Teknik dan Cara Menanam Strawberry Hidroponik

Teknik bertanam secara hidroponik saat ini banyak dibicarakan dan mulai digemari. Bercocok tanam dengan hidroponik ini menggunakan air sebagai media pengganti tanah. Keuntungan dari sistem hidroponik akan lebih hemat dan menghasilkan buah yang melimpah, karena teknik hidroponik memungkinkan tanaman untuk menyerap nutrisi lebih banyak sehingga dapat tumbuh dengan baik. Dari sekian banyak tanaman yang telah berhasil ditanam menggunkan teknik ini, salah satunya adalah strawberry hidroponik.

Silahkan klik disini untuk melihat aneka bibit tanaman buah strawberry yang kami jual.

Strawberry hidroponik

Teknik dan Cara Menanam Strawberry Hidroponik

Bagi Anda penggemar buah strawberry, pasti akan sangat menyenangkan melihat buah berwarna merah menggemaskan tersebut tumbuh subur di pot samping atau depan rumah Anda. Nah, tunggu apa lagi. Yuk, sekalian kita coba bertanam menggunakan teknik hidroponik dengan buah strawberry.

1.Persiapkan media tanam

Umumnya media tanam sistem hidroponik ini menggunakan sekam padi. Kalau begitu siapkan sekam yang sudah kering dan bakar sampai kehitaman dan berubah menjadi arang sekam. Selanjunya siapkan polybag yang berukuran 50 cm x 50 cm serta polybag dengan ukuran 20 cm x 18 cm. Masukkan arang sekam tersebut ke dalam polybag. Setelah semua polybag terisi penuh, kemudian masukkan 4 buah polybag kecil ke dalam polybag besar. Jangan lupa tekut tepi bagian atas polybag agar lebih kokoh berdiri.

2. Cara menanam strawberry hidroponik

Menanam strawberry dengan teknik hidroponik dapat melalui 3 cara, seperti berikut ini:

  • Menanam dari tanaman eksiting
  1. Jika tanaman eksiting menggunakan polybag, sobek saja polybagnya hingga menyisakan tanaman strawberry beserta medianya dari tanah atau sebak. Kemudian pisahkan hingga hanya tersisa tanaman strawberry, hati-hati supaya akarnya tidak rusak atau pun patah. Agar lebih bersih, siram tanaman tersebut dengan air.
  2. Tanam tumbuhan strawberry tersebut ke media tanam hidroponik yang digunakan. Usahakan agar lingkungan atau nutrisi hampir sama dengan eksiting agar tanaman tidak kaget dan mati. Sore hari menjadi waktu yang baik untuk memindahkan tanaman. Jangan lupa untuk perhatikan kelembaban akarnya setelah dipindahkan nanti.
  • Menanam dari Sulur atau stolon

Jika Anda ingin menanam tumbuhan ini dari sulur, pilih induk strawberry yang telah berusia 1 -2 tahun. Adapun langkah-langkahnya adalah berikut ini:

  1. Siapkan media untuk bertanam secara hidroponik, seperti rockwool. Lalu basahi rockwool dan temptkan anakan strawberry di sana.
  2. Anda perlu menunggu beberapa hari sembari menjaga kelembaban rockwool sampai akar muncul. Setelah akar menjadi cukup kuat, Anda dapat memotong sulur di pangkal indukan. Lalu pindankan akar ke media tanam hidroponik yang sudah Anda persiapkan.
  • Menanam strawberry dengan benih

Menanam strawberry dari mulai benih membutuhkan kesabaran ekstra. Dibutuhkan waktu yang cukup lama agar benih berkecambah, yakni kira-kira 2 minggu hingga 1 bulan, sementara panen akan tiba 1-2 tahun dari masa tanam.

Jika Anda ingin benih bekecambah lebih cepat, diperlukan ZPT atau zat perangsang tumbuh sehingga benih dapat berkecambah dalam 7 hari dan perlu menunggu 6 bulan agar tanaman berbuah. Berikut ini cara menyemai benih secara hidroponik:

