Jenis-Jenis dan Macam-Macam Tanaman Hias Part VII

Tanaman-tanaman berikut ini memiliki manfaat-manfaat lain selain sebagai tanaman hias dan bunga potong. Ada yang dikonsumsi buahnya untuk makanan ringan hingga ada yang dimanfaatkan getahnya untuk menyuburkan rambut. Semua tanaman hias ini menarik untuk disimak. Berikut ulasannya.

41. Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus)

Kumis kucing atau remujung merupakan tanaman berbiji tertutup dengan habitus terna tegak. Tinggi tanaman dapat mencapai 1,5-2 meter. Tanaman yang juga dikenal sebagai ‘kidney tea plants’ atau ‘java tea’ memiliki batang basah, berbentuk persegi empat dengan sedikit alur di permukaan, batang berlbulu pendek namun ada pula yang gundul. Pada bagian pangkal batang terdapat buku-buku yang muncul akar.

 

Tanaman ini termasuk dalam famili Lamiaceae dan genus Orthosiphon. Daun kumis kucing berbentuk bulat dan terkadang lonjong, panjang daun 1-10 cm dan lebar daun mulai 7,5 mm hingga 1,5 cm. Urat daun tampak berbulu tipis di sepanjang tepiannya, permuakan daun berbintik-bintik yang merupakan kelenjar daun, panjang tangkai daun 7-29 cm.

Tepi daun bergerigi, ujung daun meruncing dan pangkal daaun berbenuk baji. Daun kumis kucing merupakan daun tunggal dengan tangkai daun berwarna ungu di bagian atasnya sedangkan warna daun hijau. Duduk daun berhadapan dan berseling.

Bunga kumis kucing merupakan bunga terminalis (di ujung batang) dan berwarna ungu kemudian berubah menjadi putih. Bunga kumis kucing merupakan bunga majemuk dalam tandan dengan panjang tandan 7-29 cm. Bunga-bunga dalam tandan tersusun berhadapan, panjang kelopak bunga 2,5-4,5 mm, panjang mahkota bunga 10-20 mm, bentuk mahkota bunga menyerupai tabung.

Buah kumis kucing berwarna coklat gelap berbentuk geluk lonjong dengan panjang 1,5-2 mm dan seperti berkerut-kerut. Jika buah masak akan retak menjadi 4 bagian. Gagang buah memiliki bulu ukurannya pendek sekitar 1,5 mm – 2 mm.

Tanaman ini dapat tumbuh di daerah kering dan daerah basah dengan ketinggian 500-1.200 dpl. Kondisi suhu optimal 28oC-34oC, curah hujan lebih dari 3.000 mm/tahun, kelembaban sedang dan intensitas cahaya matahari tinggi (tanpa naungan). Kumis kucing dapat tumbuh di tanah yang banyak mengandung humus, pengairan baik, dan kadar pH tanah 5-7.

Perbanyakan tanaman ini dapat melalui biji maupun stek batang. Tanaman kumis kucing berkhasiat obat, dapat menyembuhkan penyakit seperti rematik, asam urat, dan tekanan darah tinggi.

42.Lidah Buaya (Aloe Vera)

Lidah buaya merupakan tanaman dari famili Liliaceae yang berupa semak rendah dan sukulen (berair). Batang lidah buaya berkayu dan memiliki serat, ukurannya sangat pendek sehingga hampir tak terlihat. Daun lidah buaya berbentuk roset (bertumpuk-tumpuk melingkar di tas permukaan tanah), berdaging tebal dan berlendir. Daun berbentuk tombak, dan helai daun memanjang. Tidak memiliki tulang daun, berwarna hijau atau hijau keabu-abuan.

Daun lidah buaya memiliki lapisan lilin di permukaan daun. Permukaan atas daun rata, permukaan bawah cembung, dan tepi daun bergerigi atau berduri tumpul. Beberapa varietas lidah buaya di permukaan daunnya terdapat bercak-bercak putih dan akan menghilang saat dewasa, namun ada spesies lokal yang tetap memiliki bercak-bercak putih meskipun sudah dewasa. Panjang daun bervariasi mulai 40 cm hingga 90 cm, lebar daun 6-13 cm, sedangkan tebalnya dapat menjapai 3 cm di bagian pangkal daun.

Tanaman obat: Lidah buaya

 

Bunga Lidah buaya berbentuk seperti lonceng atau terompet dengan panjang 2-3 cm. Warna bunga kuning atau oranye. Susunan bunga lidah buaya melingkar berseling pada tangkai bunga yang tegak menjulang ke atas. Tangkai bunga berukuran panjang seitar 50-100 cm. Akar lidah buanya merupakan akar serabut dengan panjang akar hanya 30 cm hingga 40 cm.

Lidah buaya memiliki kemampuan mengikat karbon dioksida dan melepaskan oksigen. Lidah buaya dikenal sebagai tanaman yang dapat menyuburkan rambut dan mengurangi efek terbakar pada kulit. Selain itu, lidah buaya diyakini memiliki fungsi sebagai anti inflamasi (radang), anti bakteri, baik dikonsumsi (dengan cara diminum) bagi penderita diabetes, hipertensi dan kanker.

43. Lili (Suku Amaryllidaceae)

Bunga lily merupakan kerabat satu kelas dengan bunga bakung yaitu kelas Liliopsida berdasarkan sistem klasifikasi terbaru Angiosperm Phylogeny Group II (APG II) tahun 2003. Bunga lili kemudian masuk ke dalam ordo (bangsa) Asparagales dan famili (suku) Amaryllidaceae.

Lili dari famili Amaryllidaceae ini memiliki beberapa spesies lili populer yang banyak disukai oleh pencinta tanamas hias maupun sebagai bunga potong. Beberapa spesies tersebut antara lain Hippeastrum hybridum (Amarilis Carmen), Eurycles Amboinensis, Hippeastrum vittatum, Hippeastrum puniceum, dan Crinum sp.

 

Famili Amaryllidaceae atau suku bakung-bakungan dapat hidup sepanjang tahun. Tanaman ini memiliki umbi lapis dengan bonggol yang beruas-ruas tempat munculnya tunas, dan memiliki bunga dengan bentuk yang khas. Bunga famili Amaryllidaceae ini merupakan bunga majemuk payung.

Bunga lili merupakan flos terminalis (tumbuh di ujung batang). Bentuk bunga seperti terompet, mahkota bunga saling lepas. Panjang terompet bunga sekitar 9-12 cm. Warna mahkota bunga lili Amarilis carmen umumnya merah, lili terompet Eurycles warna bunga oranye, sedangkan Hippeastrum vittatum bunganya putih dengan garis-garis berwarna merah muda. Lili genus Crinum merupakan lili rawa dengan bunga warna putih dan merah jambu.

Daun famili Amaryllidaceae umumnya lanset berbentuk pita, pada genus Eurycles daun memiliki tekstur berdaging. Daun berwarna hijau dengan ujung daun yang tumpul, tepi daun rata dan ukuran daun adalah 30-45 cm untuk ukuran panjang dan lebarnya 8-15 cm.

Lili Amaryllidaceae berasal dari Amerika Selatan serta Brazil. Bunga lili ini menyukai sinar matahari langsung, jika dirawat dengan baik akan sanggup bertahan hingga 50 tahun dan mampu berbunga dua kali setahun.

44. Matahari (Helianthus Annuus)

Bunga Matahari merupakan tanaman terna semusim yang masuk ke dalam famili Asteraceae (suku kenikir-kenikiran). Batang tanaman ini bulat, tegak dengan permukaan batang yang kasar. Batang berwarna hijau muda dan memiliki rambut serabut yang kasar. Tinggi tanaman berkisar antara 2 meter hingga 5 meter tergantung varietas tanaman.

Daun bunga matahari merupakan daun tunggal dengan permukaan kasar, berwarna hijau. Bentuk daun bulat telur yang lebar yang memiliki pangkal daun rata sedangkan ujungnya meruncing. Tepi daun matahari rata dengan pertulangan daun menyirip. Panjang helai daun berkisar antara 10-24 cm dan lebarnya 7-19 cm.

Bunga matahari merupakan bunga majemuk yang terdiri dari ratusan atau ribuan bunga-bunga kecil pada satu bonggol berbentuk cawan yang besar. Bunga terminal (flos terminalis) yang tumbuh di ujung batang. Bunga terusun atas bunga steril dan bunga fertil.

 

Bunga steril berbentuk pita dan berwarna kuning, terletak di tepian melingkari cawan bunga. Sedangkan bunga fertil (subur, dapat terjadi pembuahan) terletak di tenga-tengah bunga steril dan berbentuk seperti tabung. Bunga-bunga fertil ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum setandan. Diameter cawan atau kepala bunga sekitar 23 cm hingga 30 cm.

Buah dari tanaman matahari ini bertipe buah kurung (achene). Buahnya kering dan berdinding buah agak keras dan tipis. Buah ini sering disalahartikan sebagai ‘biji’ bunga matahari namun sebenarnya biji bunga matahari masih terletak di dalam buah tersebut.

Bunga matahari kondisi tanah yang subur (berhumus) dan kondisi lingkungan yang hangat. Tanaman ini tumbuh baik pada iklim subtropis dan tropis. Namun untuk di daerah beriklim tropis, tanaman matahari ini menyukai dataran tinggi dengan paparan matahari langsung (tidak menyukai naungan).

Pada saat matahari bersinar cerah, bunga matahari memiliki gerak khas yaitu mengarahkan bunganya ke arah matahari (heliotropisme). Namun pada budidaya bunga matahari untuk produksi minyak, sifat heliotropisme ini dihilangkan pada kultivar baru untuk menghemat energi. Energi yang digunakan untuk gerak heliotropisme ini sekitar 10% sehingga dapat mengurangi hasil produksi minyak. Beberapa jenis dari Bunga Matahari dapat langsung [Klik disini].

Budidaya bunga matahari dibagi menjadi kultivar-kultivar berbeda yaitu kultivar penghasil minyak, kultivar pakan ternak, kultivar tanaman hias dan kultivar produksi kwaci. Pada kultivar penghasil minyak, biji bunga matahari memiliki cangkang yang lebih tipis dibandingkan kultivar lainnya. Bunga matahari mengandung sekitar 48% hingga 52% minyak. Jika ingin menghasilkan 1 liter minyak maka bunga yang dibutuhkan kira-kira sebanyak 60 tandan bunga matahari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA