Pengertian hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, budidaya tanaman ini lebih mengutamakan media air yang telah dicampur dengan nutrisi. Jenis metode yang digunakan sangatlah beragam antara lain metode NFT, sistem drip, Walter culture dan sebagainya.
Saat ini luas lahan pertanian semakin menipis seiring meningkatnya lahan pemukiman. Jika hal ini dibiarkan saja tentu akan sangat mengkhawatirkan pasokan bahan makanan yang didapat dari pertanian.
Selain dengan meminimalisir pertambahan lahan pemukiman, untuk menghindari kekurangan bahan makanan Anda juga memerlukan teknik baru dalam dunia pertanian.
Saat ini, muncul sebuah teknik penanaman tumbuhan yang dapat dilakukan tanpa menggunakan media tanah, yaitu teknik hidroponik. Hidropoik sendiri adalah budidaya tanaman dengan penanaman di dalam air (memanfaatkan air), dan memprioritaskan terpenuhinya kebutuhan nutrisi tumbuhan.
Meskipun ditanam di dalam air, namun tumbuhan yang dibudidayakan dengan teknik ini membutuhkan lebih sedikit air, sehingga penamaan hidroponik ini sangat cocok dicoba pada daerah yang memiliki pasokan air minim.
Kata Hidroponik sendiri diambil dari bahasa Yunani yaitu Hydro yang artinya air dan ponos yang artinya daya. Sehingga ketika dua kata tersebut disatukan akan membentuk pengertian budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam (soiless).
Teknik penanaman sistem hidroponik ini sudah mulai diteliti sejak puluhan tahun lalu, atau kurang lebih sejak tahun 1672. Hal ini dibuktikan dengan adanya buku yang menuliskan tentang teknik penanaman hidroponik, yaitu buku karya Francis Bacom.
Sejak saat itulah penelitian tentang teknik hidroponik ini semakin dikembangkan dan akhirnya membuahkan hasil seperti saat ini.
Tanaman yang Dapat Dibudidayakan dengan Teknik Hidroponik
Dalam penelitian tersebut tentu tak lepas dari penelitian tentang tanaman apa saja yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik.
Lalu apa sajakah tanaman yang bisa dibudidayakan dengan teknik hidroponik? Berikut ini penjelasannya :
- Selada
Tanaman yang sering kali disantap dalam keadaan mentah atau disebut dengan lalapan ini merupakan tanaman yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik.
Selada merupakan salah satu tanaman yang paling subuh ketika dibudidayakan menggunakan teknik hidroponik.
Selain itu, keuntungan lain dari menanam selada dengan teknik hidroponik adalah perawatannya yang tidak ribet. Selada juga akan tumbuh dalam waktu yang cukup cepat, yaitu hanya dalam 2 minggu bibit selada yang telah disemai sudah bisa mengeluarkan 2 lembar daun.
- Timun
Tanaman dengan rasa yang segar ini juga termasuk tanaman yang hasilnya memuaskan ketika dibudidayakan dengan teknik hidroponik. Akan tetapi untuk menanam timun secara hidroponik Anda harus memperhatikan perawatannya dengan baik.
Pasalnya untuk bisa tumbuh baik hidroponik timun harus memerlukan cahaya yang cukup. Selain itu, ketika tanaman timun sudah mulai tumbuh besar Anda juga harus menyediakan lahan yang cukup luas agar buah timun nantinya tidak rusak.
- Sayuran berdaun hijau
Selain selada, sayuran berdaun hijau lainnya seperti bayam, kangkung, dan sawi juga bisa ditanam secara hidroponik. Tak kalah dengan selada, sayuran ini juga akan tumbuh baik ketika ditanam secara hidroponik.
Tips yang harus Anda perhatikan untuk menanam sayuran hijau secara hidroponik yaitu jangan sampai membiarkan sayuran tersebut tumbuh terlalu besar. Sebab hal ini bisa menghambat sirkulasi udara yang berakibat sayuran menjadi layu bahkan mati.
- Buah-buahan
Tak hanya sayuran, buah-buahan seperti hidroponik tomat, melon, dan cabe juga dapat dibudidayakan secara hidroponik. Agar buah-buahan tersebut tumbuh dengan baik, hal yang harus Anda perhatikan yaitu nutrisi air serta asupan cahaya.
Sedangkan untuk tanaman berukuran besar seperti melon, jangan lupa untuk menyediakan lahan yang cukup luas.
