Tujuh Jenis Sayuran yang Dapat Ditanam Secara Hidroponik

Hidroponik merupakan salah satu sistem tanam yang kini banyak diterapkan di zaman modern, ada banyak jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Istilah hidroponik berasal dari kosa kata Yunani hidro dan ponos yang secara harfiah berarti bercocok tanam dengan menggunakan media air. Hidroponik juga bisa diartikan sebagai teknik bercocok tanam dengan memanfaatkan air, oksigen dan nutrisi agar pertumbuhan tanaman menjadi maksimal. Hidroponik kini semakin populer karena tidak melibatkan tanah yang identik dengan kesan kotor serta dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Teknik bercocok tanam hidroponik banyak digunakan untuk membudidayakan berbagai komoditas tanaman misalnya tanaman sayuran.

Tujuh Jenis Sayuran yang Dapat Ditanam Secara Hidroponik

Berikut ini daftar tujuh jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik:

  1. Selada

Selada merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik. Sayuran daun yang satu ini cukup populer sebagai lalapan atau bahan baku salad sehingga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sebagai salah satu jenis sayuran yang berkelas, permintaan selada berkualitas tinggi tidak sedikit. Selada hidroponik biasanya dihargai lebih mahal dibanding selada yang dikembangkan dengan teknik bertani konvensional. Karena itulah selada termasuk salah satu jenis tanaman sayuran yang banyak dikembangkan dengan sistem hidroponik.

Selada bisa dikembangkan dengan hampir seluruh teknik bercocok tanam hidroponik mulai dari sistem sumbu, sistem apung sampai sistem Nurient Film Technique atau NFT. Sebagai salah satu jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik dengan habitus yang tergolong kecil, selada bisa dibudidayakan dengan mudah dengan teknik hidroponik. Namun, ketiga jenis sistem hidroponik yang bisa digunakan untuk mengembangkan selada harus dipilih salah satu metode yang paling efektif dan efisien untuk tujuan komersial.

  1. Kangkung

 

Kangkung merupakan sayuran hijau lain yang termasuk dalam jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik. Kangkung yang cocok untuk ditanam dan dikembangkan secara hidroponik adalah kangkung darat karena habitusnya lebih memungkinkan untuk dikembangkan secara hidroponik. Dengan habitusnya yang kecil, kangkung paling cocok dikembangkan dengan hidroponik sistem apung atau sistem sumbu. Pasalnya, sistem apung dan sistem sumbu yang sederhana lebih memungkinkan untuk digunakan dalam bercocok tanam kangkung secara hidroponik dibanding sistem NFT dari segi efisiensi.

Sistem apung memanfaatkan larutan nutrisi yang ditampung pada suatu wadah yang besar kemudian tanaman diapungkan di atas larutan nutrisi tersebut sehingga tanaman bisa tumbuh. Namun, syarat yang diperlukan agar tanaman tetap hidup dengan sistem apung adalah dengan cara memompa larutan nutrisi sehingga terdapat udara atau oksigen dalam larutan nutrisi yang bisa digunakan oleh akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Pasalnya, tidak hanya daun yang bernapas, akar tanaman juga membutuhkan oksigen untuk bernapas.

  1. Pakcoy

Pakcoy adalah sayuran hijau yang masih sekerabat dengan sawi dan caisin. Sayuran hijau yang satu ini merupakan jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik dengan sistem sumbu, apung maupun NFT. Ukuran dan bentuk tanaman pakchoy memungkinkan untuk dibudidayakan dengan hidroponik sistem sumbu, apung maupun NFT. Sistem NFT adalah yang paling sering digunakan untuk membudidayakan pakchoy adalah sistem hidroponik di mana tanaman ditanam pada suatu pipa mendatar yang kemudian melalui pipa tersebut dialirkan larutan nutrisi tipis sehingga akar tanaman tidak terkena larutan nutrisi sepenuhnya. Dibanding sistem sumbu dan apung, sistem NFT memungkinkan tanaman tumbuh dengan cepat karena akar tanaman mendapatkan air secara berkesinambungan. Secara umum, pakchoy bisa dipanen pada umur satu sampai dua bulan setelah tanam, namun dengan menggunakan teknik hidroponik, sayuran pakchoy bisa dipanen lebih cepat.