  • Siapkan rockwool atau semacam gabus yang dapat Anda beli di perlengkapan pertanian. Potong – potong rockwool berbentuk kotak-kotak kecil sekitar 2,5 cm x 2,5 cm. Selanjutnya basahi rockwool tersebut secukupnya saja, jangan terlalu basah.
  • Setelah semua rockwoll dibasahi, letakkan di sebuah wadah atau gully semai dan susun rapi. Selanjutnya buatlah lupang pada rockwool tersebut dengan tusuk gigi untuk tempat bibit, jangan terlalu dalam melubanginya. Untuk benih strawberry, buat satu lubang saja untuk satu kotak rockwool.
  • Masukkan benih ke dalam lubang tersebut. Tak perlu terlalu dalam, sehingga masih nampak dipermukaan. Simpan benih tersebut pada tempat yang sejuk dan jauhkan dari sinar matahari. Dalam beberapa hari benih akan mulai berkecambah, lama atau tidaknya tergantung dari jenis tanaman. Setelah benih tersebut berkecambah, segera pindahkan karena tanaman sudah mulai membutuhkan cahaya matahari minimal 6 jam dalam sehari.
  • Nah, jika benih tanaman sudah memunculkan 3-4 helai daun yang berarti tanaman tersebut sudah memasuki usia 10-14 hari, tanaman sudah mulai bisa dipindahkan ke media tanam yang sudah disediakan. Buatlah lubang di polybag sedalam akar kecambah yang akan ditanam.

3. Pemasangan sitem irigasi / tetes

Dalam budidaya strawberry dengan teknik hidropnik kali ini, kita akan memakai sistema irigasi atau tetes yang penerapannya mirip dengan menggunakan selang infus. Yang perlu Anda siapkan adalah botor air mineral, kayu peyangga, dan selang infus atau selang dripper yang dapat mengatur besar kecilnya tetesan.

Caranya, pasang kayu dengan tinggi 60 cm untuk menyangga botol infus yang berada tepat di atas tanaman tumbuh, berikan lubamg di bawah botol dan alirkan dengan selang. Botol yang berisi nutrisi untuk tanaman tersebut akan memberikan tetesan nutrisi pada tanaman yang dapat diatur intensitas tetesannya.

4. Waktu Penyiraman atau pemberian nutrisi

Pemberian nutrisi berupa pupuk organik AB MIX yang ditambahkan dengan air harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Arahkan tetesan nutrisi tersebut ke akar tanaman agar langsung diterima dengan baik. Tempatkan tanaman di tempat yang cukup menerima cahaya matahari dan jauhkan dari hama serangga. Kalau tanaman strawberry ini sudah berusia 2-3 minggu, waktunya untuk memberikan nutrisi berupa pupuk cair lagi.

5. Pemeliharaan

Bercocok tanam dengan menggunakan teknik hidroponik, Anda harus lebih memperhatikan PH yang ada di media tanam. PH yang baik berkisar 6,3 kalau terlau tinggi maka Anda harus menurunkannya dan jika terlalu rendah berarti Anda pun harus menerapkan langkah untuk menaikkan ph tersebut. Selain itu, pemberian pupuk cair secara rutin tetap harus dilakukan.

Selama masa pertumbuhan tanaman, rawatlah tanaman strawberry Anda dengan baik dan perhatikan perkembangannya. Anda perlu mecabut gulma apabila tumbuh di sekitar polybag serta memotong daun-daun tua dan dan menguning karena terserang penyakit. Selalu bersihkan area tempat tumbuhnya tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan tidak terserang penyakit. Tak perlu menggunakan pengusir hama pada tanaman, menyemprotkan hama hanya diperlukan ketika tanaman terserang penyakit.

6. Pemanenan tanaman Strawberry

Nah, setelah menunggu sekitar 4 – 6 bulan, akhirnya tanaman strawberry Anda sudah menghasilkan buah-buahnya yang merah dan segar. Untuk cara memanennya tentunya sangat mudah, Anda hanya perlu memilih strawberry yang sudah berwarna merah dan matang lalu memotongnya dengan gunting. Tapi hati-hati ya, jangan sampai ikut merusak buah yang belum matang sempurna. Biasanya strawberry memang tidak matang atau berbuah secara bersamaan. Untuk memanennya dapat Anda lakukan di pagi atau pun sore hari selama dua minggu sekali.

Nah, itulah penjelasan tentang cara menanam strawberry dengan teknik hidroponik. Kelebihan menanam secara hidroponik adalah Anda tidak memerlukan lahan yang luas. Karena tidak menggunakan tanah, hama tanaman pun tidak terlalu banyak, dan yang terpenting adalah hasil buah yang lebih banyak dan berkualitas. Dengan berbagai keunggulan ini, mulai tertarik mencoba bertanam secara hidroponik?

Silahkan klik disini untuk melihat aneka bibit tanaman buah strawberry yang kami jual.

Untuk aneka bibit tanaman buah lainnya bisa klik disini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA