Sesuai penyebutannya, tanaman dataran tinggi adalah jenis tanaman yang bisa tumbuh subur dan hidup di wilayah yang berada pada ketinggian minimal 700 mdpl. Dataran tinggi tersebut selalu beriklim sejuk dan dingin. Sebagian dari jenis tanaman yang hidup di dataran tinggi ini ada yang bisa dijadikan sebagai tanaman budidaya.
Jenis-Jenis Tanaman Dataran Tinggi
Berikut beberapa jenis tanaman dataran tinggi yang bisa Anda budidayakan di rumah:
Wortel
Tanaman Wortel merupakan tanaman sayur yang dapat dibudidayakan di lahan yang memiliki tekstur baik seperti regosol, alluvial, andosol dan latosol. Semuanya hanya bisa ditemukan di daerah dataran tinggi saja terutama yang ketinggiannya antara 1200 sampai 1500 mdpl.
Meski sebenarnya dapat tumbuh di dataran rendah, tetapi wortel akan menghasilkan panenan yang maksimal apabila ditanam pada lahan yang suhu udaranya sekitar 15 hingga 21 derajat celcius. Suhu yang dingin ini punya pengaruh besar terhadap proses fotosintetis, metabolisme dan penyerapan hara serta proses-proses pertumbuhan lainnya.
Labu siam
Labu siam yang nama latinnya curburbitaceae merupakan tanaman dataran tinggi yang hidup dengan cara menjalar atau merambat. Buahnya punya kandungan air yang tinggi dan bersifat lunak. Buah tersebut sering dijadikan sayuran melalui berbagai macam variasi olahan. Warna buah ini ada yang hijau muda atau hijau tua dan ada sebagian yang berwarna kuning.
Labu siam merupakan jenis tanaman yang sangat mudah dibudidayakan bahkan hanya butuh waktu selama beberapa bulan saja untuk memasuki masa panen. Hasil panen sayur labu siam ini bisa berlimpah jika ditanam atau dibudidayakan di lahan berhawa dingin dan sejuk dengan ukuran ketinggian sekitar 1000 mdpl.
Baca juga: Cara Menanam Labu Siam / Waluh yang Benar
Buah pir
Sebenarnya buah pir bukan merupakan tanaman asli Indonesia tetapi berasal dari Eropa Barat dan Afrika Utara. Namun jika dibudidayakan di dataran tinggi Indonesia, tanaman ini mampu menghasilkan buah yang lumayan berlimpah. Buah pir yang sudah matang berwarna kuning di kulitnya dan putih pada bagian dalamnya.
Dibanding labu siam, budidaya buah pir memang lebih sulit dilakukan karena membutuhkan teknik perawatan dan pemeliharaan yang lebih rumit. Akan tetapi hasil panennya mempunyai nilai jual yang jauh lebih tinggi.
Buah apel
Jenis tanaman dataran tinggi berikutnya yang bisa dibudidayakan di tanah air adalah tanaman buah apel. Teknik pengembangbiakannya dapat dilakukan melalui dua macam cara yaitu stek dan biji. Agar bisa menghasilkan hasil panen yang lebih berkualitas dengan masa tanam yang lebih pendek, tentu pilihan terbaiknya adalah menggunakan sistem stek.
Buah apel hanya dapat tumbuh di dataran tinggi yang suhu udaranya benar-benar dingin dan lembab. Meski bisa bertahan hidup di dataran rendah, namun setelah tumbuh dewasa tanaman ini tidak akan dapat menghasilkan buah. Apabila berbuah, biasanya ukurannya lebih kecil dan berkualitas rendah.
Buah strawberry
Sama dengan pir, buah strawberry merupakan tanaman dataran tinggi yang tidak aslinya bukan dari Indonesia melainkan dari Amerika Utara. Ketika sudah matang, buah ini akan berubah warna dari hijau menjadi merah segar. Rasanya adalah kombinasi antara manis dan asam.
Lahan yang digunakan sebagai media budidaya tanaman buah strawberry harus berada pada ketinggian paling sedikit 1000 mdpl dan memiliki curah hujan antara 600 hingga 800 mm per tahun. Sedangkan suhu udaranya minimal 20 derajat celcius dan kelembaban 80 hingga 90%.
Selain yang disebutkan di atas masih banyak lagi tanaman budidaya yang dapat menghasilkan panen lebih banyak apabila ditanam di dataran tinggi. Misalnya kopi, teh, kakao atau coklat, karet, kentang dan sebagainya. Semua merupakan jenis tanaman dataran tinggi yang asli dari Indonesia.
Lihat di sini berbagai varietas benih bibit tanaman buah kami.