, dan ungu.

Pada beberapa spesies gerombol bunga terdiri dari 2 tipe bunga. Bunga pertama merupakakan bunga fertil, terletak di tengah rangkaian bunga, dan bunga kedua berupa seludang bunga (bractea) yang tampak menyerupai bunga, berukuran besar, steril, melingkar di bagian tepian rangkaian bunga. Namun pada beberapa spesies yang lain seluruh bunga dalam rangkaian / gerombol bunga adalah bunga steril dengan ukuran yang sama seperti pada spesies Hydrangea macrophylla.

Pada tanaman hortensia yang tidak memiliki antosianin di bagian kelopak bunganya, saat bunga kuncup berwarna hijau kemudian saat mekar akan berubah menjadi putih. Spesies Hydrangea macrophylla memiliki kemampuan menyerap unsur aluminium dari tanah dan menyimpannya di kelopak bunga yang telah memiliki kandungan antosianin sehingga gabungan kedua zat ini dapat mengubah warna bunga. Bunga akan berubah menjadi merah agak kebiruan pada PH tanah 4,7 -6,1. Hortensia akan berbunga biru jika pH tanah kurang dari 4,7 dan akan berbunga merah atau ungu jika ditanam pada tanah dengan kadar pH di atas 6,1.

Tanaman ini menyukai daerah beriklim sejuk, mendapatkan sinar matahari penuh saat pagi dan sore hari, siang hari mendapatkan naungan, dan memiliki kelembaban sedang. Hortensia sebaiknya diindungi dari tiupan angin kencang.

28. Iris (Iris Tectorum)

Iris merupakan tanaman herba berbunga yang memiliki rimpang pendek. Iris berasal dari Cina dan Jepang, umumnya ditemukan di tepian hutan, padang rumput, pinggiran sungai, dan tumbuh pada ketinggian 500-3.500 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini tumbuh berkembang biak secara vegetatif dengan rhizoma (rimpang).

Tanaman dari kelompok famili Iridaceae ini memiliki daun berbentuk lanset, berujung runcing, warna daun hijau kebiruan dengan panjang lamina (helai) daun sekitar 25-40 cm dan lebar lamina daun 1,5 cm hingga 3 cm. Iris memiliki bunga berwarna violet (ungu) kebiruan, berbunga dua hingga banyak, memiliki bractea (seludang bunga) berbentuk lanset dengan panjang 5-5,8 cm. Karangan bunga memiliki tangkai sepanjang 3-15 cm.

Taju tenda bunga berbentuk bulat telur terbalik, bagian luar bertepi keriting, dan pangkalnya ungu pucat atau bergaris ungu. Sedangkan bagian paling lar dari taju tenda lebih pendek berwana ungu, berkuku dan berbentuk menyerupai talang. Benang sari berhadapan dengan taju tenda bunga terluar, panjangnya sekitar 2,5 cm. Kepala sari terlihat menempel pada tangkai putik yaitu dibagian cabangnya. Tangkai putik pendek.

 

Bakal buah iris berbentuk spul bersegi tiga dan buah iris berbentuk kotak memanjang. Iris memiliki varietas bunga berwarna putih dengan nama latin Iris tectorum f. alba. Bagian tanaman ini yaitu akar rimpang dan daunnya bisa jd obat seperti radang tenggorokan, hepatits, rematik, dan antiradang (antiinflamasi).

Tanaman ini menyukai paparan sinar matahari langsung. Jika ditanam di tempat teduh (ada naungan), tanaman tidak dapat berbunga, hanya membentuk daun dalam jumlah yang sangat banyak (lebat). Perbanyakan tanamn iris dengan perbanyakan vegetatif melalui rimpang dan stek batang.

Perbanyakan secara generatif melalui biji juga dapat dilakukan namun membutuhkan waktu yang lama. Bila ingin menanam bijinya, Anda harus memberikan perlakuan khusus terlebih dahulu pada biji iris. Simpan biji dalam botol berpasir. Letakkan botol tersebut di dalam pembeku (freezer) sekitar 6 bulan kemudian tanam di tanah yang mengandung pasir dengan mengontrol kondisi lingkungan dan penyiraman yang optimal untuk pertumbuhan iris.

29. Jengger Ayam (Celosia Cristata)

Jengger ayam (bahasa Inggris: cocks-comb flower) merupakan tanaman hias dari golongan famili Amaranthaceae dan genus Celosia. Tanaman ini memiliki batang herbaceus (basah), tebal, beralur, memiliki cabang dan berwarna hijau muda. Habitus tanaman berupa herba semusim yang tegak dengan tinggi 60 cm hingga 90 cm.