  1. Mentimun

Mentimun termasuk dalam jenis sayuran yang diambil buahnya. Buah mentimun banyak dimanfaatkan sebagai bahan lalapan atau bisa juga diolah menjadi menu masakan tertentu. Sebagai jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik, budidaya mentimun secara hidroponik tidak bisa dilakukan menggunakan sembarang macam teknik hidroponik. Sistem hidroponik yang sesuai untuk budidaya mentimun adalah sistem hidroponik sumbu atau sistem substrat serta irigasi tetes.

Sebagai tanaman sayuran yang merupakan tanaman merambat, budidaya mentimun secara hidroponik hanya bisa dilakukan menggunakan sistem sumbu dan irigasi tetes karena ukuran tanaman mentimun bisa bertambah semakin besar dan berat seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Untuk itu, sistem hidroponik yang mampu menopang pertumbuhan tanaman mentimun tersebutlah yang harus digunakan agar proses budidaya menjadi efisien.

  1. Tomat

Tomat merupakan jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik dengan sistem substrat. Sebagai sayuran buah, tomat hanya dipanen buahnya. Namun, karena ukuran tanaman tomat yang besar, bertanam tomat secara hidroponik hanya bisa dilakukan dengan sistem hidroponik yang mampu menopang berat tanaman tomat, yaitu sistem sumbu dan sistem substrat. Hidroponik dengan sistem sumbu memanfaatkan sebuah sumbu untuk mengalirkan larutan nutrisi ke media tanam atau substrat. Media tanam yang bisa digunakan diantaranya adalah pasir, arang sekam, cocopeat dan lain-lain. Selain menggunakan sistem sumbu, tomat juga merupakan jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik dengan sistem irigasi tetes.

Sistem irigasi tetes memungkinkan penyediaan larutan nutrisi yang diberikan setetes demi setetes pada tanaman melalui media tanam. Dengan begitu, larutan nutrisi yang diberikan bisa dimaksimalkan penggunaanya. Namun, dalam sistem hidroponik irigasi tetes ini diperlukan timer yang dapat mengatur pemberian tetesan larutan nutrisi pada tanaman sehingga tanaman tidak akan kekurangan nutrisi untuk menopang pertumbuhannya.

  1. Cabai

Selain tomat, cabai merupkaan jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik dengan sistem sumbu dan sistem irigasi tetes. Secara umum, budidaya tanaman secara hidroponik adalah budidaya tanaman dengan media air secara langsung misalnya seperti pada sistem apung dan NFT atau bisa juga menggunakan substrat atau media lain pengganti tanah yang tidak mengandung banyak unsur hara serta memiliki porositas yang tinggi seperti cocopeat, pasir, arang sekam, rockwool, perlite dan lain-lain. Untuk tanaman cabai yang ukuran tanamannya cukup besar dan lebat, sebaiknya dikembangkan menggunakan sistem irigasi tetes dengan media tanam tertentu maupun sistem sumbu. Namun, tanaman cabai ternyata bisa juga dikembangkan dengan sistem hidroponik Nutrient Film Technique, yaitu sistem hidroponik yang memanfaatkan lapisan larutan nutrisi tipis yang terus menerus dialirkan melalui akar tanaman.

  1. Terung

Jenis sayuran yang dapat ditanam secara hidroponik dari kelompok sayuran buah selain cabai, tomat dan mentimun adalah terung. Terung sama seperti komoditas sayuran buah yang lain yang dipanen bagian buahnya saja. Sama seperti cabai dan tomat, terung bisa dibudidayakan secara hidroponik dengan sistem substrat atau sistem sumbu atau dengan irigasi tetes. Sebagian besar sayuran buah yang dapat dikembangkan dengan sistem hidroponik memang umumnya dibudidayakan dengan beberapa sistem tersebut karena mempertimbangkan ukuran tanaman. Namun, sistem yang paling banyak digunakan dan terbilang efektif dan efisien untuk skala komersial adalah hidroponik dengan sistem irigasi tetes.

Lihat di sini berbagai jenis perlengkapan hidroponik kami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Butuh Bantuan? Chat di WA