Media yang Digunakan Dalam Menanam Tanaman Hidroponik
Selain mengetahui tanaman apa saja yang dapat dibudidayakan secara hidroponik, tentu Anda juga harus mengetahui media tanam apa saja yang harus disiapkan untuk menanam tanaman hidroponik.
Untuk menanam tanaman hidroponik Anda tidak memerlukan unsur hara, namun yang Anda perlukan antara inert yang akan berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Media tersebut antara lain adalah :
- Arang sekam
Media menanam tanaman hidroponik yang satu ini bisa dikatakan sebagai media utama. Pasalnya, media yang terbuat dari ampas padi ini mampu memberikan hasil yang terbaik untuk tanaman sayur-sayuran. Tidak hanya itu, arang sekam juga baik untuk pembibitan pohon.
- Spons
Jika Anda biasanya menggunakan benda yang satu ini untuk mencuci piring, saat ini spons bisa Anda gunakan untuk media menanam tanaman hidroponik.
Kegunaan spons untuk tanaman hidroponik dibuktikan dengan tumbuhnya lumut bahakn rumput saat spons didiamkan di luar ruangan dan mendapat air serta cahaya yang cukup. Spon juga dapat digunakan untuk pembibitan tanaman hidroponik
- Expanded clay
Expanded clay yaitu semacam lahan liat yang di dalamnya sudah terkandung mineral. Penggunaan media ini sangat baik untuk proses penyemaian atau tanaman muda.
- Rock wool
Media berikutnya adalah rockwool, merupakan media non-organik yang cara pembuatannya dengan meniupkan udara/uap pada batuan leleh. Dimana hasilnya adalah semacam fiber yang berongga.
- Coir
Coir atau yang lebih akrab disebut serabut kelapa ini merupakan media yang baik untuk proses pembibitan atau penyemaian.
Macam-Macam Pupuk yang Digunakan untuk Menanam Tanaman Hidroponik
Sama seperti teknik menanam dengan media tanah, teknik menanam secara hidroponik juga membutuhkan pupuk untuk menutrisi tanaman. Namun jenis pupuk yang digunakan antara teknik penanaman biasa dan hidroponik tentu saja berbeda.
Apa sajakah macam-macam pupuk yang dapat digunakan untuk menanam tanaman secara hidroponik? Berikut ulasannya untuk Anda :
- Lewatit HD-5
Pupuk yang memiliki bentuk menyerupai gula pasir namun berwarna merah ini memiliki berbagai nutrisi yang baik untuk tumbuhan. Dalam 1 liter Lewatit saja mengandung 15 g N (dalam bentuk nitrat), 3 g N (dalam bentuk ammonium), 7 g P2O5 dan 15 g K2O.
Selain itu. Lewatit juga mengandung unsur mikro yaitu Fe, Cu, Mn, Bo dan Mo.- Meskipun digunakan pada media taman air, namun Lewatit tidak larut dalam air, justru nutrisi pupuk hanya akan ditukar dengan ion dari garam yang sudah larut dalam air.
Lewatit ini sangat baik jika digunakan pada tanaman hias. Cara pemberian pupuknya pun cukup mudah, Anda hanya perlu menaburkan pada media penanaman hidroponik sejak tanaman masih berumur 2 minggu, setelah itu siram menggunakan air agar butiran pupuk turun ke bawah.
- Margaflor
Berbeda dengan Lewatit, Margaflor yaitu pupuk hidroponik yang berbentuk cair. Nutrisi yang terkandung dalam Margaflor sendiri tidak kalah lengkap dan baiknya, antara lain mengandung unsur mikro yaitu N 11,28 %, P2O5 5,7 %, K2O 7,84 % dan S 3,37 % serta unsur-unsur mikro : Fe, Cu, Mn, Mg, Zn, Mo, Ce, B dan Co.
Anda bisa menyiramkan pupuk ini setiap 1-2 minggu sekali pada tanaman hias, yaitu sejak tanaman berumur 3 minggu setelah dipindahkan ke media hidroponik. Sedangkan untuk sayuran, pupuk ini bisa ditgunakan sejak tanaman berumur 2 minggu.
Semoga info tentang teknik menanam hidroponik di atas bermanfaat bagi Anda. Silahkan simpan atau bookmark situs ini untuk mendapatkan informasi mengenai tanaman hidroponik.
Lihat di sini berbagai jenis perlengkapan hidroponik kami.
Cocok buat rumah gan… informasi yg pas..
https://www.agroniaga.com/cara-mudah-membuat-pot-hidroponik-dari-botol-plastik-dan-tanaman-cepat-subur/