Bunga jengger ayam merupakan bunga majemuk, bunga terminal (tumbuh di ujung batang) atau tumbuh di ketiak daun. Tipe bunga bulir yang tebal mendaging dan bagian atas bunga melebar membentuk pola seperti jengger ayam jago. Bunganya berlibat-liapat dan berlekuk. Bunga ini memiliki daun pelindung yang pendek. Panjang bunga sekitar 10-13 cm. Warna bunga bervariasi yaitu merah, ungu, dan kuning. Jengger ayam memiliki buah yang pecah sewaktu masak berjumlah 2 sampai lebih biji kecil.

 

Daun tanaman jengger ayam merupakan daun tunggal terletak berseling dan duduk daun tersebar. Daun berbentuk lanset saat masih muda dan berbentuk jorong setelah agak tua. Panjang daun 7 cm hingga 10 cm, lebar sekitar 1,5 – 2,5 cm. Daun berwarna hijau dengan garis kemerahan di tengah daun, ujung dan pangkal daun meruncing. Tepi daun rata, tulang daun menyirip dan tangkai daun pendek.

Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di dalam ruangan dan di luar ruangan. Tumbuh pada di dataran rendah hingga kinggian 100 meter di atas permukaan laut, terkena cahaya matahari penuh dan langsung, dan tanah yang subur dengan pengairan yang baik. Perbanyakan tanaman melalui biji.

Jengger ayam dapat dimanfaatkan bunganya yang memiliki rasa manis dan sejuk sebagai anti radang, peluruh kencing, hemostatik (menghentikan pendarahan speeti batuk darah, wasir atau mimisan), dan menyembuhkan keputihan. Daun dan bunga tanamn ini juga dapat dikonsumsi sebagai sayuran seperti yang dilakukan penduduk di India, Afrika Barat, dan Amerika Selatan. Tanaman ini sangat tahan terhadap serangan penyakit.

30. Jepun (Nerium Oleander)

Jepun dikenal juga sebagai bunga mentega atau oleander.  Jepun adalah tanaman perdu yang dapat dijadikan tanaman hias di pekarangan rumah maupun tanaman pagar. Habitus tanaman tegak dengan tinggi 2-3 meter, batang berkayu, dan tidak berduri. Tanaman ini digolongkan dalam famili Apocynaceae dengan daun yang rimbun.

Daun Jepun berwarna hijau tua,  keras dan tajam dengan panjang 4-10 cm dan lebar kurang lebih 2 cm. Daun tersusun melingkar dan setiap lingkarannya terdapat 3 daun. Daun berbentuk pita dengan tepi yang rata. Struktur mikroskopis daun memiliki epidermis daun bagian atas yang berlapis-lapis.

Bunga Jepun tumbuh bergerombol pada ujung batang, berwarna merah muda, merah keunguan, kuning, atau putih tergantung varietasnya. Bunga Jepun terdiri dari tiga bagian yaitu 1) Limbus, bagian paling atas, 2) Faux, tonjolan di tengah, dan 3) Tubus, membentuk pipa hingga dasar bunga. Kuncup bunga jepun kontortus (tersusun memutar atau terpelintir). Bunga mekar sepanjang tahun. Buahnya berbentuk kapsula, panjangnya 5 cm hingga 23 cm. Buah ini akan membuka pada bagian ujung saat dewasa untuk melepaskan biji-biji halus.

 

Tanaman Jepun berasal dari Afrika bagian utara, Mediterania bagian timur, dan Asia Tenggara. Tanaman tumbuh baik pada iklim yang hangat dan toleran pada suhu dingin sekitar 10oC.  Tanaman ini dapat hidup pada tanah yang masih mengandung pasir, daeran yang mendapatkan paparan sinar matahari penuh sepanjang hari, dan tidak terlalu menyukai kondisi tanah yang tergenangi air. Perbanyakan tanaman dapat secara generatif melalui biji atau perbanyakan vegetatif melalui stek batang.

Getah bunga jepun dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata serta menyebabkan alergi. Tanaman ini memiliki zat oleandrin yang jika termakan dapat menyebabkan sesak nafas, detak jantung meningkat cepat, bahkan menyebabkan kematian.  Namun jika dimanfaatkan dalam konsentrasi atau kadar yang tepat dapat mengobati penyakit jantung dan kerusakan kulit.

31. Kadaka (Aspleniaceae Nidus)

Kadaka atau dikenal sebagai Paku Sarang Burung merupakan tanaman paku dari golongan famili Aspleniaceae. Aspleniaceae nidus membentuk rangkaian roset pakis besar sederhana yang mirip daun pisang, dengan panjang 50-150 cm dan lebar 10-20 cm, berwarna hijau muda, sering tampak mengkrut dan rusuk tengah berwarna hitam. Lamina pakis akan menggulung terbalik dan membentuk sarang yang besar di cabang-cabang dan batang pohon. Paku epifit dengan akar rimpang pendek, kokoh yang ditutupi oleh sisik coklat dan halus.

Kadaka tumbuh baik dalam kondisi di bawah naungan sehingga tidak mendapatkan cahaya matahari langsung, suhu 20oC-22oC pada siang hari dan 10oC-12oC, dan kelembaban tinggi. tanaman ini dapat tumbuh di datarn rendah hingga di dataran tinggi dengan ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut.

 

Kadaka merupakan tanaman herba terestrial dan juga epifit pada pohon tinggi yang tersebar di seluruh daerah tropis. Spora berkembang dalam kotak spora yang terletak di bawah permukaan helai pakis fertil dekat ibu tulang daun. Kotak spora berbentuk baris memanjang mulai dari rusuk tengah sampai bagian luar lamina pakis mengikuti tulang daun.

A. nidus banyak dibudidayakan oleh para penggiat tanaman hias. Bahkan saat ini kadaka populer dengan anakan-anakan baru hasil perlakuan mutasi. Jenis variasi -variasi baru hibrida ini menghasilkan kadaka jenis varigata dan cristata.  Perbanyakan tanaman paling sederhana dengan cara memisahkan bagian tanaman muda dari induknya. Tanaman ini juga berkembangbiak dengan spora yang menyerupai debu menempel padapermukaan bawah daun.

32. Kamboja (Plumeria Acuminata)

Kamboja atau Plumeria atau Frangipani merupakan tanaman dari genus Plumeria dan famili Apocynaceae. Tanaman ini berhabitus pohon dengan batang bulat berkayu dengan batang berwarna putih kehijauan dan bekas dudukan daun terlihat jelas. Pohon kecil yang bercabang banyak dengan tinggi 3-7 meter.

Batang bergetah warna putih mengandung damar, kautcuk, dan triterpenoid.. Tumbuh batang membengkok. Tanaman ini dapat ditemui sebagai tanaman hias di pekarangan atau tanaman peneduh, dan di Indonesia sering tumbuh liar di pemakaman. Tanaman ini dapat tumbuh di ketinggian 1-700 meter dpl.

Daun kamboja merupakan daun tunggal, bentuk lanset, ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun rata, dan daging daun tebal. Pertulangan daun kamboja menjari, daun berwarna hijau tua (di permukaan atas) dan hijau muda (di permukaan bawah). Panjang daun kamboja sekitar 22 cm dan lebar daun 9,5 cm. Duduk daun tersusun berkarang dan bergerombol di ujung tangkai daun, tangkai daun panjang.

Bunga kamboja berbentuk malai rata, bunga termasuk bunga majemuk dan bunga terminal (tumbuh di ujung batang). Kelopak bunga berbentuk corong berwarna putih kemerahan. Mahkota bunga berbentuk corong yang tersusun atas petal yang bagian pangkal petal berlekatan sedangka ujung petal lepas. Petal berjumlah 4 helai dan berwarna putih kekuningan. Ukuran petal, panjangnya 3,5cm dan lebarnya 1-1,5 cm. Bagian dalam bunga seperti berbulu halus.

 

Buah kamboja merupakan buah mumbung berjumlah satu atau dua yang terletak berjauhan. Buah berbentuk seperti tabung yangpipih dan memanjang, dengan panjang 18-20 cm dan lebar 2 cm. Buah berongga (berjumlah 2), berwarna hitam kecoklatan dan berbiji banyak.

Perbanyakan kamboja dapat melalu biji (generatif) dan dengan stek batang (vegetatif). Tanaman ini tidak menyukai lingkungan yang tergenang air karena dapat membuat akar dan batang kamboja membusuk. Kamboja menyukai paparan sinar matahari secara penuh, dan tidak menyukai naungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA